TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Pilkada 2024 Diprediksi Tanpa Petahana

PDIP Masih Jadi Penentu Kemenangan Di Jateng

Laporan: AY
Senin, 09 Januari 2023 | 14:03 WIB
Analis Politik UMN Silvanus Alvin. (Ist)
Analis Politik UMN Silvanus Alvin. (Ist)

JAWA TENGAH - Pertarungan Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Tahun 2024, diprediksi bakal sengit. Perebutan gubernur dan wakil gubernur (wagub) di provinsi tersebut berlangsung tanpa calon petahana. Namun, peluang kader PDI Perjuangan memenangkan pertarungan masih cukup besar.

Analis politik dari Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Silvanus Alvin mengaku, belum mengetahui secara pasti tentang tokoh potensial, yang layak menjadi pengganti Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Namun begitu, ia meyakini, posisi orang nomor satu di provinsi tersebut akan kembali diisi oleh kader PDI Perjuangan, karena Jateng merupakan lumbung suara Partai Banteng.

“Masalahnya, siapa yang akan ditunjuk oleh Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sebagai suksesi Ganjar di Jateng. Melihat sepak terjang Ganjar, ia akan lebih hati-hati dalam menempat­kan kadernya,” ujar Alvin saat dihubungi wartawan, kemarin.

Sebelumnya, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jateng, Paulus Widiyantoro mengatakan, Wagub Jateng Taj Yasin telah mendaftar sebagai bakal calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) pada gelaran Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 nanti. Bahkan, berkas pendaftaran putra dari mendiang ulama kharismatik KH Maimoen Zubair itu telah dinyatakan lengkapdan memenuhi syarat.

“Setelah kami teliti dan hi­tung, hasilnya memenuhi batas minimal dukungan dan sebaran,berkas pendaftaran bakal calon anggota DPD pada Pemilu 2024,” ujar Paulus di Semarang, Jateng, Senin (2/1/2023).

Berdasar hasil survei bakal Calon Gubernur (Cagub) Jateng, yang dilakukan Charta Politica pada periode 20-27 September 2022, elektabilitas Taj Yasin berada diurutan kedua dengan angka 12,5 persen. Ia hanya kalah dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang memiliki tingkat elektabilitas sebesar 37,7 persen.

Melanjutkan keterangannya, Alvin mengatakan, potensi kekosongan calon petahana pada gelaran Pilkada mendatang, akan membuat posisi Jateng memiliki kondisi yang hampir sama dengan pemerintah pusat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak akan maju dalam Pemilu Presiden (Pilpres) karena su­dah dua periode, dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin diprediksi tidak maju lagi.

Namun, ia masih ragu PDI Perjuangan akan mengusung kader berbasis hasil survei. Sebab, lanjut dia, popularitas bukan sebagai pertimbangan tunggal bagi Megawati dalam mengusung kandidat. Menurut dia, putri Bung Karno itu akan mencari kader yang patuh, agar tidak terjadi kegaduhan di masa depan.

“Terlepas dari baik buruknya kader yang patuh, tentu PDIP tidak mau kader yang menduduki kursi gubernur Jateng ini menimbulkan kegaduhan internal. Nama seperti Gibran memang populer, dan Gibran juga kader PDIP. Namun, saya melihat Megawati membutuhkan kader-kader yang secara loyalitas sudah teruji,” tutur dia.

Senada, analis politik dari Indostrategi, Arif Nurul Imam menilai, PDI Perjuangan masih menjadi faktor besar dalam perebutan kursi gubernur Jateng.

“Saya kira, Tahun 2024 masih dari internal PDIP. Kader-kader internal ada FX Rudy, Hendrar Prihadi, Gibran dan lainnya. Soal siapa yang didorong, tentu menunggu rekomendasi dari DPP atau Megawati,” ucap dia. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo