TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Lahan Pertanian Terancam Kekeringan

Awas, Stok Pangan Dalam Negeri Anjlok

Laporan: AY
Selasa, 02 Mei 2023 | 07:30 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.  Foto : Ist
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo. Foto : Ist

JAKARTA - Kemarau ekstrem yang diramal akan berlangsung hingga beberapa bulan ke depan berpotensi menyebabkan produksi pertanian di dalam negeri anjlok. Untuk itu, Kementerian Pertanian (Kementan) diharapkan dapat mengantisipasi hal tersebut untuk mencegah kenaikan harga pangan.

Kementan terus memantau pasokan pangan untuk mengan­tisipasi perubahan iklim El Nino (kemarau ekstrem).

“Kita harus melakukan upaya antisipasi perubahan iklim terutama saat kemarau nanti, dengan memanfaatkan infrastruktur air seperti embung dan parit mau­pun long storage saat kemarau datang,” kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam keterangan di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, kondisi musim kemarau seperti yang sudah diprediksi BMKG (Badan Me­teorologi, Klimatologi, dan Geofisika) bakal terjadi kemarau yang ekstrem sehingga perlu diwaspadai.

“Kondisi kemarau harus diwas­padai, pada bulan Agustus yang diprediksi menjadi puncak musim kemarau tahun ini,” katanya.

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ke­mentan Ali Jamil mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai antisipasi kekeringan.

Antara lain, mendorong petani untuk ikut program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dan mengerahkan gerakan serbu El Nino melalui penggunaan pompa air di wilayah-wilayah rentan kekeringan dengan memanfaatkan sumber-sumber air yang ada.

Kementan juga akan terus men­dorong percepatan tanam meng­gunakan alsintan seperti traktor roda 4 dan traktor roda 2.

“Tahun 2023 ini Ditjen PSP su­dah menyiapkan alokasi bantuan alat mesin pertanian seperti trak­tor roda 4 sebanyak 800 unit, trak­tor roda 2 sebanyak 4.745 unit, dan pompa air 1.900 unit untuk seluruh Indonesia,” jelasnya.

Selain itu, Kementan akan memaksimalkan kegiatan Re­habilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) yang dapat meningkatkan efisiensi aliran irigasi hingga ke lahan sawah. Kemudian, melakukan irigasi perpipaan, irigasi perpompaan, pembangunan embung dan parit yang bertujuan untuk suplai air.

“Tahun 2023 ini, Kementan akan mengalokasikan embung sekitar 500 unit, perpompaan 629 unit, perpipaan 250 unit, RJIT3.213 unit, sebagai salah satu ben­tuk antisipasi El Nino,” tuturnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa mengatakan, langkah mengantisipasi fenomena El Nino harus dilihat dari dua sisi, yakni hulu dan hilir.

Dari sisi hulu, perlu pening­katan produksi dengan berbagai cara. Upaya ini menjadi wilayah yang harus ditangani oleh Ke­mentan dan Kementerian Perin­dustrian. Untuk sisi hilir, melaku­kan langkah-langkah penguatan stok cadangan pangan.

“Dalam Undang-Undang Pangan Nomor 18 Tahun 2012 tentang pangan sudah jelas disebutkan bahwa Pemerintah harus memiliki cadangan pan­gan yang kuat, dalam rangka mengantisipasi segala macam ancaman,” kata Ketut.

Ketut menyampaikan, dampak El Nino dapat berimbas pada gejo­lak harga dan pasokan pangan.

“Dalam rangka menjaga paso­kan dan stabilisasi harga, Bapa­nas telah menetapkan cadangan pangan, khususnya minyak goreng,” katanya. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo