TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
15 Tahun Kota Serang

Kasus Pelecehan Seksual Masih Tertinggi

Oleh: AY/BNN
Kamis, 11 Agustus 2022 | 18:46 WIB
Pj Gubernur Banten saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Serang. Foto : Istimewa
Pj Gubernur Banten saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Serang. Foto : Istimewa

SERANG—Korps HMI Wati (KOHATI) Serang Raya menilai bahwa di umur yang ke-15 tahun ini, Kota Serang masih belum aman dari kekerasan berbasis gender, khususnya pelecehan seksual. Hal itu berdasarkan hasil survei cepat dari KOHATI Serang Raya.
Ketua Tim Survei KOHATI Serang Raya, Silvani Rizki Amalia, mengatakan bahwa persepsi masyarakat tentang kekerasan seksual di Kota Serang, dinilai oleh 93,3 persen responden masih belum aman dari tindakan pelecehan seksual.


“Dari seluruh responden, 33 persen menyatakan pernah menjadi korban kekerasan seksual. Terbanyak merupakan kasus catcalling atau penggodaan sebanyak 47,9 persen. Kasus pelecehan seksual lainnya yakni meraba tubuh tanpa persetujuan yang mencapai 23,9 persen,” ujarnya, di depan gedung DPRD Kota Serang, Rabu (10/8).

Ia menerangkan, hasil survei itu juga mendapati bahwa fasilitas umum menjadi tempat terbanyak terjadinya kasus kekerasan seksual yakni sebesar 42,5 persen. Hal ini selaras dengan persepsi masyarakat bahwa infrastruktur penerangan jalan menjadi salah satu faktor terjadinya kekerasan seksual.


“Disusul dengan lingkungan tempat kerja sebesar 10 persen, dan sekolah sebesar 8,8 persen,” katanya.

Menurutnya, pelaku pelecehan seksual berdasarkan hasil survei, didominasi oleh laki-laki dengan persentase 82,2 persen. Adapun perempuan yang menjadi pelaku pelecehan seksual sebanyak 17,8 persen.

“Dari responden yang mengaku pernah menjadi korban, 55,6 persen mengaku tidak berani melapor. Lalu 62 persen responden mengaku laporan yang disampaikan olehp mereka, tidak ada tindaklanjut dari pihak yang dijadikan sebagai tempat melapor,” terangnya.


Minimnya kesadaran tentang kekerasan seksual dinilai responden menjadi faktor utama terjadinya kasus kekerasan seksual, dengan persentase 68,5 persen. Sementara keamanan menjadi faktor kedua dengan persentase 34,3 persen.


“Kami merekomendasikan agar Pemkot Serang lebih memaksimalkan sosialisasi tentang KBG, terutama pelecehan seksual. Jangan sampai sosialisasi itu hanya dilakukan ke segelintir orang, yang pada akhirnya tidak bisa mencapai masyarakat di bawah,” tegasnya.

Selain itu, Silvani menuturkan bahwa penanganan kasus kekerasan seksual juga harus dilakukan dengan aturan yang sistematis dan program yang dapat dijadikan rujukan, guna mengantisipasi dan mencegah semakin banyaknya kasus tersebut terjadi.


“Maka dari itu, KOHATI menuntut komitmen dari Kepala DP3AKB Kota Serang, Walikota Serang serta seluruh Anggota DPRD Kota Serang untuk turut serta serius dalam pencegahan dan penanganan maraknya kasus kekerasan seksual yang terjadi,” ungkapnya.


Wakil Ketua DPRD Kota Serang, Hasan Basri, mengatakan bahwa usulan terkait dengan perwujudan Kota Serang yang aman dari pelecehan seksual akan ditindaklanjuti. Termasuk jika memang harus dibuatkan Perda yang mengatur terkait dengan hal tersebut.
“Persoalan gender memang menjadi perhatian kami semua yah, karena memang kedepannya gerakan pemuliaan perempuan kalau memang harus dibuatkan Perda, ya kami akan buatkan Perdanya,” tandas Hasan.


Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar mengatakan Kota Serang harus mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat serta mewujudkan pemerintahan yang baik.


“Sebagai Penjabat Gubernur Banten, saya mengucapkan selamat hari jadi Kota Serang yang ke-15 tahun,”ungkap Al Muktabar saat menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Serang Peringatan Hari Jadi Kota Serang ke-15 di Gedung DPRD Kota Serang, Jl Syekh Nawawi Al Bantani, Banjar Agung, Kota Serang, Rabu (10/8).


“Harapannya tentu tugas Pemerintah itu mengatur dan melayani. Dalam aspek pelayanan masyarakat sangat mengharapkan itu dapat semakin baik,” katanya.


Al Muktabar  menyampaikan apresiasi atas beberapa capaian yang telah diraih Kota Serang. Dirinya juga mengungkapkan kerap melakukan diskusi dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang terkait percepatan pembangunan di Kota Serang.


“Saya mengajak kita semua untuk bersatu padu dan memberi ruang pada pemikiran kita untuk terus berpikir positif. Karena dari berpikir positif itu lah kita bersama bisa mencapai tujuan bersama. Mereka telah berupaya dengan kemampuan yang ada untuk memajukan Kota Serang, namun hal itu juga diperlukan kerjasama semua pihak,” ungkapnya.


Selain itu, Al Muktabar berpesan kepada Pemerintah Kota Serang dapat terus meningkatkan berbagai potensi yang dimiliki untuk menjawab tantangan ke depannya, seperti menyiapkan langkah antisipasi bila menghadapi kondisi yang berkaitan dengan masalah pangan, energi dan masalah keuangan.


“Kolaborasi antara Kepala Daerah dan DPRD sangat penting. Dalam rangka kita bersiap memikirkan risiko dan menyiapkan ketahanan untuk kita mengajak rakyat kita agar kuat menghadapi kondisi itu,” jelasnya.


Wali Kota Serang Syafrudin mengatakan peringatan Hari Jadi Kota Serang tahun ini dapat dimaknai sebagai filosofi untuk melihat masap lalu atau sebuah mata rantai sejarah dan pondasi yang sangat bernilai untuk referensi dalam menapaki masa kini dan masa depan, serta dapat dijadikan sebagai sarana  mawas diri atau introspeksi diri.


“Kami Pemerintah Kota Serang tetap berupaya meningkatkan pembangunan segala bidang, diantaranya bidang pendidikan, kesehatan,p infrastruktur,” ujarnya.


“Serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan tetap memperhatikan nilai-nilai budaya karakteristik, kearifan lokal dan adat istiadat menuju Kota Serang yang berdaya dan berbudaya,”

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo