TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Paloh Ingatkan Soal Umur

Prabowo, Sudah Lah Kasih Ke Yang Muda

Oleh: AN/AY
Selasa, 19 Juli 2022 | 11:46 WIB
Surya Paloh dan Prabowo Subianto. (Ist)
Surya Paloh dan Prabowo Subianto. (Ist)

JAKARTA - Teka-teki kenapa Prabowo Subianto tidak masuk salah satu bakal capres dari Partai NasDem  akhirnya terjawab.

Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh ternyata sudah mengingatkan agar Prabowo tidak maju lagi di Pilpres 2024 karena masalah umur. Paloh minta Ketua Umum Partai Gerindra itu, memberikan kesempatan kepada yang muda-muda.

Kabar tersebut dibocorin Ketua DPP NasDem, Zulfan Lindan saat menjadi pembicara di acara Total Politik yang digelar di Bangi Kopi, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Minggu (17/7). Menurut Zulfan, pesan itu disampaikan Paloh saat menerima Prabowo di Kantor NasDem, Rabu (1/6).

Menurut Zulfan, kader NasDem memahami usia Prabowo yang tahun inj sudah genap 70 tahun. Makanya, saat pemilihan bakal capres yang akan diusung NasDem pada rakernas beberapa waktu lalu, tidak ada nama Prabowo. NasDem hanya mencalonkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Hebat kan tidak ada satu struktur terbawah pun yang mencalonkan Prabowo. Ini, artinya terkoordinasi dengan baik," kata Zulfan.

Kendati demikian, kata Zulfan, di dunia politik tidak menutup kemungkinan kondisinya akan berbalik.

"Iya, kembali lagi saya bicara politik, itu bisa berbalik nanti, pengalaman hidup kita pernah tidak suka betul suka sama seseorang, tapi tiba-tiba pada suatu saat jadi kawan dekat, baik laki atau perempuan," ucap dia.

Namun, pernyataan Zulfan itu langsung dibantah Gerindra. Ketua Harian Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengaku, Zulfan tidak ikut dalam pertemuan tersebut. Karena itu, Zulfan bisa mengungkapkan hal yang tidak dia ketahui. Menurutnya, pernyataan Zulfan itu palsu.

"Setahu saya dalam percakapan itu tidak ada, yang hadir di situ sudah kita konfirmasi, juga bingung,” tandas Dasco, kemarin.

Dasco menegaskan, saat ini pihaknya masih membuka kerja sama dengan semua partai politik. Termasuk dengan NasDem. Dia pun tak ambil pusing dengan pernyataan Zulfan tersebut.

"Sama NasDem, kami terus terang belum pernah bicara politik, tapi pada prinsipnya, kita dengan Pak Surya Paloh nggak ada masalah,” jelasnya.

Hal senada juga dikatakan Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak. Dia bilang, Prabowo tidak pernah mendengar Paloh menyampaikan hal yang diucapkan Zulfan.

"Terus yang disampaikan Pak Zulfan itu omongan siapa?" cecar Dahnil.

Lalu apa kata Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin. Menurut dia, pesan Paloh ke Prabowo sudah tepat. Alasannya, Prabowo sudah keseringan nyapres dan usia juga tidak bisa membohongi.

"Rasional itu pesan Paloh ke Prabowo Subianto. Di Pilpres 2024 nanti pemilih muda akan mendominasi. Jadi wajar-wajar saja jika Paloh berpesan pada Prabowo agar tak maju lagi," imbuh Ujang.

Akan tetapi, Ujang pesimis Prabowo akan menuruti pesan Paloh. Prabowo akan tetap nyapres sekalipun dinilai terkendala usia.

"Ini soal rasa penasaran, penasaran belum pernah menang di Pilpres, jadi sepertinya akan dituntaskan di Pilpres 2024 nanti. Soal hasilnya bisa menang dan bisa juga tumbang lagi," beber Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu.

Deklarasi Capres

Meski banyak yang meminta Prabowo tidak maju, Gerindra tetap akan mendeklarasikan pencalonan Prabowo capres dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas), akhir Juli 2022. Apalagi, berdasarkan hasil survei rakyat masih mendukung Prabowo.

“Selain deklarasi capres, Rapimnas juga akan deklarasi koalisi partai dengan Partai Kebangkitan Bangsa,” kata Dasco.

Sementara, soal cawapres akan dibahas dalam sebuah forum yang dibentuk bersama dengan mitra koalisi. Nanti dalam forum itu akan diputuskan siapa cawapres yang pantas dan kuat untuk Prabowo.

Untuk diketahui, meski sudah gagal berkali-kali di Pilpres, ektabilitas Prabowo masih lumayan. Berdasarkan survei Charta Politika, Prabowo unggul di Jawa Barat dengan elektabilitas 26,9 persen. Sedangkan di Jawa Tengah berada diposisi dua setelah Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 7,6 persen.

Sementara menurut hasil survei teranyar dari Indopol Survey & Consulting, elektabilitas Prabowo menunjukkan tren penurunan signifikan walaupun masih masuk tiga besar. Tren penurunan itu relatif mencolok.

Pada Januari 2022, survei nasional Indopol mencatat elektabilitas Prabowo masih di angka 15,85 persen, terpaut tipis dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 16,18 dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 14,88 persen.

Namun hasil survei Indopol pada Juni 2022, posisi Prabowo tiba-tiba jatuh, yakni menjadi 8,94 persen. Sedangkan Ganjar naik menjadi 17,89 persen dan Anies Baswedan melejit ke angka 16,42 persen.

"Keberhasilan seorang menteri lebih banyak akan memberi benefit bagi sang presiden ketimbang bagi menteri yang bersangkutan," cetus Direktur Eksekutif Indopol, Ratno Sulistiyanto, Jumat (15/7). (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo