Puskeswan Pandeglang Catat 6.389 Layanan Kesehatan Hewan Sepanjang 2025
PANDEGLANG - Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) Pandeglang mencatat capaian pelayanan kesehatan hewan yang signifikan sepanjang tahun 2025. Data per 15 Desember 2025, total layanan kesehatan hewan yang diberikan mencapai 6.389 ekor, melampaui target awal sebanyak 5.000 ekor. Selain capaian pelayanan, Puskeswan Pandeglang juga berhasil memenuhi target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dibebankan oleh pemerintah daerah dengan realisasi lebih dari 100 persen.
Kepala Puskeswan Pandeglang, Ade Setiawan, mengatakan, pelayanan kesehatan hewan yang diberikan meliputi pengobatan, pemberian vitamin, komunikasi informasi dan edukasi (KIE), vaksinasi, serta penanganan kasus penyakit hewan menular. “Selama tahun 2025, Puskeswan Pandeglang telah memberikan pelayanan kesehatan hewan sebanyak 6.389 ekor dari target 5.000 ekor,” ujar Ade Setiawan usai menggelar briefing staf di Puskeswan Pandeglang, Senin (15/12/2025).
Berdasarkan data pelayanan, hewan kesayangan jenis kucing menjadi penerima layanan terbanyak dengan total 3.839 ekor, melampaui target yang ditetapkan sebanyak 2.500 ekor. Sementara itu, pelayanan untuk ternak besar jenis ruminansia, yaitu sapi dan kerbau, tercatat sebanyak 115 ekor dari target 200 ekor. “Untuk ternak kecil, seperti domba dan kambing, Puskeswan Pandeglang memberikan pelayanan kesehatan kepada 1.488 ekor, dari target 2.000 ekor,” imbuhnya.
Selain itu, Puskeswan juga menangani kasus Flu Burung sebanyak 615 ekor yang terjadi di Kecamatan Cigeulis pada awal tahun 2025.
Lebih lanjut Ade menjelaskan, dalam upaya pencegahan penyakit hewan menular, Puskeswan Pandeglang juga melaksanakan vaksinasi rabies sebanyak 302 ekor saat peringatan Hari Rabies Sedunia pada Oktober 2025. “Vaksinasi tersebut meliputi 86 ekor kucing dan 216 ekor anjing,” jelasnya.
Selain pelayanan kesehatan hewan, Puskeswan Pandeglang berkolaborasi dengan Balai Veteriner (B-Vet) Subang dalam kegiatan pengambilan sampel laboratorium. Pengambilan sampel tersebut meliputi 400 sampel unggas (ayam kampung dan ayam pedaging), 200 sampel Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dari sapi dan kerbau, serta 200 sampel rabies.
Ade mengungkapkan, seluruh proses pengambilan sampel, baik pada unggas, anjing, maupun ternak besar, merupakan bagian dari sistem kewaspadaan dini terhadap Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS). “Data laboratorium yang kuat itu akan menjadi dasar penting bagi pemerintah untuk bertindak cepat apabila muncul gejala penyakit baru,” ungkapnya.
Ditambahkan, bagi Puskeswan Pandeglang, kerja sama melalui Bantuan Kendali Operasi (BKO) ini menjadi pengalaman berharga dan merupakan dukungan tenaga lapangan pertama yang diterima dalam hampir enam tahun terakhir, dengan harapan kolaborasi serupa dapat terus berlanjut agar pelayanan kesehatan hewan semakin kuat dan merata di seluruh wilayah Kabupaten Pandeglang.(*)
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 19 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
SEA Games 2025 | 1 hari yang lalu



