TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Biden Diledekin Rusia, Sudah Tua Mau Nyapres Lagi

Laporan: AY
Kamis, 27 April 2023 | 12:58 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

AS - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, resmi mengumumkan niatnya mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Selasa (25/4). Biden yang sudah berusia 80 tahun mengatakan, akan nyapres untuk periode kedua dan kembali berpasangan dengan Kamala Harris.

Biden mengaku, banyak program pemerintahannya yang belum selesai di masa periode pertama. Dia pun ingin lanjut ke periode kedua, agar bisa menyelesaikan tugasnya. Namun, niat Biden ini dicemooh mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev. Dia mengejek Biden sebagai “kakek pikun yang putus asa.”

“Kalau saya jadi anggota militer AS, saya akan membuat tas kerja palsu dan kode nuklir palsu untuk Biden. Ini untuk menghindari konsekuensi terburuk,” tulis Medvedev yang juga sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin di Telegram dikutip AFP, kemarin.

Ejekan Medvedev ini adalah satu dari sekian banyak sindiran yang dilontarkan Moskow kepada Washington. Hubungan kedua negara ini terus memburuk sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022.

Pada Selasa petang (25/4) waktu AS, Biden mengumumkan pencalonannya dalam Pilpres AS 2024. Dia berpotensi kembali melawan Donald Trump, kandidat capres Republik. Biden mengatakan, dia berjuang untuk menyelamatkan demokrasi Paman Sam dari Partai Republik yang dinilainya makin ekstrem.

Jika berhasil memenangi Pilpres AS 2024 mendatang, Biden akan tetap tinggal di Gedung Putih sampai usia 86 tahun. Ia akan mencetak rekor baru dalam sejarah AS sebagai presiden tertua.

Pemilihan Presiden AS dijadwalkan pada 5 November 2024. Menurut jajak pendapat nasional NBC News, 70 persen dari warga AS, termasuk 51 persen dari Demokrat, menilai bahwa Biden tidak boleh mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua, karena sudah sepuh.

Sementara untuk Trump, 60 persen warga AS, termasuk sepertiga dari Partai Republik menyebut, Partai Republik tidak seharusnya mencalonkan Trump pada 2024.

“Pada tahap ini, 2024 akan menjadi sekuel Pemilu 2020,” kata peneliti utama Hart Research AS, Jeff Horwitt.

Dalam video kampanyenya, Biden mengatakan, “Ini bukan saatnya untuk berpuas diri. Karena itulah saya kembali mencalonkan diri.”

Beberapa jam setelah video kampanyenya diluncurkan pada Selasa (25/4), Biden berpidato di hadapan serikat pekerja di Washington DC, di mana dia disambut dengan sorakan “Let’s go, Joe” dan “four more years”. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo