TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Soal Duet Dengan Anies, AHY Tertawa, Lalu Mohon Doa

Laporan: AY
Senin, 09 Januari 2023 | 10:28 WIB
Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono. (Ist)
Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono. (Ist)

JAKARTA - Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), masih malu-malu menanggapi wacana duet dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024. Sambil tertawa, AHY minta doa agar dilancarkan "perjodohan" politiknya ini.

Sikap AHY itu ditunjukkan usai menghadiri pertemuan dengan 7 pimpinan parpol, di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, kemarin. AHY ditanya soal wacana duet dengan Anies di Pilpres 2024. 

"Insya Allah,” kata AHY, sambil tertawa.

“Saya nggak tahu. Mudah-mudahan ada jalan aja," sambungnya.

Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono ini menegaskan, saat ini Demokrat bersama NasDem-PKS masih berproses untuk menyamakan visi misi.

"Yang jelas, semangat kami sekali lagi adalah perubahan dan perbaikan," tegasnya.

AHY berharap, penjajakan koalisi yang dibangunnya bersama NasDem-PKS bisa berjalan lancar. Ia tidak ingin kontestasi lima tahunan ini diatur segelintir elite politik.

"Kita ingin yang fair. Akhirnya, ada final yang seru sekali, that's it. Itu yang kita inginkan. Adil, terbuka. Buat siapa saja, warga negara siapa saja yang punya keinginan dan harapan diberikan jalannya," harap AHY.

Sebagaimana diketahui, wacana koalisi NasDem-Demokrat-PKS untuk Pemilu 2024 sudah direncanakan sejak lama. Namun, hingga kini kongsi ketiga partai itu, tak kunjung resmi. Langkah NasDem yang sudah lebih dulu mengusung Anies sebagai capres, tidak diikuti oleh Demokrat-PKS.

Diduga, penentuan siapa cawapres yang akan mendampingi Anies membuat pembahasan di ketiga partai itu, berlangsung alot. Demokrat ingin agar AHY yang mendampingi Anies. Sedangkan PKS mendorong eks Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan yang jadi pendamping Anies.

Namun, politisi NasDem Effendi Choirie atau yang akrab disapa Gus Choi, mengaku, pembahasan antara 3 partai sudah memasuki titik terang. Dia menyebut, dalam waktu dekat, Demokrat-PKS akan segera deklarasi mengusung Anies. Namun, saat ditanya, siapa cawapres Anies, Gus Choi tidak menjawab dengan lugas.

Apakah duet Anies-AHY disepakati 3 parpol? Wakil Sekretaris Jenderal PKS Ahmad Fathul Bari menyebut, belum ada yang final soal capres-cawapres dari PKS. Semua masih dalam proses. Kata dia, internal PKS saat ini masih melakukan pembahasan secara mendalam.

Tentu berdasarkan berbagai pertimbangan dan proses yang sudah dilakukan selama ini. Terutama, intensitas pembahasan yang dilakukan dengan NasDem dan Demokrat. Begitu juga soal rencana deklarasi.

"Jika sudah ada keputusan, PKS Insya Allah akan segera disampaikan ke publik oleh para pimpinan PKS," kata Fathul Bari, saat dikonfirmasi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari juga ragu, poros perubahan yang digagas NasDem-Demokrat-PKS sudah masuk tahap final. Termasuk memutuskan untuk mengusung duet Anies-AHY.

Kenapa belum final? Qodari yakin, Demokrat dan PKS masih berebut posisi cawapres. Biasanya, dalam situasi seperti ini, akhirnya pilihan jatuh ke tokoh nonpartai alias bukan Demokrat maupun PKS.

Qodari menyebut nama Chairul Tanjung bisa dipertimbangkan. Meski bukan kader Demokrat atau PKS, pria yang akrab disapa CT itu, punya kedekatan dengan Demokrat dan PKS. Apalagi, NasDem terkesan mencari wakil untuk Anies yang bukan dari parpol.

"Saya kira nama CT bisa jadi akan diterima oleh NasDem karena bukan dari parpol. Di luar CT, saya nggak tahu siapa yang bisa diterima. Karena disebut juga oleh NasDem nama Andika Perkasa, tetapi saya nggak tahu hubungan Andika dengan Demokrat atau PKS, apakah bisa diterima atau tidak," ulas Qodari.

Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio juga beranggapan sama. Belum tentu AHY menjadi pendamping Anies. Karena masih harus dipertimbangkan oleh NasDem dan PKS. Beda halnya jika NasDem menyerahkan sepenuhnya kepada Anies.

"Kalau mengacu apa yang dikatakan Surya Paloh bahwa siapapun wakilnya tergantung Anies, maka akan oke saja. Akan bisa tuh AHY mendampingi Anies," kata pria yang akrab disapa Hensat ini, kemarin.

Jika benar terjadi, duet Anies-AHY memiliki peluang yang cukup besar. Belajar dari sejarah Jusuf Kalla menjadi wapres, ada dua kriteria wapres di periode pertama. Yakni, punya kekuatan elektoral maupun finansial, dan AHY memiliki keduanya.

Namun, perlu juga diingat Pilgub DKI Jakarta periode lalu. Saat itu, AHY tidak berhasil mempertahankan elektabilitasnya yang tinggi, karena tidak maksimal saat debat.

"Nah itu harus dicatat oleh Mas AHY supaya bisa menjaga elektabilitasnya sampai akhir pertarungan, kalau dia yang dipilih oleh Mas Anies," pungkasnya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo