TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Mendag: Konsumsi Beras Bulog Saja, Harganya Stabil Rp11 Ribu Per Kilogram

Laporan: AY
Senin, 26 Februari 2024 | 16:02 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas, mengecek harga beras di Pasar Klender, Jakarta, Senin (26/2/2024) pagi. Usai berkeliling, Zulhas mengajak masyarakat mengkonsumsi beras Bulog. Menurut dia, harga beras Bulog stabil yaitu Rp11 ribu per kilogram. 
Zulhas tiba di Pasar Klender sekitar pukul 7 pagi. Aksi blusukan ini untuk mengecek stok sejumlah bahan pangan jelang Bulan Puasa.
Ketum PAN ini tampil rapi dengan kemeja putih bersemu biru muda. Tiba di lokasi, Zulhas langsung masuk ke dalam pasar dan mengunjungi kios beras. Zulhas tampak berbincang dengan pedagang beras. Dari sana, Zulhas bergeser ke lapak ayam potong dan menanyakan harga jual daging ayam. 

Usai berkeliling, Zulhas menyampaikan harga beras premium lokal memang sedang naik karena suplai yang berkurang. Karena itu, Zulhas mengajak masyarakat untuk mengonsumsi beras Bulog. Baik itu beras komersial maupun beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP). 

Menurut dia, beras SPHP sudah tersedia di pasar tradisional. Harganya stabil yaitu Rp55 ribu per 5 kilogram. Sementara beras komersial harganya Rp14 ribu per kilogram. 

Zulhas mengatakan, menurunnya suplai beras premium lokal karena ada musim tanam yang bergeser. 

"Kan mestinya September sampai Desember itu sudah hujan. Nah hujannya baru sekarang. Jadi kalau kita tanamnya geser ya waktu panennya juga pindah,” beber Zulhas. 
Mantan Ketua MPR ini menyampaikan, dengan musim tanam yang mundur, musim panen baru akan terjadi pada Maret hingga puncaknya pada April sampai Juni. Sehingga kalau masyarakat terus mencari beras premium lokal, maka harganya akan terus naik karena pasokannya terbatas.

Zulhas memastikan kualitas beras Bulog tak kalah beda dengan berasal lokal. Rasanya pun enak. 

“Tapi ya ada juga yang bilang, rasanya beda, udah biasa dengan beras yang ini (premium lokal). Misalnya beras Solo, beras Cianjur. Kalau enggak mau (beralih), nah risikonya naik terus,” ujarnya.
Zulhas mengungkapkan beras Bulog berasal dari beras impor. Zulhas memastikan stok beras mencukupi jelang Bulan Puasa. Stok yang ada di gudang Bulog saat ini sebesar 1,4 juta ton. Tahun ini direncanakan impor 3,6 juta ton, dimana 500.000 ton sudah dalam perjalanan menuju Indonesia. 
Zulhas pun menyarankan jika musim panen belum tiba, agar masyarakat mencampur beras Bulog dengan beras lokal. “Sudah ada yang sebagian pindah ke beras Bulog,” tuturnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo