TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Idul Fitri Beda, Ketua Umum Muhammadiyah Berpesan Untuk Jaga Toleransi

Laporan: AY
Jumat, 21 April 2023 | 10:07 WIB
Ketua Umum Muhammadiyah Prof Haedar Nashir. Foto : Ist
Ketua Umum Muhammadiyah Prof Haedar Nashir. Foto : Ist

 

 

JAKARTA - Warga Muhammadiyah beserta kaum Muslimin yang berpedoman pada metode hisab, hari ini merayakan Idul Fitri 1444 Hijriah. Perayaan ini sehari lebih awal dari penetapan yang dilakukan Pemerintah, yaitu pada Sabtu (22/4).

Memerhatikan perbedaan ini, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir berpesan untuk saling tasamuh (toleran). Bagi yang merayakan Idul Fitri pada Jumat, diharapkan untuk menjaga perasaan. Sedangkan bagi yang merayakan hari Sabtu, diharapkan tidak terlalu sensitif.

Bagaimana caranya bagi kita dan kaum Muslimin yang besok menyelenggarakan Idul Fitri, kita selesaikan dengan khusyuk, dengan yakin. Tidak perlu terlalu rame-rame (open house). Bagi yang sudah siap opor di rumah, silakan makan di rumah. Tapi kalau ada satu dua yang makan di restoran atau toko, lakukan dengan tertib. Untuk yang belum berbuka juga jangan terlalu sensitif,” pesannya, seperti dimuat di laman muhammadiyah.or.id, Jumat (21/4).

Dalam pembukaan takbiran di Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, Kamis petang (20/4), Haedar juga berpesan agar perbedaan perayaan hari raya ini disikapi dengan dewasa. Lebih-lebih bagi para elite, diminta untuk menguatkan narasi persatuan daripada perpecahan.

Bagaimana mengurus kesejahteraan rakyat sekaligus supaya rakyat umat bersatu dalam perbedaan. Dan dalam perbedaan itu juga harus dewasa,” kata Haedar.

Dia menambahkan, Idul Fitri boleh berbeda, tapi tidak boleh saling menyalahkan, saling menghujat, saling bermusuhan, termasuk di media sosial. "Kalau perdebatannya ilmiah nggak apa-apa. Tapi kalau sudah saling serang, berhenti saja supaya (hasil) puasanya tidak batal,” imbuhnya.

Dia pun mengimbau kepada yang masih awam untuk tidak terlalu banyak berkomentar. "Kalau yang ilmunya belum nyampai jangan ikut-ikutan apalagi komen-komen yang tidak bagus. Tapi juga jangan sampai yang merasa punya ilmu debatnya debat kusir,” tegas Haedar.(RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo