TangselCity

OLIMPIADE PARIS 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Pilkada Jakarta 2024

Emil Dan Anies Sama-sama Bersinar

Laporan: AY
Sabtu, 11 Mei 2024 | 08:02 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Sejumlah nama mulai digadang-gadang masuk dalam bursa Pemilih­an Gubernur (Pilgub) Jakarta. Dari sekian yang beredar, ada nama Anies Baswedan dan Ridwan Ka­mil alias Emil. Dengan sama-sama berlatar belakang gubernur dan juga punya popularitas yang tinggi, Emil dan Anies akan sama-sama kuat kalau benaran maju di Jakarta.
Emil memang belum secara resmi mendeklarasikan diri akan maju sebagai Cagub Jakarta. Namun, sejumlah parpol sudah menyatakan dukungan untuk Emil. Salah satu­nya adalah Golkar sebagai partai tempat Emil bernaung.
Bahkan, Ketum Golkar Air­langga Hartarto menyebut Emil sudah mengantongi dukungan dari Golkar dan Gerindra untuk maju. Namun, kata dia, partainya akan terus mencermati dinamika politik ke depan.

Dukungan juga datang dari PAN. Ketum PAN Zulkifli Hasan me­nyebut partainya akan berkoalisi dengan Gerindra untuk mengusung Emil. "Pak Ridwan Kamil mungkin akan di Jakarta ya,” kata Zulhas, sapaannya, di Jakarta, Kamis.

Zulhas juga menyampaikan PAN yang hanya memiliki 10 kursi di Jakarta, berencana untuk membentuk koalisi dengan beberapa partai lain dalam pemilihan gubernur Jakarta. Karena diperlukan 21 kursi untuk dapat mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur di Pilkada Jakarta.
Sama seperti Emil, Anies juga be­lum bicara banyak soal kemungkinan ikut lagi dalam persaingan Pilgub Jakarta. Anies mengaku belum memutuskan apakah akan mencalonkan diri lagi untuk periode kedua.­

Eks Capres nomor urut 1 di Pilpres 2024 ini beralasan, proses pemilihan gubernur kompleks dan memerlukan waktu untuk berdiskusi dengan semua pihak terkait. Termasuk dengan parpol yang mendu­kungnya saat maju di pilpres kemarin.
"Makanya itu, beri waktu untuk bi­cara dengan semua. Proses pilkada ini kan tidak sederhana ya," kata Anies, belum lama ini.

Ketua DPP PDIP Willy Aditya me­ngatakan, peluang Anies untuk maju dalam Pilgub Jakarta masih terbuka. Kata dia, di internal Partai NasDem, pembahasan mengenai kemungkinan Anies maju di Pilgub Jakarta sangat serius. Sayangnya Anies belum mem­berikan kepastian kepada Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Terakhir kali Anies berbicara dengan Pak Surya, beliau diberi kebebasan untuk maju jika memang itu keinginannya. NasDem tentunya akan mendukung. Namun, Anies juga diharapkan untuk berdiskusi dengan partai-partai lain,” kata Willy.

Selain NasDem, Anies juga masuk dalam radar PDI Perjuangan. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bahkan me­lemparkan gagasan untuk menduetkan Anies dengan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Cagub dan Cawagub Jakarta. Meski begitu, Hasto mengatakan partainya saat ini masih mencermati nama-nama tokoh yang diusulkan.
Dalam survei, Emil dan Anies saat ini bersaing ketat pada 2 posisi teratas. Dalam survei yang dilakukan Lembaga Arus Survei Indonesia (ASI), menyebut elektabilitas Emil dan Anies terpaut tipis.
Dalam survei tersebut, Anies me­mimpin dengan dukungan 19,8 persen, diikuti oleh Ridwan Kamil dengan 15,8 persen. Nama-nama lain seperti Heru Budi Hartono dan Ahok mendapatkan dukungan yang lebih rendah.

Namun, dalam simulasi 15 nama, Emil menempati posisi pertama deng­an persentase dukungan sebesar 30,5 persen. Sementara Anies mendapat dukungan 29 persen. Nama lain di bawah 7 persen.
Guru Besar Pengamat Komunikasi Politik Universitas Brawijaya Anang Sujoko, mengatakan, Emil punya potensi besar untuk menjadi calon Gubernur Jakarta. Kata dia, Emil juga punya pengalaman bagus saat me­mimpin Jabar. Ditambah lagi dengan gaya humanisnya, membuat Emil mudah dekat dengan rakyat.
"Gaya humanis ini tidak hanya mem­buat Ridwan Kamil populer di kalangan masyarakat, tapi juga memudahkan penerimaan dukungan politis," kata Anang.

Pengamat politik Hendri Satrio meni­lai, sosok Anies masih diperhitungkan oleh masyarakat Jakarta. "Dia gubernur Jakarta yang terakhir,. Jadi memori rakyat masih nempel,” kata Hendri.
Apalagi, kata dia, pada Pilpres 2024, Anies Baswedan mendapatkan dukungan yang sangat tinggi dari masyarakat Jakarta. Namun, kata dia, Anies yang sudah kalah di Pilpres 2024 harus meminta izin terlebih da­hulu kepada para pendukungnya pada Pilpres 2024.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo