TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Masih Ngarep Dicapreskan

Kesetiaan Sandi Ke Prabowo Goyah Lagi

Laporan: AY
Senin, 20 Maret 2023 | 09:30 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

JAKARTA - Kesetiaan Sandiaga Uno kepada Prabowo Subianto mulai goyah lagi. Sandi sepertinya masih ngarep bisa dicapreskan di Pemilu 2024. Terbukti, saat PPP di daerah mendeklarasikannya sebagai capres, Sandi tersenyum lebar dan menerima pinangan tersebut.

Padahal belakangan ini, pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu sudah menunjukkan komitmen kesetiaannya pada partai dan Prabowo.

Beberapa kali, Sandi ikut kampanyekan Prabowo sebagai capres di daerah. Karena kesetiaan itulah, hubungan Sandi dengan Prabowo dan Gerindra yang sebelumnya sempat renggang, perlahan mulai membaik lagi.

Belum sampai sebulan menjadi “anak jinak”, Sandi mulai bermanuver lagi. Dia mulai aktif lagi ikut kegiatan PPP, partai yang sempat digosipkan akan menjadi rumah baru Sandi setelah hengkang dari Gerindra.

Terbaru, Sandi hadir dalam acara deklarasi capres yang digelar DPW PPP Gorontalo. Meskipun hadir secara virtual, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu merespons positif deklarasi pencapresan dirinya.

Sambil tersenyum lebar, Sandi menjawab pinangan dari DPW PPP Gorontalo itu dengan  sebuah pantun.

"Ikan Gabus buat dipepes, Dipancing teman dari empang. Kalau harus maju Pilpres, satu tujuan harus menang,” kata Sandi.

Sebagai kader Gerindra, Sandi berjanji akan menyampaikan aspirasi itu kepada ketumnya yaitu Prabowo Subianto. Meskipun diketahui, sikap Gerindra sudah bulat, yakni mengusung kembali Prabowo sebagai capres di 2024.

Dalam kesempatan itu, Sandi juga memberikan pujian kepada PPP. Dia mengaku, dalam dirinya sudah mengalir darah PPP. Sebab, pamannya yaitu Suharso Monoarfa, merupakan mantan Ketua Umum PPP.

Eks pasangan Prabowo di Pilpres 2019 ini bahkan menyebut PPP sebagai rumah bagi keluarga besar istrinya, Nur Asia. Bukan hanya sebatas kader, Sandi menyebut keluarga istrinya termasuk loyalis PPP yang membangun dan berjuang untuk PPP sedari dulu.

"Saya ini ibaratnya pulang kampung ke rumah keluarga besar saya, karena PPP ini adalah rumah bagi keluarga besar istri saya, Nur Asia. Jadi kalau ditanya soal kedekatan saya dengan PPP itu bukan lagi soal hubungan politik, tapi sudah bagian dari keluarga besar," kata dia.

Ia berharap, dukungan ini menjadi bukti kalau semuanya ingin melanjutkan program pemerintahan Presiden Jokowi yang sudah baik.

Untuk diketahui, di acara tersebut, DPW PPP Gorontalo secara terbuka mendeklarasikan Sandi sebagai Capres 2024. Deklarasi itu dipimpin langsung Ketua DPW PPP Gorontalo Nelson Pomalingo.

Menurut dia, Sandi layak jadi capres PPP lantaran jebolan master George Washington University ini memahami ekonomi Indonesia dan punya jaringan internasional. Selain itu, Sandi dianggap dekat dengan umat Islam dan dengan warga Gorontalo.

“Dengan izin Allah SWT, kami DPW PPP Gorontalo mendeklarasikan Bapak Doktor Haji Sandiaga Salahudin Uno sebagai calon Presiden RI pada waktu Pemilu 2024," kata Nelson diiringi sorak sorai dan tepuk tangan ribuan kader PPP yang hadir di Taman Budaya Limboto, Gorontalo, kemarin.

Bagaimana tanggapan Gerindra? Waketum Gerindra Habiburokhman mempersilahkan siapapun yang hendak keluar dari partai, termasuk Sandiaga Uno. Kata dia, Sandi sudah dewasa dan pilihan partai politik merupakan hak konstitusional masing-masing pihak.

"Partai Gerindra tidak ada dalam kapasitas mengizinkan. Orang mau keluar, mau masuk itu hak," kata Habib, kemarin.

Ia juga mengatakan restu dari Partai Gerindra tidak ada hubungannya dengan hak Sandiaga Uno. Menurutnya, Partai Gerindra tidak menghalang-halangi hak Menteri Pariwisata itu untuk berpindah partai.

"Partai politik pada dasarnya, semuanya bagus. PPP bagus, kami hormat dan bersahabat. Apa yang jadi masalah? Ini kan cuma soal selera berpolitik," kata dia.

Anggota Komisi III DPR itu lantas memberi contoh soal dirinya yang punya selera berpolitik di Partai Gerindra dan berharap bisa bersama partai tersebut sampai kapan pun.

Pengamat politik dari UIN Jakarta, Adi Prayitno mengatakan Sandi harus memikirkan matang-matang jika ingin pindah. Menurut dia, jika Sandi pindah ke PPP akan ada keuntungan dan kerugiannya. Keuntungannya, Sandi akan mendapat kesempatan maju pilpres. Sebab, Sandi punya peluang maju sebagai cawapres.

"Karena PPP yang ada dalam poros Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), belum punya capres belum punya cawapres yang mentereng," kata Adi, kemarin.

Selain itu, jika pindah Sandi akan mendapat jabatan yang mentereng dibanding di Gerindra.  Namun kerugiannya, Sandi akan mendapat kritik keras dari loyalis Prabowo. Sandi yang tumbuh dan besar di Gerindra akan mendapat cap macam-macam.

"Karena bagaimanapun, Sandi ini  tumbuh besar bersama Gerindra dan Prabowo," pungkasnya. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo