TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Pesan Untuk Pak Menteri Zulhas

Jangan Cuma Murah Senyum, Sembako Juga Murah Harganya

Oleh: SIS/AY
Senin, 18 Juli 2022 | 12:47 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ketika berkunjung ke pasar tradisional Jagasatru, Cirebon. (Iat)
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan ketika berkunjung ke pasar tradisional Jagasatru, Cirebon. (Iat)

JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan kembali blusukan ke pasar tradisional. Blusukannya kali ini berbeda dibanding kunjungan pertamanya ke pasar tradisional di awal menjabat sebagai menteri. Sekarang, Zulhas terlihat murah senyum, juga tidak kagetan saat berdialog dengan pedagang. Semoga, Pak Zul tak sekadar murah senyum, tapi kudu bikin sembako jadi murah ya.

Kemarin pagi, Zulhas meninjau Pasar Jagasatru di Kota Cirebon, Jawa Barat. Dalam kunjungannya itu, eks Ketua MPR itu didampingi Sekjen Kemendag Suhanto. Tampilan Zulhas cukup santai. Dia memakai kaos putih lengan pendek dibalut rompi busa warna biru.

Sambutan hangat dirasakan Zulhas, ketika tukang becak, tukang parkir, dan masyarakat yang hendak ke pasar, mendapati dirinya turun dari mobil. Senyum pun ia tebar, sebagai bukti penghormatannya.

Bersama Suhanto, Zulhas langsung bergegas ke dalam pasar. Sejumlah pedagang dia datangi dan diajak berdialog. Mulai dari pedagang cabe, sayuran, telur, tahu tempe, daging ayam, sampai daging sapi. Hasilnya, bikin tersenyum.

"Kami ke pasar untuk memantau harga-harga barang kebutuhan pokok. Kami dapati harga komoditas seperti minyak goreng curah, daging ayam ras, dan telur ayam ras turun," ungkap Zulhas.

Ketua Umum PAN itu bahkan mendengar langsung dari pedagang pasar soal harga migor curah yang kini sudah turun. Menurut keterangan yang didapatnya dari pedagang, migor curah dijual di kisaran Rp 11.700 sampai Rp 14 ribu per liter. Artinya, harga migor curah sudah seperti Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah: Rp 14 ribu per liter.

Tak puas sampai di situ, Zulhas akan mendorong distribusi migor alokasi dalam negeri atau biasa dikenal Domestic Market Obligation (DMO). Tujuannya, agar masyarakat dapat memperoleh migor dengan harga terjangkau.

"Kami turun untuk memastikan minyak goreng hasil DMO dapat diperoleh dengan mudah dan harga terjangkau. Di Pasar Jagasatru, kami lihat minyak goreng curah sudah dijual di kisaran harga Rp 11.700 sampai Rp 14 ribu per liter," cetusnya.

Selain migor, harga bahan pokok (bapok) lainnya yang mendapat perhatian seperti beras, telur ayam, daging, dan cabe. Secara umum, sejumlah harga komoditas tercatat stabil. Bahkan harga sejumlah bapok turun. Harga komoditas yang terpantau stabil di Pasar Jagasatru yaitu beras medium Rp 9.000-9.500 per kilogram (kg), beras premium Rp 10-12 ribu per kg, gula pasir Rp 14 ribu per kg, bawang putih honan Rp 20 ribu per kg, dan bawang putih kating Rp 30 ribu per kg.

Sedangkan komoditas yang harganya turun, yakni telur ayam Rp 28 ribu per kg dan daging ayam Rp 34 ribu per kg. Selain itu, harga bawang merah Rp 46 ribu per kg dari sebelumnya Rp 60 ribu kg.Cabe merah keriting Rp 80 ribu kg turun dari sebelumnya Rp 95 ribu per kg, cabe rawit merah Rp 80 ribu per kg turun dari sebelumya Rp 95 ribu per kg, dan cabe merah besar Rp 85 ribu per kg turun dari sebelumnya Rp 90 ribu per kg. Sedangkan harga tepung terigu terpantau Rp 10 ribu per kg, dan daging sapi Rp 150 ribu per kg.

"Kami catat secara umum harga barang -barang kebutuhan pokok stabil. Kami perkirakan harga cabe akan berangsur turun seiring dengan panen raya di sentra-sentra produksi cabe pada Juli ini," kata Zulhas.

Hasil pantauan harian Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag per 15 Juli 2022, rata-rata harga migor curah di pulau Jawa dan Sumatera sudah sesuai HET Rp 14 ribu per liter. Bahkan untuk Pulau Jawa sendiri sudah di bawah HET yaitu Rp 13.200 per liter.

Provinsi lain di luar Jawa dan Sumatera juga sudah menunjukkan tren penurunan. Di Kalimantan, harga rata-rata Rp 14.700 per liter, di Sulawesi Rp 15.600 per liter, di Nusa Tenggara Rp 16.600 per liter, serta di Maluku dan Papua Rp 20.700 per liter.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengamini harga sembako mulai turun. Hal itu ditengarai karena harga bahan bakunya anjlok. Contohnya migor. Harga tandan buah segar (TBS) di level petani dan harga crude palm oil (CPO) di pasar internasional terkoreksi cukup dalam.

"Posisi Pemerintah bukan cuma melindungi konsumen dari inflasi pangan, tapi juga bagaimana menjaga harga TBS petani sawit tidak turun tajam," ujarnya, saat dihubungi, tadi malam.

Meski harga sembako turun, catatan Bhima, harganya masih tinggi. Seperti telur ayam Rp 29.400 per kg, bawang merah Rp 64.500 per kg, dan daging sapi masih Rp 134 ribu per kg. Komoditas ini masih di atas harga rata-rata nasional, sehingga perlu diwaspadai.

"Pekerjaan rumah Mendag masih panjang. Jangan mudah puas hanya dengan satu dua penurunan harga pangan," pesan Bhima.

Ke depan, dia menyarankan Mendag perlu merombak tata kelola seluruh komoditas pangan strategis. Jika kemarin migor mendapat perhatian khusus, ke depan ada garam, bawang merah, gula, dan gandum yang juga harus dicek. Salah satunya, memastikan agar rantai distribusi dan struktur pasar tidak mengalami gangguan.

Anggota Komisi IV DPR, Daniel Johan senang mendengar kabar harga sembako mulai murah.

"Bagus kalau sudah mulai turun, yang penting Mendag bisa wujudkan sistem perdagangan dan pasar persaingan sempurna yang berkeadilan, sehingga tercapai harga seimbang," pungkasnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo