TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Sudah Berhasil Kendalikan Deforestasi

Jokowi Tagih Komitmen Pembayaran Emisi Karbon

Laporan: AY
Sabtu, 02 Desember 2023 | 09:50 WIB
Presiden Jokowi bertemu Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre di sela Konferensi Perubahan Iklim COP ke-28, di Expo City Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (1/12). (Foto: Setpres)
Presiden Jokowi bertemu Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre di sela Konferensi Perubahan Iklim COP ke-28, di Expo City Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (1/12). (Foto: Setpres)

DUBAI - Presiden Jokowi menghadiri pembukaan Konferensi Perubahan Iklim atau World Climate Action Summit (WCAS) Conference of Parties (COP) ke-28, di Expo City Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (1/12/2023). Di sela kegiatan itu, Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre. Kepada Støre, Jokowi menyampaikan keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan penggundulan hutan atau deforestasi. Ia pun menagih komitmen negara maju dalam pembayaran emisi karbon.

Jokowi tiba di Expo City Dubai, sekitar pukul 10.55 pagi waktu setempat. Jokowi tampil rapi dengan setelan jas lengkap warna biru dengan dasi merah menyala. Tiba di lokasi, Jokowi langsung diarahkan menuju Al Wasl Dome dan disambut Presiden UEA Mohammed bin Zayed dan Sekjen PBB Antonio Guterres. Ketiganya lalu melakukan foto bersama. Setelah itu Jokowi terlebih memasuki Al Wasl Networking Lounge untuk mengikuti sesi foto bersama seluruh pemimpin delegasi.

Usai berfoto bersama, Jokowi turut berjalan bersama untuk menuju tempat diselenggarakannya pembukaan WCAS COP 28 di Al Waha Theatre, Dubai Exhibition Center (DEC). Jokowi terlihat berjalan sambil berinteraksi dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah. Setibanya di Al Waha Theatre, Jokowi langsung menempati tempat duduk untuk mengikuti jalannya pembukaan WCAS COP 28 yang dimulai dengan pidato pembukaan oleh Presiden UEA Mohammed bin Zayed dan Antonio Guterres.

Di sela kegiatan itu, Jokowi melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Støre. Dalam pertemuan tersebut, kedua kepala negara membahas sejumlah isu di antaranya kerja sama lingkungan hidup antara Indonesia dan Norwegia.

Jokowi menyebut, Indonesia berhasil menurunkan emisi melalui pengendalian deforestasi dan degradasi hutan yang telah terbukti serta diakui secara global. Namun, masih terdapat sejumlah komitmen result-based payment yang belum diberikan atas capaian penurunan emisi tersebut. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga menyayangkan adanya keraguan beberapa pihak di Eropa terhadap komitmen Indonesia dalam pelestarian hutan dan lingkungan hidup.

Saya berharap Norwegia dapat memberikan pandangan yang berimbang, khususnya terkait Peraturan Deforestasi Uni Eropa yang bersifat diskriminatif dan berdampak besar terhadap 16 juta orang yang sebagian besar adalah petani kecil,” kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi dan Støre juga membahas terkait kerja sama investasi kedua negara. Jokowi berharap Norwegia dapat merealisasikan komitmen pendanaan transisi energi (JETP) secepatnya dan meningkatkan investasi dalam pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagai kota pintar berbasis hutan.

“Pengalaman Norwegia dalam mengembangkan Oslo sudah terkenal secara global dan ini akan sangat berharga bagi perkembangan Ibu Kota Nusantara,” ucapnya.

Terakhir, kedua pemimpin negara juga membahas soal situasi di Gaza. Jokowi berharap Norwegia dapat kembali memberikan kontribusinya dalam mencari solusi perdamaian di Gaza. “Saya sangat berharap Norwegia, sebagai fasilitator Perjanjian Oslo, dapat kembali berkontribusi dalam mencari solusi untuk segera dimulainya proses perdamaian berdasarkan solusi dua negara,” pungkasnya.

Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut adalah Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Wakil Menteri Luar Negeri Pahala Mansury.

Setelah pertemuan itu, Jokowi berpidato di COP 28. Jokowi membahas soal langkah-langkah untuk mengatasi krisis iklim dan dampaknya yang sudah dirasakan secara global, termasuk juga mengenai ketahanan pangan.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo