TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Ketemu Putin Bawa Pesan Zelenskyy, Jokowi The Messenger

Oleh: AN/AY
Jumat, 01 Juli 2022 | 08:15 WIB
Presiden Joko Widodo beserta Presiden Vladimir Putin. (Dok. Reuters via BBC)
Presiden Joko Widodo beserta Presiden Vladimir Putin. (Dok. Reuters via BBC)

MOSKOW - Setelah bertemu Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, Presiden Jokowi langsung bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin. Seperti seorang "the messenger", Jokowi membawa pesan Zelenskyy saat bertemu Putin.

Jokowi juga sejak dari awal saat berangkat dari Tanah Air sudah menyiapkan pesan yang dibawanya: berusaha menciptakan kedamaian di dua negara yang sedang perang itu.

Cuaca cerah menyambut Jokowi dan Ibu Iriana saat pesawat yang ditumpanginya mendarat di Bandara Vnukovo II, Moskow sekitar pukul 11 siang. Turun dari tangga pesawat, Jokowi disambut pejabat KBRI dan Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Mikhail Bogdanov. Dari bandara, Jokowi beserta rombongan menuju hotel tempat transit sebelum bertemu Putin.

Tepat pukul 15.30 waktu setempat, Jokowi tiba di Istana Kremlin. Jokowi disambut dengan upacara kenegaraan dari tuan rumah. Lagu Indonesia Raya dan bendera Merah Putih ikut dikibarkan, begitu Jokowi turun dari mobil. Putin ikut menyambut Jokowi di depan Istana Kremlin.

Kedua pimpinan negara itu memakai setelan jas resmi, lengkap dengan dasi dan sepatu kulit. Jokowi dengan setelan jaz hitam, sedangkan Putin memakain jaz warna biru dongker. Sebelum memasuki ruang pertemuan, keduanya terlebih dahulu mengambil foto dengan pose sedang bersalaman. Tampak senyum lebar terpancar dari kedua pimpinan negara tersebut.

Setelah itu, keduanya langsung menggelar pertemuan kenegaraan. Keduanya duduk di sebuah ruangan dalam jarak yang cukup dekat. Pemisah keduanya hanya meja putih ukuran kecil berbentuk segi empat. Di atas meja, hanya terdapat seikat bunga mawar berwarna pink muda dan putih. Ada juga lembaran kertas milik Jokowi dan Putin.

Pertemuan itu berlangsung sekitar 1 jam. Keduanya, lantas menuju ruangan utama untuk menggelar konfrensi pers. Apa hasilnya? Ada lima poin yang disampaikan Jokowi saat berbincang dengan Putin.

Poin pertama adalah soal kemanusiaan. Kata Jokowi, kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. Kepada Putin, Jokowi bilang bahwa konstitusi Indonesia mengamanatkan bahwa Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia.

"Dalam konteks inilah saya melakukan kunjungan ke Kiev dan ke Moskwa," tegasnya.

Poin kedua adalah tentang penyelesaian damai atas konflik yang berujung perang antara Ukraina dan Rusia. Selain jalan damai, menurut Jokowi, ruang dialog juga harus terus dikedepankan.

"Saya telah menyampaikan pesan Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin. Dan, saya sampaikan kesiapan saya untuk menjadi jembatan komunikasi antara kedua pemimpin tersebut," tegas Jokowi.

"Yang ketiga, saya tadi banyak berdiskusi dan menekankan bahwa pangan dan pupuk adalah masalah kemanusiaan. Merupakan kepentingan masyarakat dunia," lanjutnya.

Jokowi menegaskan, Indonesia tak memiliki kepentingan apa pun dalam perang Ukraina-Rusia. Ia hanya ingin melihat perang berakhir dan rantai pasok pangan pupuk energi dapat segera diperbaiki.

"Karena ini menyangkut kehidupan ratusan juta orang, bahkan miliaran manusia," kata Jokowi.

Ia pun mengaku senang dengan respons Putin yang akan memberikan jaminan keamanan untuk pasokan pangan dan demi kemanusiaan. Kemudian, khusus untuk jalur ekspor produk pangan Ukraina, terutama melalui jalur laut, Jokowi mengungkapkan bahwa Presiden Putin telah memberikan jaminannya.

Kelima, Jokowi dan Putin berdiskusi panjang mengenai kerja sama antara Rusia dan Indonesia.

Sementara Putin menyampaikan apresiasi kepada Jokowi. Ia mengaku, senang dengan kunjungan Jokowi di Moskow. Menurut Putin, Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai hubungan diplomatik yang baik dengan Rusia selama beberapa dekade.

Ia berjanji akan terus mengembangkan hubungan di segala bidang, seperti ekonomi, politik dan keamanan dan, tentu saja, upaya untuk melawan ancaman terorisme.

Soal Ukraina, Putin berjanji kepada Jokowi akan membahas krisis Ukraina bersama dari perspektif Negeri Beruang Merah.

"Ketika kita berbicara melalui telepon, Anda menyatakan keprihatinan dan minat dalam masalah penyelesaian krisis di Ukraina, di Donbass. Secara alami, saya akan memberi tahu Anda secara rinci tentang segala sesuatu yang terjadi di sana dan tentang perspektif kami tentang masalah ini," kata Putin seperti dikutip dari keterangan resmi Kremlin, tadi malam.

Sebelumnya, Jokowi sudah terlebih dahulu bertemu dengan Presiden Zelenskyy di Kota Kiev, Ukraina. Pertemuan kedua pemimpin negara itu berjalan hangat. Jokowi dengan tulus menyampaikan tujuannya berkunjung sebagai wujud kepedulian rakyat Indonesia kepada Ukraiana. Sebagai bentuk kepedulian, rakyat dan pemerintah Indonesia berusaha memberikan kontribusi bantuan termasuk obat-obatan dan komitmen rekonstruksi rumah sakit di sekitar Kiev.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyampaikan penghormatan kepada kedaulatan wilayah Ukraina. Jokowi memahami perdamaian masih sangat sulit dicapai. Meski begitu, ia tetap menyampaikan pentingnya penyelesaian damai dan mengatakan spirit perdamaian tidak boleh pernah luntur. Bahkan, mantan walikota Solo itu menawarkan diri membawa pesan Zelenskyy kepada Putin. 

“Dalam kaitan ini, saya menawarkan diri untuk membawa pesan dari Presiden Zelenskyy untuk Presiden Putin yang akan saya kunjungi segera,” kata Jokowi, saat menyampaikan pernyataan pers bersama Zelensky selepas pertemuan.

Zelenskyy pun begitu, menghormati Jokowi. Presiden berlatar belakang komedian ini, beberapa kali memberikan apresiasi kepada Jokowi. Menurut dia, keberadaan dan kewenangan Jokowi dan Indonesia di mata internasional sangat tinggi. Indonesia saat ini memegang presidensi G20 dan merupakan negara kuat di ASEAN.

Menurut Zelenskyy, kehadiran Jokowi ini merupakan awal untuk memperkuat koalisi melawan perang dan mengembalikan stabilitas dunia. Soal undangan Jokowi di KTT G20, Zelenskyy menyampaikan kehadirannya tergantung pada situasi di Ukraina dan peserta lainnya.

"Tentu saja saya menerima undangan itu. Namun, partisipasi Ukraina akan tergantung pada situasi keamanan dan pada komposisi peserta KTT," kata Zelensky.

Pertemuan Jokowi dengan Zelenskyy ini ramai diberitakan media asing. Media asal Inggris Inggris, Reuters, menyoroti kesediaan Jokowi menjadi pembawa pesan kepada Putin.

"Indonesian president offers to take message from Ukraine's leader to Putin," tulis Reuters, dalam salah satu artikelnya. 

Media Singapura, Channel News Asia juga menyoroti aksi Jokowi yang bersedia jadi juru damai. "Indonesian president offers to take message from Ukraine's leader to Putin," tulis Channel News Asia. 

Koran asal Singapura, The Straits Times, juga menulis artikel serupa. "Jokowi offers to deliver message from Ukraine's Zelensky to Putin".

Pengamat Hubungan Internasional, Dino Patti Djalal mengatakan usaha mendamaikan Rusia dan Ukraina tidak dapat dijalankan hanya melalui sekali kunjungan kedua negara tersebut.

Mantan Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat ini mengatakan, Jokowi perlu melakukan komunikasi dengan berbagai pihak. Seperti Sekjen PBB, Presiden Turki Erdogan, Presiden AS Joe Biden, Presiden China Xi Jin Ping, maupun European Council Von Leyen.

"Dia juga perlu menulis surat kepada seluruh pimpinan ASEAN untuk memberikan briefing mengenai hasil kunjungan. Ini pasti akan diapresiasi para pemimpin Asia Tenggara,” kata Dinno, dalam keterangannya, kemarin. 

Pada akhirnya, lanjutnya, Indonesia perlu memikirkan apakah misi mendamaikan Ukraina-Rusia merupakan suatu hal yang one off (hanya sekali) atau upaya yang berkelanjutan.

“Kalau Indonesia serius sebagai juru damai, Presiden Jokowi perlu menunjuk seorang special envoy yang bisa secara khusus dan secara fokus mengurus hal ini," pungkasnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo