TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Menteri LHK Bicara Di Depan 500 Anak Muda NECSC 2023

Makin Panas, Dunia Terancam Banjir & Kekeringan

Laporan: AY
Senin, 13 Februari 2023 | 08:31 WIB
(Foto : RM)
(Foto : RM)

JAKARTA - Perubahan iklim global terjadi sangat nyata. Suhu dunia makin panas. Dan dampaknya akan terjadi banjir dan kekeringan di mana-mana. Karena itu, Pemerintah Indonesia telah melakukan banyak upaya untuk mengurangi efeknya.

Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Prof Dr Siti Nurbaya saat menjadi pembicara kunci pada National Energy, Climate, and Sustainability Competition (NECSC) 2023, Minggu (12/2).

Hadir pada acara ini Sekjen KESDM Rida Mulyana, Sekjen KLHK Bambang Hendroyono, Direktur Utama/CEO Rakyat Merdeka Group Kiki Iswara, dan founder SRE Zagy Yakana Berian.

Menteri merujuk laporan dari Panel Antar Pemerintah tentang Perubahan Iklim (IPCC) pada Agustus 2021. Disebutkan dalam kurun 2011-2020, suhu permukaan global telah meningkat rata-rata 1,09 derajat celcius. Suhu global diprediksi akan terus meningkat sampai 2,1-3,5 derajat celcius pada skenario menengah, jika tidak ada penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) pada 2020-2050. Ia mengingatkan, perlu usaha ambisius untuk mengurangi GRK. Soalnya kenaikan 1,5 derajat celcius akan meningkatkan intensitas curah hujan.

"Dampak ikutannya seperti banjir dan kekeringan di wilayah negara-negara di Asia," kata Menteri, mengingatkan.

Menteri hadir pada acara puncak NECSC 2023, di tengah 500-an mahasiswa dari perguruan tinggi terkemuka di tanah air. Seharian, mereka mengikuti kegiatan dengan antusias. Dimulai dari sesi LeaderTalk, yang diisi oleh sejumlah pembicara inspiratif dan diakhiri dengan awarding. Sebanyak 100 peserta di antaranya adalah para penulis artikel terbaik yang diikutkan dalam program leader bootcamp sejak Jumat.

Selain Menteri LHK, Sekjen Kementerian ESDM Rida Mulyana yang hadir mewakili Menteri ESDM RI Arifin Tasrif juga menyampaikan hal senada. Yaitu tentang perlunya pengembangan energi baru terbarukan, mengingat ancaman perubahan iklim yang semakin nyata. Untuk mengatasi persoalan ini butuh kerjasama dan kolaborasi semua pihak.

Hujan yang turun sejak subuh tak mengurangi semangat para mahasiswa. Mereka datang dari berbagai daerah, yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Solo, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Juga Sumatera Utara dan Sulawesi Selatan.

NECSC 2023 adalah kompetisi yang digelar Rakyat Merdeka dan Society Renewable Energy (SRE). SRE adalah lembaga yang concern pada isu penggunaan energi baru terbarukan dan perubahan iklim.

Tiga tahun lalu, diinisiasi di ITB, dan kini sudah merambah ke UI, IPB, UGM, ITS hingga terbentuk di hampir 40 kampus seluruh Indonesia. Kompetisi ini digelar untuk yang kedua kalinya, dan memperebutkan Piala Bergilir Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Piala Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), juga berhadiah uang tunai dengan total hampir Rp 200 juta.

Menteri Siti bahkan menambahi bonus. Untuk pemenang akan diberikan program gratis mengunjungi Taman Nasional.

“Ada 58 Taman Nasional di Indonesia. Silakan pilih mau ke mana. Mau ke Bajo, Raja Ampat atau ke mana, pilih saja," kata Siti. Hadirin langsung bersorak sorai dan bertepuk tangan dengan tawaran tersebut.

Sementara bonus tambahan dari Kementerian ESDM adalah, para pemenang akan diberi akses untuk magang di sejumlah BUMN yang berada di sektor energi. Hadiah dan bonus ini membuat mahasiswa sangat senang dan makin bersemangat.

Menteri Siti Nurbaya mengatakan, kegiatan ini dapat mendorong peran, pemikiran dan tindakan generasi muda dalam penguatan energi terbarukan dan aksi-aksi perubahan iklim di Indonesia. Menurut dia, acara ini bersifat influential experiences, mampu meningkatkan literasi dan ketertarikan generasi muda terhadap isu lingkungan dan transisi energi.

Juga menantang generasi muda untuk berkolaborasi dan mengasah kemampuan memecahkan masalah. Hal ini sejalan dengan kebijakan tentang pentingnya keterlibatan generasi muda untuk menjadi bagian langsung dari upaya  mengatasi masalah lingkungan. Karena itu, ia setuju acara ini terus dilanjutkan dan setuju dengan usulan dewan juri, para pemenang diberikan semacam beasiswa agar apa yang dituliskan juga bisa diteruskan menjadi semacam penelitian.

Indonesia, kata Menteri, sudah menyusun dan aksi-aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Misalnya, penerapan energi terbarukan, efisiensi energi, penggunaan BBM rendah emisi, clean coal technology dan gas power plant serta reklamasi lahan pasca tambang.

Pemerintah juga telah menyusun peta jalan net zero emission pada 2060 serta membuat kebijakan transisi energi antara  melalui pensiun dini pembangkit batu bara.

Sekjen Kementerian ESDM Rida Mulyana menyampaikan hal serupa. Dampak perubahan iklim sangat nyata. Pencairan es di kutub makin hari makin massif. Level air laut terus naik, dan rob makin sering terjadi. Indonesia sebagai negara kepulauan sangat terasa dampaknya. Kehidupan penduduk di pesisir terganggu karena permukaan air laut terus naik.

Kata Rida, dari berbagai kajian disebutkan salah satu penyebab perubahan iklim itu adalah penggunaan energi fosil, yaitu minyak bumi dan batu bara. Batu bara bahkan disebut sebagai penyumbang emisi terhadap perubahan cuaca dan lingkungan.

Menurut dia, tak ada yang salah dengan penggunaan energi fosil dan batu bara itu. Yang salah adalah kalau tidak ada usaha mengubahnya. Nah, kata dia, Presiden Jokowi berkomitmen untuk turut serta menjaga agar dan agar suhu bumi tidak makin panas.

"Salah satunya dengan mengubah penggunaan energi berbasis fosil menjadi renewable energy," kata Rida.

Indonesia saat ini berada dalam posisi transisi energi itu. Alhamdulilah semua jenis energi terbarukan ada di Indonesia. Mulai dari atas seperti matahari sampai paling bawah yaitu panas bumi, semuanya ada.

Selain itu ada pemanfaatan bayu atau angin, arus laut dan gelombang, juga energi hydro. Indonesia punya modal cukup. Yang masih kurang adalah teknologi. Karena itu, ia berharap generasi muda ikut masuk dalam proses transisi energi itu dengan penguasaan teknologi.

"Bersyukur kita sudah dapat komitmen dari negara donor seperti Amerika dan Jepang agar bisa mempercepat transisi energi itu," ujarnya.

Melihat antusias dan semangat para hadirin yang hadir, Rida yakin  proses transisi energi itu akan berjalan baik. Ia pun meminta RM dan SRE terus melebarkan sayap dan melanjutkan forum seperti ini. Terus mengajak generasi muda untuk peduli terhadap lingkungan.

"Pada saatnya energi kita akan makin sustain dan bersih. Kuncinya adalah pengembangan teknologi," ujarnya.

Nah, terakhir Rida berpesan kepada para generasi muda agar terus menempa diri agar sukses. Rumusnya adalah 3K: Kompetensi, Karakter, dan Kapabilitas.

Sementara itu, Dirut Rakyat Merdeka Kiki Iswara mengatakan, tingginya minat mahasiswa, menunjukkan kepedulian terhadap isu perubahan iklim dan transisi energi.

Kiki menyampaikan, Rakyat Merdeka ikut membina SRE. Sejak kelahirannya pada 2019, lembaga yang awalnya hanya sebagai unit di ITB kini sudah terbentuk di banyak perguruan tinggi dengan member 3 ribuan mahasiswa. Ini sebuah prestasi yang membanggakan.

"Harapannya mahasiswa yang nanti lulus bisa memberikan ide cemerlang terutama dalam mengembangkan program transisi energi dan bagaimana menanggulangi perubahan iklim," kata Kiki.

Sebanyak 50 karya terbaik dari kompetisi ini, akan dibukukan sebagaimana lomba setahun sebelumnya. Buku tersebut nantinya akan disumbangkan sebagai bahan penelitian dan menjadi masukan untuk pemerintah.

Terakhir, ia mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM dan Kementerian LHK. Juga perusahaan kolaborator yang kerap mendukung kegiatan-kegiatan terkait energi bersih dan perubahan iklim, yaitu PT Pertamina, PT PLN, Pupuk Indonesia, dan Perhutani. Semoga akan lebih banyak lagi yang mendukung agar pengembangan energi transisi energi baru dan penanganan perubahan iklim berjalan lebih agresif. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo