TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Mengenal dan Cara Penanganan Luka Kaki Bagi Penyandang Diabetes

Reporter: Irawan
Editor: Redaksi
Jumat, 07 November 2025 | 16:38 WIB
dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD, MSc (baju Putih), saat memberikan presentasi tentang penyakit Diabetes. Foto : Irawan
dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD, MSc (baju Putih), saat memberikan presentasi tentang penyakit Diabetes. Foto : Irawan

BSD - Komplikasi penyakit kronis diabetes melitus (DM) terus menjadi ancaman serius bagi penyandangnya. Salah satu dampak yang paling ditakuti, yakni Kaki Diabetes (Diabetic Foot), seringkali berujung pada tindakan amputasi jika tidak dideteksi dan ditangani secara intensif. Kerusakan saraf dan pembuluh darah akibat kadar gula tinggi berkepanjangan menjadi pemicu utama kondisi fatal tersebut. 

 

​Mengenal Komplikasi Kaki Diabetes 

 

​Diabetes Melitus (DM) adalah kondisi tingginya kadar gula darah (hiperglikemia) yang terjadi karena ketidakmampuan tubuh memproduksi atau menggunakan insulin secara efektif. Menurut dr. Jimmy Tandradynata, Sp.PD, MSc, FINASIM, hiperglikemia jangka panjang dapat merusak organ vital, termasuk pembuluh darah dan saraf di seluruh tubuh, yang akhirnya memicu komplikasi serius pada kaki. 

 

​Kaki Diabetes merujuk pada segala kelainan atau gangguan, mulai dari infeksi, luka terbuka (ulkus), hingga perubahan bentuk kaki, yang dipicu oleh diabetes yang tidak terkontrol. Kondisi ini umumnya didasari oleh dua masalah utama: 

 

• ​Neuropati Perifer (Kerusakan Saraf): Penderita kehilangan sensasi nyeri, panas, atau dingin. Akibatnya, luka kecil atau lecet tidak disadari dan terus memburuk. 

 

• ​Penyakit Vaskular Perifer (Kerusakan Pembuluh Darah): Aliran darah ke kaki berkurang drastis, menghambat suplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka. 

 

​Luka pada kaki diabetes (ulkus diabetik) seringkali bermula dari hal-hal sepele, seperti cedera tak terasa atau lecet sepatu sempit, yang kemudian berkembang parah. "Sirkulasi buruk akibat kerusakan pembuluh darah membuat luka sulit sembuh, memicu kematian jaringan (nekrosis), dan rentan terhadap infeksi karena fungsi imun tubuh juga menurun," ujar dr. Jimmy. 

 

​Penanganan Intensif untuk Hindari Amputasi 

 

​Penanganan luka kaki diabetes memerlukan kedisiplinan dan pendekatan multidisiplin yang intensif, bertujuan untuk mengeliminasi infeksi, mempercepat penyembuhan, dan menghindari amputasi. 

 

​Langkah-langkah utama dalam penanganan luka meliputi: 

 

• ​Pengendalian Gula Darah: Hal fundamental, sebab luka tidak akan sembuh jika kadar gula darah tetap tinggi. Pengelolaan ketat melalui obat, diet, dan gaya hidup sangat krusial. 

 

• ​Perawatan Luka Harian: Luka dibersihkan rutin dengan cairan steril (misalnya NaCl 0,9%) dan ditutup menggunakan pembalut luka modern (dressing) untuk menjaga kelembapan optimal. 

 

• ​Debridement: Tindakan membersihkan jaringan yang mati dan terinfeksi oleh dokter untuk memicu pertumbuhan jaringan baru. 

 

• ​Mengurangi Tekanan (Offloading): Pasien harus menghindari tekanan pada area luka menggunakan alat bantu, sepatu khusus, atau kruk, hingga luka benar-benar pulih. 

 

• ​Pemberian Antibiotik: Dokter akan memberikan antibiotik (oral atau intravena) segera jika terdapat tanda infeksi. 

 

​Pencegahan sebagai Kunci Utama 

 

​Pencegahan menjadi strategi paling efektif bagi penyandang diabetes untuk menghindari komplikasi kaki. Disiplin diri adalah kunci hidup sehat bagi penderita DM. 

 

​Langkah Pencegahan Harian: 

 

• ​Pemeriksaan Kaki Rutin: Cek seluruh bagian kaki dan sela jari setiap hari menggunakan cermin untuk mendeteksi lecet, luka, atau bengkak sekecil apa pun. 

 

• ​Kebersihan Kaki: Cuci kaki setiap hari, keringkan menyeluruh, terutama di sela jari. 

 

• ​Alas Kaki Tepat: Selalu gunakan sepatu yang nyaman, tertutup, dan memiliki bantalan baik (sebaiknya khusus diabetes). Jangan pernah bertelanjang kaki, termasuk di dalam rumah. 

 

• ​Kendalikan Gula Darah: Patuhi diet, olahraga, dan regimen pengobatan untuk menjaga kadar gula dalam batas normal. 

 

​Penderita diabetes disarankan segera berkonsultasi ke dokter jika menemukan luka atau lecet yang tidak membaik dalam 24–48 jam, atau jika muncul tanda-tanda infeksi seperti demam, bengkak, kemerahan, atau keluarnya nanah/cairan berbau. 

 

​"Perawatan diabetes yang tepat dan pencegahan komplikasi seperti kaki diabetes membutuhkan bimbingan ahli. Dokter Spesialis Penyakit Dalam adalah konsultan yang tepat untuk membantu mengontrol kadar gula darah secara optimal," tutup dr. Jimmy Tandradynata, yang berpraktik di Eka Hospital BSD.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit