TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Obati Duka Cianjur, Jokowi Gercep

Laporan: AY
Rabu, 23 November 2022 | 08:17 WIB
Presiden Jokowi saat mengunjungi penampungan korban gempa Cianjur. (Foto : Setpres)
Presiden Jokowi saat mengunjungi penampungan korban gempa Cianjur. (Foto : Setpres)

CIANJUR - Presiden Jokowi memilih tidak menunda-nunda untuk mendatangi langsung Kabupaten Cianjur, Jawa Barat yang pada Senin (21/11) siang, dilanda gempa bermagnitudo (M) 5,2. Kemarin siang, lewat jalur darat yang sempat terputus akibat gempa, Jokowi tiba di Cianjur.

Berdialog dengan para korban bencana, menggelar rapat, serta membagi-bagikan bantuan. Obati luka Cianjur, Jokowi memilih gercep alias gerak cepat.   

Presiden bergerak ke Cianjur sekitar pukul 11.25 WIB. Ia menggunakan jalur darat, menembus lokasi gempa dengan menunggangi mobil SUV, keluaran Lexus.

Padahal sebelumnya, sejumlah titik jalan dilaporkan terputus akibat tertutup tanah longsor pasca gempa. Beruntung ketika dilewati presiden, akses jalan yang tertimbun longsor sudah bisa dilewati. 

Mantan Wali Kota Solo itu tiba di Cianjur sekitar pukul 13.21 WIB. Perjalanan memakan waktu lumayan lama, sekitar 2 jam.

Menurut Deputi bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin, presiden bisa menuju Cianjur menggunakan helikopter kepresidenan, agar lebih cepat, tapi Presiden lebih memilih menggunakan mobil.

"Untuk memastikan akses jalan yang sempat tertutup akibat gempa, sudah kembali terbuka," kata Bey, kemarin.

Setiba di Cianjur, lokasi pertama yang dikunjungi presiden adalah jalan raya Cibeureum, penghubung wilayah Bogor-Cianjur di Kecamatan Cugenang yang sempat tertimbun longsor. Namun, kini sudah dapat dilewati kendaraan.

Lalu, presiden bergerak ke tenda pengungsian di Taman Prawatasari. Di sana, ia menyapa para pengungsi, mulai dari anak-anak hingga orang tua. 

Jokowi juga tampak membagikan makanan kotak siap saji kepada anak-anak yang berada di tenda pengungsian tersebut.

"Suka ayam, ndak?” tanya Presiden. “Ini ayamnya, dimakan ya, masih panas itu,” sambungnya.

Tidak hanya itu, Presiden juga menitipkan amplop cokelat berisi uang Rp 5 juta untuk warga di tenda pengungsian.

"Ini untuk kebutuhan-kebutuhan khusus. Entah lauknya kurang, beli sabun, ini," ucap Jokowi kemudian menyerahkan ke salah seorang yang dipercayakan warga di tenda pengungsian. "Bagi semua nanti ya," pesannya.

Senyum warga kian merekah, ketika Jokowi memastikan bahwa pemerintah juga akan memberikan bantuan untuk rumah warga yang rusak, baik berat maupun ringan. Sehingga rumah yang rusak akibat gempa, bisa dibangun kembali.

"Nanti yang rumahnya roboh dibantu Rp 50 juta, untuk dibangun lagi. Yang (rusak) sedang dibantu Rp 25 juta, ya," kata Jokowi, di tenda pengungsian.

"Aamiin ya Allah," sahut warga serempak.

Sementara untuk rumah yang rusak ringan juga akan mendapat bantuan Rp 10 juta.

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga menggelar rapat di sebuat tenda pengungsian. Rapat tersebut ikut dihadiri oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Bupati Cianjur Herman Suherman.

Kepada awak media, Jokowi menyampaikan duka cita atas musibah gempa bumi yang melanda kabupaten Cianjur.

"Atas nama pribadi, atas nama pemerintah, saya ingin menyampaikan dukacita yang mendalam, belasungkawa atas terjadinya musibah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat," ucapnya.

Ia mengaku telah memerintahkan anak buahnya untuk bekerja sama dalam membantu penanganan pascagempa bumi.

Mulai dari pembukaan akses yang terkena longsor hingga evakuasi dan penyelamatan korban-korban yang masih tertimbun.

“Akses jalan yang kemarin tertimbun, tadi pagi sudah bisa dibuka, alhamdulillah. Dan ini nanti akan dilanjutkan dengan kecepatan dalam penanganan, terutama penyelamatan evakuasi untuk yang masih tertimbun,” ungkapnya.

Untuk pembangunan kembali bangunan yang rusak, Jokowi memasang standar tinggi. Ia mewajibkan standar bangunan yang anti gempa.

"Karena tadi disampaikan oleh BMKG bahwa gempa ini adalah gempa 20 tahunan, sehingga pembangunan rumahnya kita arahkan untuk rumah yang anti gempa," tegasnya.

Menteri Sosial Tri Rismaharini yang sejak dini hari kemarin sudah berada di Cianjur, memastikan bantuan logistik tiba di lokasi gempa.

Di sana, ia langsung menggerakkan Taruna Siaga Bencana (Tagana) di wilayah terdekat dan meminta anak buahnya mendistribusikan tenda, selimut, kasur, perlengkapan dapur hingga perlengkapan anak.

Ia juga mendirikan dapur umum untuk menyiapkan makanan siap saji kepada warga. Menyusul kemudian toilet dan air bersih.

"Lagi perjalanan ke sini (bantuan toilet dan air bersih), kita coba siapkan tangki air sama tandon untuk air," kata Risma.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memastikan bahwa pemerintah akan segera membangun kembali rumah-rumah warga yang rusak berat akibat gempa.

Namun, untuk rumah yang rusak dengan kategori ringan dan sedang akan diberi bantuan berupa uang oleh BNPB.

Ia menjelaskan bahwa kementerian yang dipimpinnya bertindak sebagai sub-sistem Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB dalam kasus bencana alam.

"Kalau untuk relokasi, tanahnya tadi malam kami sudah bertemu Wakil Bupati Cianjur, kami minta disiapkan tanahnya saja untuk membangun rumah warga yang rusak berat," kata Basuki

Selain rumah warga, PUPR juga akan membangun kembali fasilitas umum seperti masjid, sekolah, gereja, kantor-kantor pemerintahan yang runtuh.

Basuki juga mengamini bahwa standar bangunan nantinya akan tahan gempa, sebagaimana diminta oleh presiden. Kementeriannya juga akan mempelajari terlebih dahulu struktur tanah yang dipakai untuk membangun kembali bangunan yang roboh.

"Yang pasti nanti kami bangun dengan sifat lebih tahan gempa," pungkasnya.

Berdasarkan data BNPB, hingga kemarin sore jumlah korban meninggal dunia bertambah menjadi 268 orang, dan 1.083 orang lainnya luka-luka.

Untuk  jumlah warga yang terdata di pengungsian mencapai 58.362 orang. Sementara total infrastruktur atau bangunan yang rusak berjumlah 22.198 unit.

Sumber berita rm.id :

https://rm.id/baca-berita/government-action/149892/obati-duka-cianjur-jokowi-gercep

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo