TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Amerika Desak Israel Izinkan Kaum Muslim Selama Ramadan Dapat Shalat Di Al Aqsa

Oleh: Farhan
Kamis, 29 Februari 2024 | 10:12 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

AS - Amerika Serikat (AS) mendesak Israel mengizinkan umat Islam beribadah di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama Ramadhan, setelah seorang menteri sayap kanan mengusulkan larangan berdoa bagi orang-orang Palestina dari wilayah Tepi Barat.
"Karena itu berkaitan dengan Al-Aqsa, kami terus mendesak Israel untuk memfasilitasi akses ke Temple Mount selama Ramadhan, agar kaum muslim tetap dapat beribadah seperti biasa,” kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller kepada wartawan, seperti dilansir AFP, Rabu (28/2/2024).
Menurutnya, itu bukan hanya hal yang benar untuk dilakukan. Atau sebatas masalah pemberian kebebasan beragama. Itu adalah masalah yang penting bagi keamanan Israel.

"Bukan kepentingan keamanan Israel untuk mengobarkan ketegangan di Tepi Barat atau di wilayah yang lebih luas," tegas Miller.

Temple Mount dikenal sebagai Haram al-Sharif (Tempat Suci Mulia). Islam meyakini, Haram al-Sharif sebagai tempat peristiwa Isra Miraj. Saat ini, Temple Mount adalah rumah bagi Masjid Al-Aqsa, situs tersuci ketiga dalam Islam.
Pekan lalu, Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben Gvir mengatakan, penduduk Palestina di Tepi Barat tidak boleh masuk ke Yerusalem, untuk beribadah selama Ramadan. Pemimpin partai kanan keras itu menganjurkan kontrol Yahudi atas kompleks tersebut.

Namun, AS mendesak tercapainya kesepakatan sebelum Ramadan dimulai. Israel diminta menghentikan serangan di Jalur Gaza, dan membebaskan mereka yang tersandera pada 7 Oktober 2023.
Kementerian Kesehatan yang dijalankan Hamas di Gaza melaporkan, kampanye militer Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 29.954 orang, mayoritas korban adalah wanita dan anak-anak.
Kampanye militer ini diluncurkan sebagai tanggapan atas serangan Hamas 7 Oktober di Israel selatan, yang menewaskan sedikitnya 1.160 orang, sebagian besar warga sipil. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo