TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers
Bursa Cagub DKI

Diadu Dengan Risma, Gibran Pilih Merendah

Reporter: AY
Editor: admin
Minggu, 12 Februari 2023 | 08:47 WIB
Gibran Rakabuming Raka. (Ist)
Gibran Rakabuming Raka. (Ist)

JAKARTA - Nama Gibran Rakabuming Raka masuk dalam bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dari PDIP. Wali Kota Solo itu akan bersaing dengan 3 tokoh senior PDIP. Salah satunya adalah Menteri Sosial Tri Rismaharini. Mengetahui saingannya Risma, Gibran pilih merendah.

Masuknya nama Gibran dalam bursa Cagub DKI dari PDIP diungkapkan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jakarta Gembong Warsono, baru-baru ini. 

Menurut dia, ada empat kader PDIP yang masuk bursa Cagub DKI dan jadi bahan diskusi di internal.

"Diskusi itu menginventarisasi para kepala daerah dari PDIP yang kita anggap berhasil memimpin daerahnya," beber Gembong.

Pertama, kata dia, Abdullah Azwar Anas. Anas merupakan mantan Wali Kota Banyuwangi dua periode yang kini menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Briokrasi (PANRB).

Kedua, Gibran Rakabuming Raka. Saat ini putra sulung Presiden Jokowi itu menjabat sebagai Wali Kota Solo.

Lalu Ketiga ada Hendrar Prihadi. Dia merupakan mantan Wali Kota Semarang yang ditunjuk sebagai Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak 2022 lalu.

Keempat, Menteri Sosial Tri Rismaharini. Risma pernah menjabat Wali Kota Surabaya dua periode.

Apa kata Gibran mengenai namanya masuk dalam bursa Cagub DKI? Gibran memilih merendah. Menurutnya, ketiga nama yang lain merupakan kader PDIP dengan prestasi mentereng. Terbukti dari jabatan yang diemban kepada mereka saat ini.

"Saya nunggu perintah selanjutnya ajalah ya. Intinya dari empat nama itu, tiga itu senior-senior semua punya pengalaman yang luar biasa. Menteri-menteri semua. Dari ketiga itu cocok semua," aku Gibran.

Suami Selvi Ananda ini bahkan minder namanya disandingkan dengan Risma, Hendi, dan Azwar Anas.

"Kinerja tiga-tiganya hebat. Aku sing paling cupu. Beliau-beliau sajalah ya. Aku tak ning Solo wae (saja)," tutur Gibran, merendah.

Ia lebih memilih untuk fokus menjalani tugas sebagai Wali Kota Solo.

"Wis-wis (sudah-sudah) tiga itu saja. Lebih senior, berpengalaman, menteri semua. Aku gur Wali Kota Solo, masih banyak belajar," imbuh Gibran.

Selain masuk dalam bursa PDIP menuju DKI 1, Gibran juga santer diisukan maju dalam pilgub Jawa Tengah untuk gantikan Ganjar Pranowo. Dukungan dari sejumlah partai politik terus mengalir padanya, seperti Gerindra, Golkar, PPP, dan PKB.

Ketua DPC PDIP Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, mencuatnya nama Gibran dalam bursa cagub itu sah-sah saja. Namun, sebagai kader PDIP, Gibran harus menaati aturan main yang berlaku di partai.

Rekomendasi siapa yang akan dimajukan PDIP, mutlak menjadi kewenangan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

"Lha yo semua mau diusulkan sah-sah saja. Namun, yang namanya presiden, gubernur, bupati, wali kota, haknya ketua umum. Tanya saja ke ketua umum," cetus Rudy.

Disinggung mengenai usulan dari Fraksi PDIP DPRD Kota Solo yang mengingatkan Gibran untuk berkomunikasi dengan DPD PDIP Jakarta, Rudy mengaku tidak mengetahui.

"Aku ra ngerti. Nggak tahu saya," akunya.

Sebagai seniornya di Solo, Rudy pun tak bisa memberi banyak masukan ke Gibran. Dengan dua pilihan yang ada, ayah Jan Ethes itu tinggal memilih salah satunya yang dianggap cocok dalam karir politiknya.

Sementara, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah memiliki, tafsiran sendiri mengenai sikap Gibran yang pilih merendah. Pertama, sadar diri tidak sebanding dengan ketiga tokoh potensial lainnya. Namun, pernyataan ini juga menjadi kekuataan.

Kedua, menghindari kontestasi kinerja di antara tokoh lainnya. Dengan merendah, membuat publik tak menagih hal yang bersifat subtansial. Artinya, Gibran memainkan, zona empati publik, dan hanya itu yang sejauh ini sering ia lakukan.

Lalu bagaimana peluang Gibran? Dedi mengatakan, peluang Gibran masih bisa bersaing dengan ketiga seniornya. Namun, kata dia, semuanya tergantung keputusan PDIP. rm.id

Komentar:
Berita Terkini
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit