TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tingkat Partisipasi Masih Jadi PR, KPU Tangsel Soroti Pemilih di Komplek

Laporan: Rachman Deniansyah
Rabu, 08 Maret 2023 | 22:06 WIB
Caption : Pemilu serentak 2024
Caption : Pemilu serentak 2024

CIPUTAT - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengakui bahwa tingkat partisipasi pemilih masih menjadi sorotan utama, terutama dalam menghadapi Pemilu serentak dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang. 

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua KPU Kota Tangsel, M Taufik MZ saat berjumpa di Puspemkot Tangsel, Rabu (8/3/2023). 

Permasalahan itu juga, kata Taufik, turut menjadi isu utama yang dibahas KPU dalam kegiatan pengumpulan data dan audiensi tentang perumusan kebijakan kerawanan keamanan menjelang Pemilu 2024 bersama Dewan Ketahanan Nasional (Watannas) RI di wilayahnya. 

"Terkait partisipasi. Yang tadi kita sampaikan ya Insya Allah dari situ kami KPU akan melakukan kajian dan langkah untuk nanti bisa naik," ujar Taufik saat diwawancarai. 

Pasalnya, Ia mengakui bahwa tingkat partisipasi dari perhelatan pesta demokrasi yang terakhir dilaksanakan di wilayah termuda se-Banten ini, masih relatif rendah. 

"Belum mencapai target nasional saja, yaitu 62 persen, kalau 75 persen (target nasional-red) kan angka itu harus kita genjot," ungkapnya. 

Atas hal itu, maka KPU berkomitmen untuk mencari solusi dan formula yang tepat agar angka partisipasi pemilih di Tangsel dapat merangkak naik. 

"Ya tentu mekanisme dan formula KPU ke masyarakat, Pileg Pilpres kita tinggi tapi kalau kita memilih Gubernur atau Wali Kota yang mau mengurusi hajat kita lima tahun ke depan ya harusnya gak jauh berbeda lah. Kita akan menjual itu dengan kemasan sosialisasi lah nanti," imbuhnya. 

Taufik memaparkan berdasarkan analisanya, angka partisipasi Pemilu condong lebih tinggi jika dibandingkan dengan momen Pilkada. 

Hal tersebut, kata Taufik, disebabkan oleh kondisi demografi di wilayah Tangsel yang sangat majemuk. Tersebar di perkampungan dan juga di komplek-komplek elit. 

"Ada permukiman dan ada komplek, baik itu komplek menengah atau elit. Nah ini, memang menyadarkan mereka untuk partisipasi di Pilkada agak berat. Beda dengan Pileg Pilpres, karena merasa bahwa mereka pejabat yang tinggalnya di Tangsel dengan kepentingannya kepada persoalan nasional. Tapi kadang-kadang persoalan daerah di mana dia tinggalnya juga di sini kok kurang," terangnya. 

Oleh karena itu, untuk mendongkrak anka partisipasi KPU Kota Tangsel akan terjun langsung ke seluruh lapisan masyarakat. Baik yang berada di perkampungan atau juga komplek-komplek. 


"Kita akan silaturahmi dengan tokoh masyarakat, misalkan ketua RT dan RW itu siapa, bisa gak (memfasilitasi-red) di tengah-tengah kesibukan mereka itu kita bisa datang sambil, gak perlu sosialisasi, hanya ke sana kita tentu menempatkan mereka kesibukan mereka mungkin juga jabatan mereka maka KPU tidak bisa pukul rata. Kita sampaikan misi kita," terangnya. 

Dengan begitu, lanjut Taufik, diharapkan angka partisipasi pemilih pada pagelaran pesta demokrasi 2024 mendatang dapat meningkat drastis. 

"Semoga begini, dengan seluruhnya terfasilitasi, komunikasi yang baik antara peserta dan penyelenggara, antar pemangku kepentingan kita rangkul seluruh elemen masyarakat, mudah-mudahan kesadaran partisipasinya bisa tergugah meningkat," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo