TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Dubes Sandeep Sambangi Airlangga

India Tertarik Bangun Rumah Sakit Di KEK

Laporan: AY
Sabtu, 25 November 2023 | 13:05 WIB
Menko Perelonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Debes India Chakravorty. Foto : Ist
Menko Perelonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Debes India Chakravorty. Foto : Ist

JAKARTA - Pemerintah India menyampaikan minatnya berinvestasi di bidang farmasi dan kesehatan di Indonesia. Salah satunya, membangun rumah sakit (RS) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Minat tersebut disampaikan Duta Besar (Dubes) India untuk Indonesia Sandeep Chakravorty kepada Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Kantor Kemenko Perekonomian Ja­karta, pada Kamis (23/11).

Airlangga mengungkapkan, pembangunan RS tersebut akan dilakukan oleh salah satu grup perusahaan pengelola RS di In­donesia dengan Apollo Hospital Group dari India.

Dubes Chakravorty menemui Airlangga dalam rangka menindaklanjuti pertemuan bilateral antara Indonesia dan India di sela-sela pertemuan Indo-Pacific Eco­nomic Framework (IPEF) pada 14 November 2023 di San Fransisco, Amerika Serikat (AS).

“Pertemuan ini untuk mendis­kusikan beberapa isu yang ber­hubungan dengan peningkatan perdagangan dan investasi antar kedua negara,” kata Airlangga da­lam keterangan resmi Kemenko Perekonomian, Jumat (24/11).

Airlangga menyambut baik kedatangan Dubes Chakravorty. Dalam perbincangan, Chakra­vorty menyampaikan bahwa India siap memasok beras sesuai dengan permintaan dari Pemerintah Indonesia.

Selain itu, pada pertemuan ini, Chakravorty menyampaikan ke­sulitan India dalam mengekspor daging sapi ke Indonesia karena keterbatasan kuota.

Pemerintah Indonesia, menurut Airlangga, sebelumnya memang telah menetapkan kuota impor daging sapi sesuai dengan kebutuhan konsumsi daging dalam negeri.

Kita berbicara terkait per­mintaan, karena pembeli adalah masyarakat. Itu tergantung pasar, jika permintaan bertambah, maka impor daging akan dipertimbangkan untuk ditambah,” ujar Airlangga.

Selain itu, India mengharap­kan Indonesia menerima in­vestasi produk otomotif seperti sepeda motor dan ban. Mereka juga mengharapkan Indonesia dapat meminimalkan hambatan non-tarif bagi produk India di pasar Indonesia.

“Perusahaan-perusahaan In­dia saat ini juga terus berusaha mendapatkan sertifikasi halal un­tuk memenuhi persyaratan ekspor ke Indonesia,” ujar Chakravorty.

Untuk diketahui, Pemerintah Indonesia melalui Badan Penye­lenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) telah menandatangani kesepakatan untuk percepatan penyelesaian asesmen Lembaga Halal Luar Negeri, baik dari India maupun negara lain untuk pengakuan dan penerimaan ser­tifikat halal asing di Indonesia.

Sebelumnya, pada awal Novem­ber 2023 Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) juga ber­temu Dubes Chakravorty memba­has peningkatan kerja sama.

“Kedua negara ingin mem­perbesar kerja sama di segala bidang. Karena kita berdua punya potensi yang besar, selain punya sejarah yang panjang,” ujar Zulhas.

Menurutnya, ada banyak bi­dang yang berpotensi untuk kerja sama dengan India, antara lain di pendidikan, kedokteran, obat-obatan, teknologi dan pertanian.

“India mempunyai 1,4 miliar penduduk tapi produksi beras­nya bisa lebih untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Itu me­narik sekali untuk kita belajar. Produksi gulanya juga hampir 27 juta ton,” tuturnya.

Untuk diketahui, India merupa­kan salah satu mitra dagang penting sebagai negara tujuan ekspor terbesar ke-4 bagi Indonesia. India banyak mengimpor bahan baku dari Indonesia seperti minyak ke­lapa sawit untuk industri.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo