TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Awas! Ketupat, Opor Ayam, Rendang Bisa Picu Obesitas, Ini Tips Menghindarinya

Laporan: AY
Jumat, 21 April 2023 | 10:53 WIB
Hidangan lebaran.  Foto : Ist
Hidangan lebaran. Foto : Ist

SERPONG - Lebaran merupakan momen berkumpul dan silaturahmi dengan keluarga yang ditunggu setiap tahunnya. Namun, makan bersama dengan keluarga besar secara door to door seringkali menjadi pemicu kenaikan berat badan pasca lebaran dan dapat menimbulkan obesitas. 

Dokter spesialis gizi klinik Eka Hospital BSD, Dr. Oki Yonatan O., Sp.GK, mengatakan bahwa obesitas pada seseorang dapat mengakibatkan munculnya berbagai penyakit seperti kolesterol, diabetes, darah tinggi, pembentukan batu empedu, sleep apnea, perburukan asma, hingga gangguan menstruasi atau infertilitas.

"Siapa yang tak tergiur dengan nikmatnya ketupat dilengkapi opor ayam, rendang dan sayur labu? Bahkan santapan ini kerap ditemui dan disajikan di tiap rumah yang dikunjungi," kata Dr Oki.

Obesitas sebutnya terbagi menjadi 2 kelompok yakni Obesitas tipe Android (Sentral) yang banyak dialami pria dan berisiko menyebabkan penyakit jantung koroner, diabetes, dan stroke serta kelompok Obesitas tipe Ginoid yang merupakan tipe yang banyak dialami wanita terutama yang telah memasuki masa menopause. 

Untuk mengetahui apakah kita mengalami obesitas atau tidak, kita dapat memeriksakan diri pada dokter atau mengukur dengan Body Mass Index (BMI) melalui rumus BMI, yakni Berat Badan (kg) : tinggi badan (m)2.

"Contohnya: Seseorang dengan berat badan 60 kg dan tinggi 160 cm (1,6 m), maka cara menghitung BMI-nya adalah = 60 : (1,6)2 = 23,44," lanjut Dr Oki mencontohkan.

Jika merujuk pada kategori berat badan menurut BMI Asia Pacific, maka 23,44 termasuk dalam kategori berat badan berlebih. Berikut ini rinciannya:

a. <18,5 (Kekurangan berat badan);

b. 18,5 - 22,9 (Berat badan normal)

c. 23,0 - 24,9 (Berat badan lebih)

d. 25 – 29.9 (Obesitas grade I)

≥ 30 (Obesitas grade II)

Dr. Oki memberikan beberapa tips, agar lebaran tidak menimbulkan obesitas, diantaranya:

1. Makan secara perlahan dan minum air sebelum makan

2. Perbanyak aktivitas fisik

3. Jaga asupan kalori

Menurut Dr. Oki, konsumsi makanan dengan terburu-buru akan meningkatkan rasa lapar sehingga menyebabkan lebih banyak makanan yang dikonsumsi. 

"Sebelum makan, cobalah untuk minum air mineral segelas penuh, lalu makan lebih pelan," sarannya.

Satu-satunya cara membakar kalori berlebih yakni dengan melakukan aktivitas fisik. Dengan beraktivitas fisik 30 menit sehari, dapat membakar sekitar 75-100 kalori. Jangan lupa untuk menjaga asupan kalori dan memperhatikan kebutuhan energi harian yang seimbang.

Berdasarkan AKG di Indonesia tahun 2013 orang dewasa di usia 19-29 tahun membutuhkan energi rata-rata sebanyak 2.250 kal (perempuan) dan 2.725 kal (laki-laki), sementara usia 30-49 tahun membutuhkan energi rata-rata sebanyak 2.150 kal (perempuan) dan 2.625 kal (laki-laki). 

"Angka tersebut merupakan kebutuhan dalam satu hari, yang seharusnya terbagi dalam 3 kali makan berat dan 2 kali makan ringan," jelas Dr Oki.

Ia mengingatkan untuk mengontrol nutrisi makanan saat lebaran, untuk mendapat gizi serta nutrisi yang seimbang dengan porsi tidak berlebihan. 

"Jangan sampai setelah lebaran tubuh kita menjadi obesitas dan malah berisiko terkena penyakit," ingatnya. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo