TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Meski Bukan Representasi NU

Prabowo-Gibran Bakalan Didukung Santri Nahdliyin

Oleh: Farhan
Sabtu, 28 Oktober 2023 | 13:05 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, KH Irfan Yusuf Hasyim yakin, duet Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka akan diterima di kalangan santri Nahdlatul Ulama (NU). Meski mereka bukan tokoh yang kental representasi Nahdliyin.

Dikatakan, pemilih santri, khususnya kalangan santri muda, memang sangat rasional.Kelompok ini mendapat informasi yang luas sebelum mengambil keputusan.

"Memang ada faktor dawuh kiai, tapi itu bukan yang utama menjadi pertimbangan.Tetap rasionalitas santri dikedepankan dalam memilih. Sehingga tak heran survei menyebut kalangan santri sarungan, memilih Pak Prabowo dan Mas Gibran," kata Gus Irfan kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) kemarin.

Cucu dari pendiri NU, Hadratusyaikh KH Hasyim Asy'ari ini mengakui, Prabowo dan Gibran bukan representasi NU. Tapi duet ini sudah cukup lama bersinggungan dan berkomuni­kasi dengan kiai-kiai NU dan pesantren.

Bahkan, khususnya Prabowo, sudah menjalin silaturahmi sejak masih aktif di militer. "Pak Prabowo itu, belum ada rencana ikut Pilrpes, bikin par­tai, sudah jauh aktif silaturahmi dengan kiai. Saya saksinya saat Danjen Kopassus, sudah dekat," kata pria yang akrab disapa Gus Irfan ini.

Meskipun demikian, fakta bahwa Prabowo pernah men­jadi Dewan Kehormatan GP Ansor dan pernah mendapat Kartu Anggota NU, juga tak bisa disembunyikan. Begitupun Gibran, juga tercatat sebagai anggota Dewan Penasihat GP Ansor Solo.

Ditegaskan Gus Irfan, dia yakin kalangan Islam moderat tradisional, akan menilai visi misi dan gagasan Capres-Cawapres. Salah satunya, Gibran yang membawa narasi kesejahteraan dan pendidikan santri sekaligus pesantren.

"Namun, kalau dianggap bu­kan representasi NU, ya tidak apa-apa. Mereka tidak akan jualan NU kok. Keduanya ber­juang dengan komitmen dan gagasan sendiri. Tanpa menjual aku NU, pernah ini itu untuk NU. Saya pikir teman-teman santri rasional dan bisa membaca ini," pungkas Ketua Umum PP Gerakan Muslim Indonesia Raya (GEMIRA) ini.

Sebelumnya, Pendiri Lingkaran Survei Indonesia Denny Januar Ali (LSI Denny JA) menilai, perilaku pemilih santri NU amat unik. Dia mencontohkan Pilpres 2004. Ketua Umum PBNU KH. Hasyim Muzadi menjadi Cawapres Megawati Soekarnoputri

Di putaran pertama, Mega-Hasyim mendapatkan dukungan 28,17 persen di Jawa Timur, wilayah yang menjadi lumbung NU. Sementara di wilayah yang sama, SBY-JK mendapatkan 35,3 persen. Di putaran kedua, Mega-Hasyim mendapatkan 40,35 persen. Sedangkan SBY-JK 59,65 persen di Jawa Timur.

"Bahkan Ketua Umum PBNU dan Megawati dikalahkan SBY-JK dengan selisih hampir 20 persen, di Jawa Timur, di pusat komunitas NU. Telak sekali marginnya," kata Denny kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group), kemarin.

Kini fenomena yang sama berulang. Menghadapi Pilpres 2024, Anies punya tokoh NU sebagai wakilnya, Muhaimin Iskandar. Ganjar Pranowo me­miliki wakilnya yang juga tokoh NU, Mahfud MD. Sedangkan Prabowo, dan wakilnya Gibran Rakabuming, dua-duanya bukan tokoh NU, tidak berdarah NU seperti halnya Mahfud dan Muhaimin.

Bagaimana pilihan pemilih NU terhadap tiga pasang ini? Hasil survei LSI Denny JA, pada September 2023. Di kalangan pemilih NU, Prabowo-Gibran mendapatkan 44 69 persen. Ganjar-Mahfud mendapatkan 35,5 persen, dan Anies-Muhaimin 15 persen.

Dia memaparkan, ada tiga hal yang mempengaruhi perilaku pemilih kaum santri. Pertama, para santri itu memiliki smart­phone di tangan. Itu yang mem­buat mereka punya akses in­formasi di luar dunia para kiai. Mereka kini mempunyai sumber informasi lain.

Kedua, para santri pun sema­kin terekspos ke dunia luar yang begitu berbeda dan beragam. Sehingga pandangan para kiai atau pengurus NU hanya salah satu patokan saja.

Ketiga, para santri sekarang ini punya begitu banyak informasi dan percakapan, dengan jendela dunia yang jauh lebih luas. Pandangan mereka sudah melampaui tembok pesantren.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo