Anies Maju Tak Kendor

JAKARTA - Capres Partai NasDem, Anies Baswedan terus melakukan safari politik ke berbagai wilayah di Indonesia. Tak hanya mencari dukungan di daerah, Anies pun rajin menggalang dukungan di dunia maya. Anies maju tak gentar. 

Pasca ditetapkan jadi bakal capres, Anies Baswedan terus melakukan safari politik ke berbagai daerah. Awal pekan ini, Anies terbang ke  Nusa Tenggara Barat. Selama tiga hari di NTB, eks Gubernur DKI Jakarta itu berkeliling di Lombok, lalu ke Bima, dan Sumbawa. Pulang dari NTB, Anies melipir dulu ke Solo sebelum pulang ke Jakarta.

Di Lombok, Anies mengunjungi Pondok Pesantren Yayasan Atthohiriyah Alfadiliyah atau sering disebut Yatofa di Desa Bodak, Kecamatan Praya, Lombok Tengah.  Begitu tiba, Anies langsung disambut dengan teriakan 'presiden'. 

Dalam sambutannya, Anies mengaku, terharu menyaksikan sambutan masyarakat yang sangat luar biasa. Ia pun meminta doa dan dukungan warga.

"Ini ikhtiar yang saya lakukan dan kita lakukan bukan untuk sebagian. Ini untuk semuanya. Bukan untuk kebaikan sebagian," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Dari Lombok, Anies lalu menuju Kabupaten Bima, dan Sumbawa. Sambutan di Bima tak kalah meriah. Masyarakat sudah numplek begitu pesawat yang ditumpangi Anies mendarat di Bandara  Sultan M Salahuddin, Bima. 

Dari NTB, Anies tak langsung pulang ke Jakarta. Eks Menteri Pendidikan itu melipir dulu ke Solo. Di sana, Anies bertemu dengan puluhan dalang di Pendopo Anom Suroto, Kelurahan Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Dalam acara ini, Anies bertindak sebagai  Pembina Komunitas Pencinta Seni  Budaya Nusantara (KPSBN).

Di sini, Anies mendengar keluh kesah pengiat budaya se-Solo Raya. Anies menerima sejumlah masukan terkait pelestarian budaya terutama budaya pewayangan. 

"Saya menyampaikan rasa terima kasih. Alhamdulillah sore ini bisa mendengarkan banyak. Kalau saya belanja, rasanya belanjaannya agak banyak, hari ini sudah dapat tujuh halaman," kata Anies, saat memberikan sambutan.

Menurut Anies, pelestarian kebudayaan penting agar kehidupan menjadi indah dan nanti bisa diwariskan ke generasi selanjutnya.

Tak hanya gesit di dunia nyata, Anies pun rajin menggalang dukungan di dunia maya. Berbagai kegiatannya saat keliling daerah, selalu diunggah di akun Instagram miliknya.

Saat ke Sumbawa misalnya, Anies memposting foto saat menemui warga. Anies mengucapkan terima kasih atas sambutan meriah. Menurut dia, hal ini membuktikan masyarakat Sumbawa ingin perubahan. 

Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya mengatakan, safari politik Anies ini memilki dua tujuan. Pertama, Anies belanja masalah. Dengan mendengar langsung, Anies jadi mengetahui berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat di daerah. Kedua, ingin membangun kolaborasi antara partai dengan relawan.

"Sekarang kan zaman kolaborasi antara partai dengan relawan," ujarnya. 

Willy menilai, silaturahmi kebangsaan yang selalu dihadiri Anies itu efektif. Karena Anies selalu mendapat sambutan meriah dari warga. 

Lalu apa kata pengamat? Pengamat politik Bawono Kumoro ikut menyoroti manuver Anies yang makin rajin melakukan safari politik ke berbagai daerah. Dari pantauannya, Anies sudah  melakukan safari ke sejumlah daerah seperti Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Makassar, Pangkep,  Banten, Bandung, Ciamis, Tasikmalaya, lalu Lombok, Bima, dan Sumbawa.

Menurut dia, daerah yang dikunjungi Anies ini adalah basis-basis suara Prabowo Subianto di Pilpres 2019. Jadi, menurut dia safari politik Anies ini selain sebagai sosialisasi juga ingin merebut simpati di daerah basis suara Prabowo. 

"Lihat saja, Jawa Barat, Aceh dan Sumatera Barat adalah basis suara Prabowo di pilpres lalu," kata Bawono.

Menurut dia, safari politik ini juga untuk meningkatkan popularitas Anies Baswedan sebagai capres. Merujuk temuan survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia tingkat popularitas Anies saat ini belum mencapai 90 persen.

"Jadi bertemu warga ini efektif mendongkrak popularitas," ujarnya. 

Menurut Bawono, dibanding capres yang lain, Anies memang lebih leluasa melakukan safari politik. Pasalnya, Anies bukan lagi seorang pejabat. Tak seperti bakal calon lainnya yang kini masih memiliki jabatan di pemerintahan. Berbeda dengan capres lain yang terbentuk dengan persoalan etika dan memanfaatkan jabatan publik untuk kepentingan sosialisasi pribadi. 

"Jadi saat ini Anies berada pada posisi paling menguntungkan karena leluasa berkeliling daerah kapan pun untuk melakukan sosialisasi turun ke daerah secara langsung," pungkasnya. rm.id