TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Kembali Ke Lokasi Gempa

Jokowi Perhatian Khusus Ke Cianjur

Laporan: AY
Jumat, 25 November 2022 | 09:34 WIB
Presiden Jokowi kembali mengunjungi Cianjur pada Kamis (24/11). (Foto : Setpres)
Presiden Jokowi kembali mengunjungi Cianjur pada Kamis (24/11). (Foto : Setpres)

CIANJUR - Presiden Jokowi memberi perhatian khusus pada Cianjur yang pada Senin (21/11) siang, dilanda gempa bermagnitudo (M) 5,2. Dalam waktu 4 hari, kepala negara sudah 2 kali berkunjung ke Cianjur. Jokowi ingin memastikan langsung proses evakuasi, pengobatan korban, hingga distribusi logistik berjalan lancar.

Gempa yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat memang menjadi sorotan nasional hingga dunia. Sejumlah kepala negara di dunia ikut menyampaikan duka cita mendalam atas musibah yang terjadi di Cianjur. Mengingat dampak yang diakibatkan dari gempa itu, telah membuat hampir seluruh wilayah Cianjur hancur. Korban yang meninggal dunia juga terus bertambah. Belum lagi korban yang mengalami luka-luka.

Kemarin, Jokowi yang baru saja menjalani vaksin booster tahap dua di Istana Bogor, kembali pergi ke Cianjur. Dalam kunjungan yang kedua ini, Jokowi didampingi anggota kabinet dalam jumlah yang lebih banyak. Ada Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Mensos Tri Rismaharini, Menteri PPPA Bintang Puspayoga, Kapolda Jawa Barat Irjen Suntana, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi Mayjen Kunto Arief Wibowo, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, dan sejumlah pejabat lainnya.

Lokasi pertama yang didatangi Jokowi adalah sekolah di Cugenang. Ia tiba sekitar pukul 09.50 WIB. Mantan Wali Kota Solo itu hadir dengan mengenakan kemeja putih lengan panjang. Namun, lengan kemejanya dilipat. Dipadu celana bahan warna hitam.

Selain mengecek kondisi sekolah yang rusak akibat gempa, Jokowi juga berjalan ke rumah-rumah yang roboh. "Di sini masih ada 39 orang yang belum ditemukan, di satu titik saja," kata Jokowi, kemarin.

Jokowi mengatakan, fokus utama dalam tanggap darurat adalah evakuasi korban. Dia pun memerintahkan pada petugas terkait untuk segera melakukan evakuasi terhadap sejumlah korban yang diduga masih tertimbun di bawah puing bangunan.

Setelah itu, presiden dan rombongan bergerak ke lokasi pengungsian di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur. Ini salah satu daerah yang cukup parah terdampak gempa. Di sana Jokowi menyapa warga dan ikut membagi-bagikan bantuan.

"Ini untuk yang Bapak-Bapak ada sarung, Ibu-Ibu ada mukena. Semua dapat," ucap Jokowi, ke warga yang menyambut kedatangannya dengan gembira.

Jokowi meminta warga bersabar hadapi musibah ini. Jokowi memastikan pemerintah akan membantu membangun kembali rumah-rumah warga yang rusak.

"Akan segera dilaksanakan kalau situasinya sudah mereda," tutur Jokowi.

Jokowi menjelaskan, pemerintah tidak akan terpaku pada satu skema untuk mempercepat proses rehabilitasi. Pemerintah akan menyerahkan langsung kepada masyarakat untuk memilih skema mana yang dinilai lebih baik.

“Ada yang nanti dibangun oleh Kementerian PU, ada yang juga dibangun dibantu oleh TNI, ada juga yang diserahkan kalau memang itu bisa mempercepat,” terang Presiden.

Pukul 10.59 WIB, Jokowi tiba di RSUD Sayang Cianjur. Ini merupakan kunjungan Jokowi yang kedua di RSUD Sayang Cianjur. Sebelumnya Jokowi sudah ke sana pada Selasa (22/11) dan berdialog langsung dengan para korban yang sedang menjalani pengobatan.

Di rumah sakit tersebut, Jokowi melihat jumlah pasien yang sebelumnya membludak, kini turun signifikan. Dari 741 pasien, kemarin tersisa 24 pasien saja.

"Yang lain sebagian dipulangkan, sebagian dirujuk ke Bandung atau Jakarta bagi kasus-kasus berat," ujar Jokowi.

Terkait penyaluran logistik juga terus dikebut. Presiden mengakui masih ditemukan lokasi pengungsian yang belum tersentuh bantuan, terutama kekurangan tenda hingga keluhan ketersediaan air bersih.

Menurut Jokowi, banyaknya titik pengungsian dan sulitnya akses ke lokasi membuat distribusi bantuan membutuhkan waktu. "Saya ingin pastikan itu semuanya segera terdistribusi," tegasnya.

Terpisah, Bupati Cianjur Herman Suherman memastikan bahwa mulai kemarin, tidak boleh ada lagi pengungsi yang belum menerima bantuan. Penegasan ini disampaikan setelah mencuatnya sejumlah lokasi pengungsian yang belum tersentuh bantuan.

"Sampaikan saja ke aparat desa terdekat, nanti dari desa, langsung ke kecamatan, baru kepada kami. Insya Allah saya yakini bantuan itu akan sampai kepada tempatnya," kata Herman, kemarin.

Kepala BNPB Suharyanto menjelaskan, belum meratanya bantuan karena masih banyak warga yang mengungsi di tenda mandiri yang tersebar di banyak titik. Untuk itu, pihaknya akan membujuk masyarakat agar mau dipindahkan ke posko pengungsian yang didirikan oleh pemerintah. Sejauh ini, ada 14 posko pengungsian didirikan di Cianjur. Sehingga penyaluran bantuan bisa lebih terkoordinasi.

"Setiap jam 08.00 WIB pagi, para camat sudah mengajukan kebutuhan, jam 09.00 WIB, dinas perhubungan, TNI Polri BNPB, BPBD, ini menyiapkan armada truk, jadi kebutuhan logistik didorong ke kantor kecamatan, kepala desa dibantu Babinsa segera mendistribusikan ke titik pengungsian itu," jelasnya.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono memperkirakan akan ada 2.000 rumah tahan gempa yang akan segera dibangun di Cianjur. Pihaknya akan memakai teknologi RISHA atau Rumah Instan Sederhana Sehat untuk rumah yang roboh akibat gempa di Cianjur.

"Ada 2.272 rumah yang rusak, itu diverifikasi. Mana rumah yang akan dibangun oleh PU. Karena rumah (rusak) ringan dan sedang diberi uang yang berapa puluh juta itu. Yang runtuh akan dibangun baru oleh PU," kata Basuki.

Berdasarkan data BNPB Kamis (24/11) pukul 17.00 WIB kemarin, jumlah korban meninggal dunia akibat gempa di Cianjur bertambah menjadi 272 orang. Namun, yang baru teridentifikasi 165 orang. 107 sisanya masih dalam proses identifikasi. Korban luka-luka berjumlah 2.046 orang, yang mengungsi mencapai 62.545 orang.

Data korban jiwa versi BNPB sedikit berbeda dengan BPBD Jawa Barat. Data BPBD Jabar menyebut 284 orang dinyatakan meninggal dunia.

Sumber berita rm.id :

https://rm.id/baca-berita/government-action/150234/kembali-ke-lokasi-gempa-jokowi-perhatian-khusus-ke-cianjur

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo