TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Perekonomian Makin Moncer, 193 Juta Orang Bakal Mudik Lebaran

Oleh: Farhan
Minggu, 31 Maret 2024 | 12:57 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Jumlah pemudik pada Hari Raya Idul Fitri tahun ini meningkat. Sebanyak 193 juta orang yang akan mudik diyakini bakal ikut menggerakkan perekonomian nasional.
Presiden Jokowi mengim­bau masyarakat merencanakan mudik lebih awal karena ada peningkatan jumlah pemudik 56 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Mudik tahun ini adalah mudik yang akan sangat besar sekali, karena diprediksi men­capai 190 juta pergerakan. Yang terpenting adalah kenyamanan dan keselamatan selama per­jalanan mudik,” kata Jokowi di Jakarta, Kamis (28/3/2024).

Imbauan tersebut juga men­jadi bagian dari upaya Pemerintah memastikan bahwa tradisi mudik Lebaran yang menjadi bagian penting dari budaya In­donesia dapat berlangsung baik dan tanpa hambatan.

Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Trans­portasi (BKT) memprediksi pergerakan mudik masyarakat secara nasional mencapai 71,7 persen dari jumlah penduduk Indonesia atau sebanyak 193,6 juta orang.
Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yang 123,8 juta orang.

“Melihat gambaran kondisi tersebut, kami melakukan persia­pan baik secara operasional mau­pun kebijakan dalam pengenda­lian, pengaturan transportasi, dan penanganan secara komprehensif bersama instansi kementerian dan lembaga pada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), serta swasta,” tutur Menteri Per­hubungan Budi Karya Sumadi di Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Data Kemenhub menunjukkan, daerah asal perjalanan terbanyak pada mudik Lebaran tahun ini, yakni Jawa Timur sebesar 16,2 persen (31,3 juta orang).

Disusul Jabodetabek sebesar 14,7 persen (28,43 juta orang), dan Jawa Tengah sebesar 13,5 persen (26,11 juta orang).

Sementara untuk daerah tu­juan terbanyak, yaitu Jawa Ten­gah sebesar 31,8 persen (61,6 juta orang), Jawa Timur 19,4 persen (37,6 juta orang) dan Jawa Barat 16,6 persen (32,1 juta orang).
Direktur Eksekutif Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Esther Sri Astuti mengatakan, tingginya aktivitas masyarakat selama periode Ra­madan dan mudik Lebaran tahun ini bakal ikut menggerakkan perekonomian nasional.

Menurutnya, peningkatan pen­jualan akan terjadi di berbagai sektor. Mulai dari barang-barang kebutuhan pokok, jasa, transpor­tasi, pariwisata, makanan minu­man sampai manufaktur.

“Pergerakan pemudik yang sangat besar juga akan menin­gkatkan konsumsi di daerah, sehingga pertumbuhan ekonomi di daerah juga bakal mening­kat,” kata Esther kepada Redaksi, Jumat (29/3/2024).
Apalagi, sebagian besar dari pemudik yang merupakan peker­ja maupun Aparatur Sipil Negara (ASN) sudah mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR), sehingga mereka akan mem­belanjakan uangnya di daerah. Dengan membelanjakan uang THR, konsumsi rumah tangga akan naik.

“Pemudik juga berbelanja dan berlibur di kampung, sehingga pendapatan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), pariwisata, restoran, hotel dan cafe di daerah ikut meningkat,” kata Esther.
Kendati begitu, masyarakat diimbau tetap selektif mem­belanjakan uangnya dan harus sesuai dengan kebutuhan.

“Harus ada prioritas. Karena setelah Lebaran kebutuhan akan meningkat. Akan ada tahun ajaran baru bagi anak sekolah, pengeluaran bakal meningkat lagi,” ujar Esther.

Sebelumnya, Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, Ramadan dan Lebaran tahun ini diharapkan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi yang diprediksi tetap solid.
“Proyeksi kami, ekonomi nasional bakal tumbuh pada kisaran 5 persen pada tri­wulan Idan II-2024. Secara konsisten, perputaran uang juga diprediksi tetap tumbuh positif,” kata Josua di Jakarta, Sabtu (16/3/2024). 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo