Pamer Foto Di Depan Ribuan Massa, Ganjar Niru Persis Gaya Jokowi

JAKARTA - Tiap hari, Ganjar Pranowo selalu pamer foto atau video di medsosnya. Tak pernah luput. Ada aja yang dia tampilkan. Kemarin, Gubernur Jawa Tengah itu, menampilkan foto saat menemui massa yang menghadiri Konser Trisakti, di Benteng Vastenburg, Solo.

Netizen riuh mengomentari foto Ganjar ini. Ada yang menilai, Ganjar niru gaya Jokowi saat kampanye di Pilpres 2019 lalu.

Konser Trisakti sebagai rangkaian dari Bulan Bung Karno itu, digelar Sabtu (25/6) malam. Momen ini, kemudian dibagikan Ganjar di akun Twitter @ganjarpranowo, kemarin. Ada dua foto yang diunggahnya. Pertama, saat Ganjar berdiri di atas panggung sambil memunggungi kamera. Di depannya, ada lautan massa yang memenuhi lapangan. Tangan kanannya menunjuk ke massa. Kedua, saat Ganjar berada di tengah-tengah massa.

Pose dan gaya Ganjar menyapa massa pendukungnya di foto pertama sangat mirip dengan pose dan gaya Jokowi saat kampanye akbar dan menyapa pendukungnya di Gelora Bung Karno pada Pemilu 2019.

Dalam keterangan fotonya, Ganjar menyebut, konser tadi malam ambyar. Ia lalu mengucapkan terima kasih kepada warga Solo. "Bersama, kita kuat dan bahagia. Semalam, kamu datang langsung atau streaming," tulis Ganjar.

Unggahan Ganjar tersebut mendapat banyak komentar. Sampai tadi malam, ada 364 pengguna Instagram yang menuliskan komentar. Komentarnya macam-macam. Ada yang menyoal konsernya, ada juga yang mengulas soal foto Ganjar. "Jadi inget Pak Jokowi dulu. Fotonya keren, Pak," tulis @taftaqonyah.

Di Twitter, foto Ganjar ini juga tak lepas dari perhatian warganet. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti juga menilai foto Ganjar yang berdiri membelakangi kamera mirip betul dengan gaya foto Jokowi. "Wow . sudah plek banget Pak Jokowi," tulis @susipudjiastuti, sambil menyisipkan tanda jempol dan emoticon tersenyum.

Akun @widjajaeka1 membenarkan penilaian Susi. "Aamiin ... plek merakyatnya ya Bu, moga plek bisa mimpin Indonesia di 2024," harapnya.

Selama ini, gaya Ganjar memang mirip dengan Jokowi. Suka blusukan atau turun ke lapangan menyapa rakyat. Tak heran, sejumlah survei menyebut Ganjar sebagai the next Jokowi. Karena gayanya ini, Ganjar mendapat limpahan suara dari Jokowi. Banyak pendukung Jokowi menyukai Ganjar.

Bagaimana tanggapan PDIP terkait hal ini? Politisi senior PDIP Trimedya Pandjaitan tak mau berkomentar panjang mengenai gaya Ganjar yang mirip Jokowi itu. Dia bilang, tak punya kewenangan mengatur-atur gaya orang.

"Silakan aja, itu hak beliau," kata Trimedya, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Sebelumnya, Trimed pernah melontarkan kritik keras terhadap gaya Ganjar ini. Kata dia, Ganjar hanya meniru gaya Jokowi, bukan prestasinya.

Ganjar juga pernah ditanya soal mirip Jokowi ini. Namun, ia enggan menanggapi dengan serius.

"Halah, apa meneh (apa lagi)?" ujar dia.

Sementara, pendukung Ganjar, FX Hadi Rudyatmo menilai tak ada yang salah kalau jagoannya meniru gaya Jokowi.

"Lho, apa salahnya yang baik diikuti. Kecuali kepemimpinannya jelek diikuti, itu tak salahkan, kita kritisi," kata mantan Wali Kota Solo yang akrab disapa Rudy itu.

Menurut dia, sikap Jokowi sudah baik. Jadi, bagus kalau ditiru.

"Kalau belakangnya malah menentang, malah jadi tidak baik," ungkapnya.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Wawan Mas'udi mengatakan, ada beberapa tujuan yang ingin dicapai Ganjar dengan menggelar konser, lalu mengunggah foto-foto tersebut. Dalam acara itu, Ganjar ditemani FX Rudyatmo. Kata dia, Rudy adalah tokoh penting PDIP di tingkat lokal.

"Ganjar ingin menunjukkan kedekatan dengan massa politik PDIP di Solo. Di tingkat akar rumput, di kandang banteng," kata Wawan, saat dikontak Rakyat Merdeka, tadi malam.

Selain itu, kata dia, Ganjar ingin menunjukkan dirinya adalah bagian dari representasi massa PDIP di akar rumput.

Soal foto-foto Ganjar yang mirip gaya Jokowi, Wawan mengatakan, politisi sebaiknya memiliki gaya yang alamiah dan asli (genuine) dalam membuat kebijakan. Soal nonton konser, Ganjar dari dulu memang suka musik rock dan sebagainya. Karena ini mendekati tahun politik, mau tak mau semua akan ditarik ke sana.

Menurut dia, dari dua foto tersebut, Ganjar mencoba menunjukkan bagaimana dia dekat dengan masyarakat. Ganjar mencoba mendekati canon pemilih dan pemilihnya dengan mendefinisikan dirinya bagian dari budaya dan kultur yang sedang berkembang di masyarakat. Pertunjukan musik adalah bagian dari kultur atau budaya yang sedang berkembang.

"Itu yang sedang dia bangun," paparnya.

Dia menambahkan, Ganjar ingin mengidentifikasi dirinya bagian dari masyarakat. Ganjar secara tidak langsung ingin mengatakan ia bagian dari masyarakat yang menyukai musik. Dari kedekatan itu kemudian terbangun identifikasi kesamaan.

"Gaya politik populis kan seperti itu," pungkasnya.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio menilai, Ganjar memang sengaja memiripkan diri dengan Jokowi. Menurut dia, gaya seperti ini memiliki keuntungan dan kerugiannya sendiri. Keuntungannya, Ganjar tentu berharap orang-orang yang merasa kondisi saat ini baik-baik saja akan ikut memilih dia.

"Namun kerugiannya, orang yang mau perubahan tak mau milih dia," kata Hendri, kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) tadi malam.

Pendiri lembaga survei Kedai KOPI ini juga menilai, gaya Ganjar yang mirip-miripin Jokowi ini akan bikin kesal Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Jadi sebaiknya keluarkan saja gaya Ganjar yang asli. Nggak usah dimirip-miripin," sarannya. (rm.id)