Kecelakaan Lalulintas, Atlet Para Tenis Meja David Jacobs Meninggal

JAKARTA - Indonesia kembali berduka. David Jacobs, salah satu patriot olahraga dari cabang para tenis meja, meninggal dunia pada Kamis malam (27/4), akibat kecelakaan lalu lintas di sekitar Stasiun Gambir, Jakarta.

Sebelum meninggal dunia, David Jacobs sempat dilarikan ke RS Husada. Namun, ia kemudian menghembuskan nafas terakhir pada pukul 4 pagi, Jumat (28/4).

Di usianya yang relatif masih muda, David Jacobs telah mengharumkan nama Indonesia melalui berbagai prestasinya sebagai atlet para tenis meja. 

Pria kelahiran Makassar 21 Juni 1997 ini meraih medali perunggu pada Paralimpiade Tokyo 2020 dan medali perunggu pada Paralimpiade London 2012, yang mana menjadi medali pertama Indonesia pada ajang tersebut. 

Selain itu, ia juga berhasil meraih banyak prestasi lainnya, seperti perunggu Asian Para Games 2010 di Cina, 7 medali emas ASEAN Para Games 2011 di Surakarta, perak perorangan kelas 10 Kejuaraan Asia di Beijing 2013.

David juga membukukan emas perorangan dan perak ganda kelas 10 Asian Para Games di Incheon 2014, emas perorangan Kejuaraan Asia di Amman 2015, dan medali emas perorangan kelas 10 dan ganda pada Asian Para Games di Indonesia 2018.

Marciano Norman, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya patriot olahraga Indonesia, David Jacobs. 

"Saya menyampaikan rasa duka cita mendalam atas meninggalnya patriot olahraga Indonesia, David Jacobs. Semoga David Jacobs diterima di sisi Tuhan yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan," kata Marciano dalam keterangannya, Jumat (28/4).

Ia juga mengapresiasi kinerja Komite Nasional Paralimpiade Indonesia/National Paralympic Committee (NPC) Indonesia yang berhasil melahirkan David Jacobs. 

Ketua KONI berkeyakinan, dibawah binaan NPC Indonesia akan lahir kembali atlet-atlet Indonesia yang membanggakan. David Jacobs diketahui juga menjabat sebagai Ketua NPC DKI Jakarta.

David Jacobs menekuni olahraga tenis meja sejak usia 10 tahun dan selalu bermain di perorangan kelas 10. Ia merupakan sosok yang rajin berlatih dan kerja kerasnya membawa hasil membanggakan bagi Indonesia di kancah internasional. (RM.id)