TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Kapal SPPG Menembus Laut Demi Antar MBG untuk 951 Anak Pulau

Reporter: Farhan
Editor: AY
Jumat, 14 November 2025 | 15:48 WIB
Relawan SPPG saat mengantarkan MBG ke daerak Kepulauan di KalSel. Foto : Tim Media Presiden
Relawan SPPG saat mengantarkan MBG ke daerak Kepulauan di KalSel. Foto : Tim Media Presiden

KALSEL— Menyalurkan Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa sekolah bukanlah tugas ringan, terutama di wilayah kepulauan. Di Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, para relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus menantang ombak dan menyusuri sungai setiap hari agar ratusan porsi makanan bisa dinikmati anak-anak tepat waktu.

 

Kepala SPPG Aluh-Aluh Besar, Kasful Anwar, menjelaskan bahwa timnya bertugas mengirimkan 2.138 porsi MBG ke lebih dari 30 sekolah di tiga desa. Dari jumlah tersebut, 951 siswa tinggal di pulau-pulau kecil yang hanya bisa diakses lewat jalur air.

 

“Untuk menjangkau semuanya, kami mengoperasikan dua klotok (kapal kayu) dan satu mobil. Sebanyak 1.187 penerima berada di darat, sementara sisanya tersebar di pulau-pulau terpisah,” kata Kasful, Jumat (14/11).

 

Begitu tiba di dermaga, empat relawan langsung bergerak cepat mendistribusikan makanan ke sekolah-sekolah di Desa Aluh-Aluh Kecil dan Desa Podok. Sesampainya di lokasi, anak-anak biasanya sudah menunggu dan ikut membantu mengangkat kotak-kotak makanan dari tepi dermaga menuju sekolah yang jaraknya hanya sekitar 30 meter.

“Anak-anak sangat antusias. Mereka senang sekali menunggu kedatangan kapal,” ujar Kasful.

 

Ribuan porsi MBG untuk siswa PAUD hingga SMP mulai disiapkan sejak pukul tujuh pagi. Setelah proses bongkar muat sekitar 30 menit, dua klotok berangkat menuju pulau. Perjalanan sekitar setengah jam itu melewati lautan terbuka lalu masuk ke aliran sungai sebelum akhirnya tiba di dermaga Aluh-Aluh Kecil dan Podok.

“Biasanya sekitar pukul 08.30 semua makanan sudah sampai di sekolah-sekolah,” jelasnya.

 

Kasful menuturkan, sebagian besar siswa penerima MBG di dua desa tersebut berasal dari keluarga nelayan dan petani. Kondisi geografis yang terpencar dan keterbatasan akses membuat program ini sangat membantu.

Program MBG di Aluh-Aluh Besar sendiri baru berjalan sekitar tiga pekan, sejak mulai beroperasi pada 29 Oktober. Pada tahap awal, distribusi hanya dilakukan di wilayah daratan. Dua minggu terakhir barulah penyaluran diperluas hingga ke pulau-pulau.

 

“Pendistribusian memang bertahap. Setelah rute darat beres, baru kami memperluas ke jalur laut,” tutup Kasful.

 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit