TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Ngaku Hilang Kontak, Wamentan Sebut Tengah Cari Keberadaan Mentan SYL

Oleh: Farhan
Selasa, 03 Oktober 2023 | 19:02 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Harvick Hasnul Qolbi mengaku 'hilang kontak' dengan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, yang dikabarkan menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Jadi sampai hari ini kita terus mencari keberadaan Pak Menteri karena memang sampai detik ini kita belum ada kabar mengenai keberadaan Pak Menteri sampai hari ini," ujar Harvick, kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta, Selasa (3/10/2023).

Dia mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan Syahrul saat hendak berangkat ke Spanyol.

Harusnya, pada Sabtu (30/9/2023) pekan lalu, atau paling lambat Minggu (1/10/2023), Syahrul sudah kembali ke Tanah Air. 

"Sabtu atau Minggu harusnya udah kembali," tuturnya.

Berdasarkan informasi terakhir yang diterimanya, politikus Partai NasDem tersebut berangkat bersamaan dengan sejumlah pejabat eselon dan juga staf.

Namun saat akan kembali ke Tanah Air, Syahrul dan pejabat yang ikut kunjungan tak kembali secara bersamaan.

"Kembali ke Tanah Airnya ini memang masing-masing, karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah," jelas Harvick.

Dia pun meyakini, Syahrul tak melarikan diri dari kasus yang tengah menjeratnya. Menurut Harvick, pemerintah, khususnya instansi terkait juga telah mencari keberadaan Mentan SYL.

"Wah Insya Allah sih nggak ya. Mudah-mudahan kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insya Allah," pinta Harvick.

Sekadar latar, KPK menyatakan telah menaikkan status kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan) ke tahap penyidikan.

Dalam penyidikan kasus ini, Tim KPK sudah menggeledah rumah dinas Mentan Syahrul pada Kamis (28/10/2023).

Dari sana, diamankan uang tunai senilai Rp 30 miliar dalam bentuk mata uang rupiah, dolar AS, dan dolar Singapura.

Pada saat bersamaan, tim penyidik komisi antirasuah menggeledah rumah Sekjen Kementan Kasdi Subagyono.

Kemudian, penggeledahan dilakukan di kantor Kementan, yang menyasar ruang menteri dan sekjen.

Teranyar, tim KPK menggeledah rumah Direktur Alsintan Muhammad Hatta, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (1/10/2023).

Dari sana ditemukan uang tunai senilai Rp 400 juta dalam bentuk mata uang rupiah, dolar AS, dan dolar Singapura.

KPK menyebut, ada tiga klaster dugaan korupsi di Kementan. Ketiganya yakni, pemerasan dengan jabatan, penerimaan gratifikasi, dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU). 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo