Prabowo-Paloh Buyarkan Koalisi

JAKARTA - Jika tidak ada aral melintang, hari ini Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan bertemu dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Jika kedua tokoh ini sepakat koalisi, bisa buyarkan koalisi.

Kabar pertemuan kedua tokoh diketahui dadi undangan liputan yang beredar di grup WhatsApp awak media. Isinya mengundang peliputan pertemuan antara Prabowo dengan Paloh. Lokasi pertemuannya di markas Prabowo yang ada di Bogor, Jawa Barat. Tepatnya di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang.

“Besok, Minggu 5 Maret 2023 pukul 11.00 WIB. Diharapkan teman-teman media berkenan meliput,” tulis undangan tersebut, kemarin.

Dikonfirmasi soal rencana pertemuan Prabowo dan Paloh, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Gerardus Budisatrio Djiwandono membenarkannya.

“Betul besok Pak Surya Paloh rencana berkunjung ke Hambalang untuk silaturahmi balasan,” kata Budi kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Ditanya apa yang akan dibahas kedua tokoh itu? Wakil Ketua Komisi IV DPR itu mengatakan, banyak yang akan dibahas. Apalagi keduanya merupakan kawan lama.

“Namanya silaturahmi bisa banyak yang dibicarakan. Lebih pastinya baru besok kita tahu, Mas,” ujarnya.

Untuk agenda berkuda bareng, Budi belum tahu apakah keduanya mengagendakan berkuda juga seperti tamu-tamu yang datang ke Hambalang.

“Belum tau, Mas. Yang pasti ada kopi Hambalang,” terang dia.

Wasekjen NasDem, Hermawi Taslim juga membenarkan, kedua tokoh akan bertemu di Hambalang. Paloh akan memenuhi undangan Prabowo sebagai kunjungan balasan beberapa waktu lalu.

“Ini tetap merupakan bagian dari silahturahmi kebangsaan,” ujar Hermawi saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

Sebelumnya, Prabowo memang pernah menemui Paloh di NasDem Tower yang berlokasi di Kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Pertemuan antar ketum partai tersebut terjadi bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, Rabu, 1 Juni 2022.

“Tentu juga akan dibicarakan berbagai isu aktual kebangsaan termasuk dinamika Pilpres,” bebernya.

Lalu apa kata parpol Koalisi Perubahan? Juru Bicara Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, Koalisi Perubahan yang di bangun NasDem, PKS, dan Merdeka untuk memajukan Anies Baswedan terus berupaya membangun kembali budaya kolaborasi antar kekuatan bangsa. Sekalipun berbeda pandangan dalam cara membangun bangsa ini ke depannya.

“Berbeda pilihan koalisi dan capres, tetapi tetap jalin komunikasi dan silaturahmi. Apalagi sesama parpol di Parlemen,” ucap Zakiy, sapaan Herzakiy, kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.

Begitu juga dengan PKS yang tidak mempermasalahkan rencana pertemuan antara Prabowo dan Paloh.

“Mantap itu berarti. Indonesia ke depan insya Allah akan aman dan lebih baik. Para pimpinan partainya senang silaturahim,” cetus Juru Bicara PKS, Ahmad Mabruri, kemarin.

Dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang di bentuk Gerindra dan PKB juga enggan baper menyikapi rencana pertemuan kedua tokoh yang pernah menjadi politisi partai Golkar tersebut.

“Bagus, komunikasi antar-koalisi penting dilakukan secara intensif, untuk saling berbagi informasi dan visi, saling memberikan sumbangsih ide dan pemikiran untuk membangun Indonesia yang lebih baik,” tegas Ketua DPP PKB, Daniel Johan.

Lalu apa kata pengamat? Pengamat politik dari Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad menilai Koalisi Perubahan dan KIR belom solid. Kedua koalisi ini masih belum memiliki kata sepakat soal cawapres.

“Masih terbuka kemungkinan untuk keduanya membuyarkan dan memunculkan konfigurasi baru,” sebut Sadiman.

Di sisi lain, Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis Agung Baskoro berpendapat, pertemuan keduanya untuk menyatukan suara dalam merespon isu-isu politik nasional yang mengemuka. Misalnya soal sistem proporsional terbuka atau tertutup, perpanjangan masa jabatan presiden, maupun soal penundaan pemilu yang diputus oleh Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

“Jika kedua tokoh ini sepakat koalisi bisa buyarkan koalisi yang ada,” tukas Agung. rm.id