TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

DKI Siapkan Pengerukan Sungai dan Pasukan Pelangi untuk Antisipasi Cuaca Ekstrem

Reporter: Farhan
Editor: AY
Minggu, 16 November 2025 | 12:46 WIB
Pengerukan sungai di Jakarta. Foto : Ist
Pengerukan sungai di Jakarta. Foto : Ist

JAKARTA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan serangkaian langkah antisipasi menghadapi potensi cuaca ekstrem pada akhir 2025 hingga awal 2026. Salah satu program utama yang digencarkan adalah pengerukan 1.803 titik sungai dan waduk untuk menambah kapasitas tampung air serta menekan risiko banjir.

 

Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah, menyatakan dukungannya terhadap langkah Pemprov. Menurutnya, pengerukan sungai, waduk, hingga saluran pemukiman adalah upaya penting yang harus benar-benar dilaksanakan oleh dinas terkait.

 

“Ketua Komisi D, Ibu Yuke Yurike, sudah memerintahkan seluruh anggota untuk turun ke daerah pemilihan masing-masing guna memastikan program ini berjalan. Jangan sampai gubernurnya semangat, tapi pelaksanaan di lapangan tidak maksimal,” ujar Ida, Sabtu (15/11/2025).

 

Ia menegaskan, selain pengerukan, kebersihan got dan saluran air permukiman juga harus dijaga secara rutin melalui kerja bakti yang melibatkan RT/RW dan kelurahan.

 

Prediksi Cuaca BMKG dan Kesiapan Pemprov DKI

 

BMKG memproyeksikan curah hujan yang tinggi akan melanda Jakarta pada November 2025 hingga Februari 2026. Menyikapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung memastikan seluruh perangkat daerah telah bersiaga sejak dini.

 

Beberapa langkah utama yang disiapkan Pemprov meliputi:

 

Pengerukan 1.803 titik sungai dan waduk dengan total volume 721.243 m³.

 

560 pompa stasioner di 191 lokasi dan 627 pompa mobile yang tersebar di seluruh wilayah.

 

258 ekskavator, 449 dump truck, serta sarana pendukung lainnya.

 

Pembangunan tujuh rumah pompa dan pintu air, termasuk antisipasi banjir rob.

 

Penerapan nature-based solution pada pembangunan situ, waduk, dan embung.

 

Penebangan dan penopingan 62.161 pohon yang dinilai berpotensi tumbang.

 

Penyiagaan Pasukan Pelangi lintas dinas untuk pemantauan dan respons cepat.

 

Penguatan edukasi dan sosialisasi cuaca ekstrem kepada masyarakat.

 

“Kesiapsiagaan bukan hanya soal alat dan logistik, tetapi juga komitmen serta kerja kolaboratif. Seluruh pompa dan pintu air harus dipastikan berfungsi optimal,” tegas Pram saat memimpin Apel dan Simulasi Kesiapsiagaan Jaga Jakarta di Lebak Bulus, 4 November 2025.

 

Kegiatan tersebut turut melibatkan unsur TNI dan Polri. Setelah apel di tingkat provinsi, kegiatan serupa dilaksanakan berurutan di setiap wilayah administrasi mulai 8 hingga 12 November 2025.

 

Dukungan DPRD dan Evaluasi Pengerukan

 

Wakil Ketua DPRD DKI, Ima Mahdiah, juga menilai pengerukan kali perlu terus digencarkan untuk mengurangi titik genangan. Sejak awal masa pemerintahan Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno, kata Ima, pengerukan menjadi salah satu instruksi prioritas.

 

Saat ini Pemprov mengoperasikan sekitar 250 alat berat yang telah dipasangi GPS untuk memastikan kinerjanya dapat dipantau secara transparan.

 

“Jangan sampai alatnya sudah dibeli mahal, tetapi tidak digunakan,” ujarnya.

 

Ima menambahkan, sejumlah wilayah di Jakarta masih kekurangan saluran air yang memadai sehingga membutuhkan percepatan pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur drainase.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit