TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Korban Bentrokan Kudeta Sudan Bertambah, 56 Tewas 595 Terluka

Laporan: AY
Minggu, 16 April 2023 | 14:20 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

SUDAN - Korban bentrokan kudeta Sudan dilaporkan terus bertambah. Komite Pusat Dokter Sudan menyebut, sedikitnya 56 orang tewas dan 595 terluka dalam bentrokan di seantero Sudan.

Bentrokan bersenjata dilaporkan terjadi di seluruh Khartoum, termasuk istana kepresidenan dan markas tentara ibu kota.

Kepada CNN, sumber medis di sebuah rumah sakit di pusat Khartoum mengatakan, rumah sakit tersebut telah menerima puluhan warga sipil dan personel militer yang terluka dalam beberapa jam terakhir.

Militer Sudan mengatakan, RSF menyusup ke bandara Khartoum dan membakar pesawat sipil.

“Rakyat kami yang terhormat, pasukan pemberontak terus melanjutkan siklus rencana pengkhianatan dan serangan terhadap negara kami dan kedaulatan nasionalnya. Sejak pagi ini, pasukan militer telah berjuang dengan nyawa mereka, untuk hak dan martabat bangsa kita," kata Juru Bicara Resmi Angkatan Bersenjata Sudan, dalam sebuah pernyataan.

Sementara itu, Kepala Paramiliter Sudan Mohamed Hamdan Dagalo mengklaim, pihaknya telah merebut sebagian besar situs resmi di Khartoum, setelah bentrokan meletus antara pihaknya dan militer Sudan, Sabtu (15/4).

Pasukan Pendukung Cepat (RSF) telah mengendalikan lebih dari 90 persen lokasi strategis di Khartoum,” kata Dagalo dalam wawancara dengan Sky News Arabia, Minggu (16/4), seperti dikutip CNN.

Namun, pernyataan ini langsung dipatahkan Pemimpin Militer Sudan, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan. Dia bilang, militer telah berhasil mempertahankan kendali terhadap situs-situs pemerintah.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, Dagalo yang juga dikenal sebagai Hemedti, menggambarkan Burhan sebagai “penjahat”.

Dagalo menuduh Burhan telah menghasut pertempuran pada Sabtu (15/4), hingga menyebabkan tiga kematian warga sipil dan puluhan lainnya luka-luka.

Popularitas Dagalo mencuat, ketika dia menjadi pemimpin pasukan Janjaweed yang terkenal di Sudan. Pasukan itu terlibat pelanggaran HAM dalam konflik Darfur pada awal tahun 2000-an.

Dalam protes pro demokrasi pada Juni 2019, kelompok Dagalo menewaskan sedikitnya 118 orang, setelah pasukan melepaskan tembakan ke aksi duduk damai. (RM.id)

 

 

 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo