TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kapolri Berharap Rumah Kebangsaan Jadi Wadah Jaga Persatuan Dan Kesatuan Indonesia

Laporan: AY
Selasa, 28 Juni 2022 | 09:00 WIB
Kapolri saat meresmikan rumah kebangsaan di Jalan Hang Lekir, Jaksel. Foto ; Istimewa
Kapolri saat meresmikan rumah kebangsaan di Jalan Hang Lekir, Jaksel. Foto ; Istimewa

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri acara launching Rumah Kebangsaan yang digagas oleh pemuda dan mahasiswa dari kelompok Cipayung Plus. Peresmian itu digelar di Jalan Hang Lekir, Jakarta Selatan, Senin (27/6).
"Tentunya hari ini saya sangat mengapresiasi terkait dengan launching yang dilakukan oleh teman-teman pemuda dan mahasiswa tergabung dalam Cipayung Plus yang melakukan kegiatan untuk bersatu di dalam Rumah Kebangsaan," ujar Sigit saat menghadiri acara tersebut.
Dia berharap, rumah kebangsaan ini dapat dijadikan tempat atau wadah bagi para pemuda dan mahasiswa Indonesia berdiskusi memecahkan masalah terkait isu-isu terkini.
Serta, menggagas konsep untuk terus menjaga serta mempertahankan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia demi mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
"Dan juga hal-hal yang akan dihadapi ke depan, utamanya terkait bagaimana kita menjaga persatuan dan kesatuan, mempersiapkan SDM unggul untuk menghadapi persiapan kita menuju Indonesia Emas, menyiapkan kemampuan kewirausahaan, dan menyiapkan kemampuan kepemimpinan," tutur eks Kabareskrim Polri ini.
Sigit juga menginginkan konsep rumah kebangsaan ini tidak hanya dibentuk di tingkat nasional. Tapi juga, di seluruh wilayah Indonesia.

Dengan begitu, semangat untuk menjaga rasa persatuan dan kesatuan dapat digelorakan dan dilakukan oleh seluruh, pemuda, mahasiswa dan masyarakat di seluruh Indonesia.
"Saya kira ini semua harus diglorifikasi digerakkan menjadi satu langkah, satu kekuatan, dari pusat ke daerah," harapnya.

Sigit mengakui, konsep, ide dan gagasan rumah kebangsaan ini adalah program yang sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.
Sebab, saat ini baik Indonesia maupun negara lainnya tengah menghadapi situasi ketidakpastian global. Dengan adanya dinamika tersebut, seluruh elemen bangsa Indonesia harus tetap mempertahankan nilai persatuan dan kesatuan, serta sinergitas hingga soliditas satu sama lain.
Karena itu, diperlukan sebuah strategi luar biasa untuk terus menjadi nilai tersebut. "Dibutuhkan hal yang sifatnya extraordinary (luar biasa) dan ini yang kemudian tentu harus kita wujudkan," jelas eks Kapolda Banten itu.

Sigit memaparkan hasil konkret dari pentingnya peranan persatuan, kesatuan, sinergitas dan soliditas seluruh elemen bangsa Indonesia. Salah satu contohnya adalah pengendalian pandemi Covid-19.

Sigit menyebut, di kala seluruh negara dihadapi situasi serba sulit akibat pandemi Covid-19, seluruh elemen bangsa bersatu padu berada di lini terdepan untuk melakukan penanganan dan pengendalian.
Mulai dari pemerintah, TNI, Polri, kementerian/lembaga, pemuda, mahasiswa dan masyarakat lainnya. Tak terkecuali, pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus,  yang juga bersama-sama turun langsung untuk menangani pandemi virus Corona.
Mereka tak sekadar melaksanakan sosialisasi, tapi melaksanakan kegiatan yang sifatnya mulai dari imbauan, sosialisasi tentang protokol kesehatan (prokes), sampai melaksanakan kegiatan vaksinasi.
"Juga memberikan bantuan sosial terhadap masyarakat yang memang betul-betul terdampak karena pandemi," papar Sigit.

Dengan adanya persatuan dan kesatuan di kondisi tersebut, Indonesia mampu mengendalikan laju pertumbuhan Covid-19. Hal itu ditandai dengan diselenggarakannya event nasional hingga internasional.
"Hasilnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini berada di angka 5 persen. Angka 5 persen menjadi angka istimewa, karena kita berada di atas negara-negara maju yang ada di luar," ungkapnya.

Di negara lain, pertumbuhan ekonominya hanya berkisar 3 persen. Singapura, misalnya, yang hanya tumbuh 3,4 persen. Amerika Serikat (AS), juga hanya tumbuh 3,6 persen.
"Sementara Indonesia berada di 5,01 persen. Ini bisa terjadi karena kita semua bersatu pada saat tangani pandemi Covid-19," imbuh Sigit.
Kemudian, Sigit juga menyinggung terkait bonus demografi pada tahun 2036 mendatang. Menurutnya, hal itu harus dikelola dengan baik agar dijadikan landasan Indonesia menuju negara yang maju.
Demi mewujudkan hal itu, pemerintah sedang berjuang untuk bisa lepas dari negara middle income trap. Diharapkan Indonesia bisa meraih pendapatan sebesar 15 ribu dolar AS per kapita.
Sigit pun mengingatkan pemuda untuk terus menjaga dan menguatkan nilai persatuan serta kesatuan. Mengingat, selain pandemi Covid-19, terjadi konflik antara Rusia dan Ukraina yang dampaknya dirasakan oleh Indonesia dan negara lainnya.
"Alhamdulillah, di tengah situasi terdampak akibat krisis terjadi. Bahkan kita tahu beberapa negara terancam gagal. Indonesia masih dalam posisi sekarang ini. Dan semua ini bisa terjadi karena kuncinya, kita mau bersatu," tandas Sigit. (OKT/AY/rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo