TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Tumbuh 5 Persen, Ekonomi Kita Lampu Hijau

Oleh: Farhan
Sabtu, 06 Mei 2023 | 12:33 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto : Ist
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto : Ist

JAKARTA - Perlambatan ekonomi global yang diprediksi sejumlah lembaga internasional tidak sampai ke Indonesia. Ekonomi Indonesia malah tumbuh 5,03 persen pada kuartal I-2023. Ekonomi kita lampu hijau.

Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar jumpa pers pertumbuhan ekonomi. Dalam laporannya, BPS mencatat pertumbuhan ekonomi kuartal I-2023 tembus 5,03 persen secara tahunan.

Capaian positif ini tak lepas dari keputusan Pemerintah mencabut Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Penguatan ekonomi juga didukung dengan adanya event nasional maupun internasional.

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS, Moh Edy Mahmud menjelaskan, pencabutan PPKM membuat mobilitas masyarakat semakin longgar. Tercatat, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,93 persen atau yang tertinggi dibandingkan sektor lainnya.

Menurut dia, pertumbuhan sub sektor transportasi udara juga melesat 41 persen, karena makin banyak orang bepergian naik pesawat. Sub sektor angkutan rel pun meningkat signifikan, yakni mencapai 51 persen karena peningkatan jumlah penumpang dan barang yang diangkut.

Lapangan usaha lainnya yang tumbuh tinggi berkat pencabutan PPKM juga di sektor akomodasi dan makanan minuman. Peningkatan kunjungan wisatawan dan perhelatan beberapa acara nasional dan internasional membantu sektor ini tumbuh 11,6 persen pada kuartal pertama.

Kemudian, kegiatan berskala internasional hiburan, olahraga, dan pemerintahan berkontribusi terhadap PDB melalui beberapa lapangan usaha. Di antaranya meningkatkan pendapatan dari lapangan usaha transportasi, event organizer, agen perjalanan, penyediaan akomodasi dan makan minum, jasa hiburan/rekreasi dan sejenisnya.

Edy menambahkan, momentum Ramadan yang jatuh pada pekan terakhir kuartal pertama juga sedikit memberi efek ke perekonomian. Awal Ramadan yang jatuh pada pekan terakhir Maret diperkirakan mendorong peningkatan permintaan rumah tangga terhadap makanan dan minuman. Meski demikian, dampak ekonomi Ramadan dan lebaran sebagian besar akan terlihat pada data pertumbuhan ekonomi kuartal kedua.

Adapun BPS mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten tumbuh di atas 5  persen secara tahunan selama enam kuartal beruntun. Pertumbuhan 5,03 persen pada kuartal pertama tahun ini, nyatanya lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang hanya 5,01 persen.

Mendengar capaian itu, Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto happy. Dia optimis, tren peningkatan ini semakin menguatkan ekonomi Tanah Air di tahun politik. Ia yakin betul pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa tumbuh 5,3 persen sepanjang 2023. "Kami optimis bahwa pertumbuhan ini bisa terus dijaga di tahun 2023 dan tentunya menjadi momentum di 2024," tuturnya. 

Ketua Umum Golkar ini menilai, ekonomi Indonesia semakin solid. Hal itu tercermin dari penyerapan tenaga kerja sebanyak 3 juta orang, jauh lebih besar ketimbang Februari 2022. Tingkat pengangguran juga menurun, dari 8,4 juta menjadi 7,9 juta orang.

Dari sisi demand, seluruh komponen pengeluaran tumbuh positif. Kinerja ekspor tumbuh 11,68 persen secara tahunan, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,54 persen, dan daya beli Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh 2,11 persen. "Pengeluaran Pemerintah juga kembali tumbuh di 3,9 persen. Artinya, pertumbuhan serapan anggaran relatif baik," cetusnya.

Sementara, Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mencatat, pertumbuhan di kuartal I didukung oleh konsumsi usai PPKM dicabut. Investasi juga bergerak positif, dibarengi kinerja ekspor impor yang masih surplus. Memang, pergerakan ekspor impor melandai, tapi surplusnya cukup besar.

Hasil ini, membuat Piter yakin bahwa tren pertumbuhan berlanjut di kuartal II. Terlebih, ada momentum Lebaran yang bisa mengerek pertumbuhan ekonomi kuartal II di rentang 5,0-5,2 persen. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini diproyeksi 5,0-5,3 persen.

Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Eko Listiyanto juga memproyeksi, tren peningkatan ekonomi berlanjut ke kuartal II, dengan proyeksi 5,2 persen. Momen Lebaran menjadi penopang terbesar pertumbuhan ekonomi. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo