BPBDPK Tingkatkan Kesiapsiagaan Hadapi Libur Nataru
PANDEGLANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK) Pandeglang, telah meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025.
Hal itu dilakukan menyusul peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menetapkan wilayah Banten berada dalam status siaga hujan lebat, yang berpotensi bencana hidrometeorologi.
Antisipasi yang dilakukan BPBDPK, terutama di kawasan wisata yang berisiko terdampak gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir, hingga angin puting beliung.
Kepala Bidang Perencanaan dan Kesiapan Strategi BPBDPK Pandeglang, Acep Firmansyah mengungkapkan, ada empat pos pengawasan telah didirikan di kawasan wisata Labuan, Carita, Tanjung Lesung, dan Sumur.
Setiap pos katanya, dijaga tiga hingga empat personel yang disiagakan selama periode liburan akhir tahun, dan menginap di lokasi. Ia menambahkan, pengawasan pada objek wisata menjadi fokus jelang pergantian tahun.
“Semua pos sudah ditempatkan personel. Mereka akan siaga selama masa libur untuk memantau kondisi, dan melakukan penanganan cepat jika diperlukan,” kata Acep, Minggu (7/12).
Acep memastikan, seluruh sarana dan prasarana telah dipersiapkan, seiring meningkatnya risiko bencana pada akhir tahun akibat intensitas hujan tinggi. “Setiap akhir tahun selalu ada potensi banjir di beberapa wilayah, peralatan dan personel kami sudah siap,” tegasnya.
Bahkan katanya lagi, BPBDPK telah menetapkan status siaga darurat sejak Oktober 2025 lalu, tak lama setelah informasi peringatan cuaca dari BMKG diterbitkan. Personel tetap bersiaga meski kondisi cuaca saat ini masih terkendali.
Adapun wilayah selatan Pandeglang menjadi daerah paling rawan banjir dan longsor jelasnya, risiko banjir terutama terdapat di Kecamatan Patia, Sukaresmi, dan Sobang. Sementara longsor kerap terjadi di kawasan Mandalawangi, dan Koroncong ketika hujan lebat mengguyur.
Selain menyiagakan personel, BPBD juga memperoleh tambahan peralatan dari BNPB berupa perahu karet, alat selam, serta logistik dasar pendukung penanganan darurat.
Informasi cuaca BMKG juga terus disebarkan, baik melalui situs resmi BPBDPK maupun melalui grup komunikasi WhatsApp (WA) hingga tingkat desa. “Begitu ada peningkatan laporan kejadian, kami langsung evaluasi untuk memastikan penanganan berjalan baik,” ujarnya.
Menurutnya, ancaman bencana di kawasan wisata masih didominasi banjir rob, longsor, dan angin puting beliung yang berpotensi merusak permukiman. Jika terjadi bencana besar katanya, BPBDPK siap mengajukan penggunaan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) kepada pemerintah daerah.
Acep mengimbau, masyarakat tetap waspada saat berlibur serta memperhatikan kondisi cuaca sebelum bepergian. “Berwisata silahkan, tapi keselamatan harus diutamakan. Jika cuaca tidak mendukung, lebih baik menunda perjalanan,” pesannya.
BPBDPK Pandeglang memastikan akan menyampaikan informasi terbaru apabila BMKG mengeluarkan peringatan lanjutan selama masa libur Nataru.
Terpisah, salah seorang warga Pandeglang, Nurdin menilai, langkah pemerintah dalam meningkatkan kesiapsiagaan cukup baik. Ia berharap, pengawasan di kawasan wisata dilakukan maksimal untuk menghindari korban jiwa.
“Kalau bisa petugas terus memantau pantai. Apalagi sekarang cuaca sering berubah tiba-tiba. Ya kita sebagai warga merasa lebih tenang kalau ada petugas yang siaga,” harapannya.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 19 jam yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 18 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu


