TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Ke Arab Saudi Lalu Ke Amerika

Jokowi Berusaha Hentikan Perang

Laporan: AY
Jumat, 10 November 2023 | 08:45 WIB
Foto : Setpres
Foto : Setpres

JAKARTA - Presiden Jokowi membuktikan bahwa Pemerintah Indonesia all out membela Palestina. Setelah perjuangan di DK PBB gagal, Jokowi akan ke Arab Saudi lalu lanjut ke Amerika bertemu Presiden Joe Biden. Harapan Indonesia dan masyarakat saat ini sama, perang yang terjadi di Gaza harus segera dihentikan.

Sebenarnya berbagai upaya sudah dilakukan Indonesia untuk membela Palestina. Salah satunya disampaikan dalam sidang DK PBB di New York, Amerika Serikat, Selasa (24/10/2023). Namun, upaya itu gagal karena ada penolakan dari Inggris dan Amerika Serikat.

Di dalam negeri, Pemerintah Indonesia juga sudah mengirimkan bantuan untuk warga Palestina. Untuk tahap awal, Indonesia mengirimkan 51,5 ton bantuan yang berisi makanan, obat-obatan dan lain-lain ke Palestina, Sabtu (4/11/2023) pagi. Besoknya, Minggu (5/11/2023), jutaan orang kumpul di Monas, Jakarta untuk mengirim doa sekaligus mengutuk tindakan genosida Israel terhadap Palestina.

Sekarang giliran Presiden yang langsung turun tangan. Jokowi akan bertolak ke Saudi untuk menghadiri sidang kuar biasa Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Kerja Sama Islam (KTT OKI), Jumat (10/11/2023) malam. Forum ini diagendakan khusus untuk membahas Gaza, Palestina, yang saat ini terus menerus dibombardir Israel.

“Memang khusus membicarakan Gaza,” kata Jokowi usai meninjau SMK 1 Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (9/11/2023).

Kendati demikian, mantan Gubernur DKI Jakarta itu enggan membeberkan poin apa saja yang akan disampaikannya di hadapan para pemimpin negara-negara Arab. “Belum bicara (soal Gaza) tapi yang jelas nanti insya Allah besok malam saya akan meluncur ke Saudi Arabia untuk ikut dalam KTT OKI khusus Gaza,” ungkapnya.

Dari OKI, Jokowi melanjutkan perjuangan dengan terbang ke Amerika Serikat. Dia akan bertemu Presiden Amerika, Joe Biden. Dalam kesempatan ini, Jokowi mengaku dirinya diutus negara-negara Arab untuk menyuarakan agar Israel menarik mundur pasukan militernya dari wilayah Gaza.

Dari hasil OKI nanti, saya akan diutus untuk menyampaikan kepada Presiden Joe Biden agar perang di Hamas-Israel bisa disetop, bisa segera dihentikan. Namun yang dibicarakan apa nanti masih pada hari Sabtu-Minggu,” jelas Kepala Negara.

Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengaminkan informasi yang disampaikan Jokowi. Dia bilang forum OKI digelar pada 12 November. “Ya betul. Presiden direncanakan akan hadir pada KTT Luar Biasa OKI untuk bahas Gaza,” aku Ari.

Menurut Ari, pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka memenuhi undangan Biden. Undangannya pun telah sampai ke meja kerja Jokowi sejak sebulan lalu.

Ya, memang Presiden Joe Biden mengundang Presiden Jokowi untuk kunjungi Washington DC, 13 November 2023,” kata Ari.

Ketika ditanya poin apa saja yang akan disampaikan Jokowi saat KTT OKI dan bertemu Biden, Ari mengaku belum mengetahui pasti. “Nanti saja ya. Pasti akan di-update oleh Bu Menlu Retno,” singkat dia.

Pakar Hukum Internasional dari Universitas Indoensia, Hikmahanto Juwana mengapresiasi Jokowi yang akan ke Arab lalu bertemu Presiden Biden. Dia berharap, Presiden betul-betuk memanfaatkan forum itu untuk mendesak agar perang segera dihentikan.

Desakan itu, kata dia, bisa Jokowi sampaikan langsung saat bertemu Biden. Jokowi, lanjut dia, juga harus meyakinkan Biden tentang dampak yang akan dialami AS, bila gagal meminta Israel menghentikan serangannya ke Palestina.

“Dunia tentu tidak akan tidak bersimpati kepada AS, karena telah membiarkan rakyat sipil terutama anak-anak, perempuan dan orang tua menjadi korban serangan. Ini tentu akan membahayakan kepentingan AS di berbagai belahan dunia, juga warga AS,” tegas Hikmahanto, dalam keterangan tertulis kepada Rakyat Merdeka (Tangsel Pos Group) Kamis (9/11/2023).

Guru Besar Fakultas Hukum UI (FHUI) ini juga menilai, langkah AS membiarkan Israel terus membabi buta menyerang rakyat tak berdosa di Palestina, akan memengaruhi legitimasi Negeri Paman asam, sebagai negara besar yang selalu mengusung nilai-nilai hak asasi manusia (HAM).

“Bila AS terus membiarkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyerang Gaza, negara-negara lain tentu akan terdorong untuk terlibat dalam perang di Gaza. Perang Dunia III pun berada di ambang pintu,” papar Hikmahanto.

“Ini jelas bertentangan dengan prinsip AS sebagai negara adidaya, yang selalu ingin menjadi garda terdepan, untuk memastikan perdamaian dan adanya keseimbangan kekuatan (balance of power),” pungkas Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani, Cimahi ini.

Adapun kondisi terkini di Palestina sangat mengkhawatirkan. Apalagi setelah informasi yang disampaikan Kementerian Luar Negeri AS, bahwa perbatasan Rafah, Mesir ke Gaza ditutup sejak Rabu (8/11/2023). Alasan penutupan dikarenakan demi keamanan. Namun, alasan keamanan tersebut tidak disebutkan secara spesifik.

Rafah adalah satu-satunya pintu penyeberangan bagi warga di Jalur Gaza, dan juga menjadi pintu masuk pengiriman bantuan internasional bagi pengungsi Palestina. Sejauh ini, ratusan warga negara asing dan warga Palestina dengan dua kewarganegaraan, telah dievakuasi dari Gaza melalui perbatasan tersebut.

Komentar:
Bapenda
Serut
Bapendalit
ePaper Edisi 14 Mei 2024
Berita Populer
02
Tenis Italian Open 2024

Olahraga | 1 hari yang lalu

04
Semifinal Playoffs NBA 2024

Olahraga | 2 hari yang lalu

06
Bung Karno Bukan Hanya Milik Satu Partai

Nasional | 2 hari yang lalu

08
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo