TangselCity

OLIMPIADE PARIS 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jokowi All Out Bantu Prabowo

Laporan: AY
Sabtu, 11 Mei 2024 | 09:07 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden terpilih Prabowo Subianto akan berjalan lancar. Selain hubungan keduanya baik dan mesra, Jokowi juga all out membantu Prabowo. Segala hal yang diperlukan untuk pemerintahan mendatang disiapkan Jokowi sebelum serahkan tongkat kepemimpinan.
Peran Jokowi seperti itu, di­ungkapkan langsung Prabowo saat menghadiri Rakornas PAN, di Ho­tel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (9/5/2024) malam. Dihadapan para petinggi dan kader PAN, Prabowo menceritakan peran Jokowi agar pemerintahan ke depan berjalan lancar.
Menteri Pertahanan ini menutur­kan, Jokowi banyak memberikan masukan. Misalnya, Jokowi me­minta dirinya wara-wiri ke berbagai negara untuk bertemu pemimpin dunia. Tujuannya, demi menarik investasi masuk ke Indonesia.

"Beliau perintahkan saya 'kau berangkat ke sini, kau berangkat ke situ, kau perkenalkan diri kepada pemimpin ini. Perkenalkan diri kepada pemimpin itu, karena kita butuh investasi'," kata Prabowo menirukan perintah Jokowi, me­ngawali sambutannya di hadapan ratusan kader PAN.

Kepada Prabowo, Jokowi meng­ingatkan betapa pentingnya inves­tasi luar negeri masuk ke Tanah Air. "Pak Presiden bilang ke saya, in­vestasi berguna untuk menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, sehingga jumlah kemiskinan di Tanah Air bisa berkurang," tambah Prabowo.
Ditambah lagi ketika Jokowi mengingatkan Ketua Umum Partai Gerindra itu yang mempunyai target ekonomi Indonesia tumbuh hingga 7 persen. Target itu bisa dicapai bila investasi di tanah air tumbuh baik.

"Kita butuh pertumbuhan karena kita butuh pabrik-pabrik ada di Indonesia yang banyak. Kita butuh pabrik-pabrik karena kita butuh menciptakan lapangan kerja yang terhor­mat bagi rakyat kita," sebut Prabowo, kembali menirukan perkataan Jokowi.­
Eks Danjen Kopassus itu tak malu-malu mengakui, selama ini banyak belajar dari Jokowi. Salah satunya, belajar menjadi pemimpin negara yang tulus dan ikhlas.

"Saya bersyukur, tapi saya sadar be­tapa beratnya harapan, betapa beratnya kepercayaan rakyat yang diberikan di pundak kita. Sekarang saatnya kita bekerja," seru Menteri Pertahanan itu.

Selain itu, Prabowo juga menyebut­kan peran penting Jokowi terhadap pemerintahannya ke depan. Dia bilang, Jokowi telah memerintahkan para men­terinya untuk memberi data guna mem­bantu tugasnya memimpin Indonesia.
"Saya berterima kasih sama Pak Jokowi, beliau benar-benar pemimpin yang ikhlas, beliau membantu saya. Beliau menyuruh semua menteri mem­beri data kepada saya," jelas Prabowo.

Sebelumnya, Staf Khusus Men­teri Keuangan, Yustinus Prastowo menyatakan bahwa Presiden Jokowi memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk terus menjaga ko­munikasi dengan Prabowo. Menurut Yustinus, terdapat rencana pembentu­kan tim transisi, meski hilalnya sampai saat ini belum terlihat.

Sejauh ini yang kami tahu Presiden Jokowi sudah memerintahkan dan menugaskan Bu Sri Mulyani untuk terus membangun komunikasi dengan Presiden terpilih," beber Yustinus, Rabu (8/5/2024).
Anak buah Sri Mulyani itu juga mengatakan, obrolan perlu dibangun dengan tim Prabowo. Harapannya, transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Prabowo bisa berjalan lan­car. "Tidak sulit mengkomunikasikan, Pak Prabowo adalah Menteri Per­tahanan yang sangat tahu bagaimana anggaran," imbuhnya.
Terpisah, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai proses transisi kepemimpinan dari Jokowi ke Prabo­wo berjalan baik. Bahkan bergulir lebih baik dibandingkan dengan situasi politik yang pernah dialami para pe­mimpin Indonesia terdahulu.

"Dulu Bung Karno turun kayaknya kok masalah, Pak Harto masalah, Gus Dur juga. Karena proses politik belum waktunya turun, sudah diminta turun oleh rakyat. Giliran Pak Jokowi, Pak Prabowo diajak, saya diajak," tutur menteri yang akrab disapa Zulhas itu.

Di sisi lain, pengamat politik dari Uni­versitas Airlangga Prof Kacung Marijan menilai wajar jika Jokowi menggurui Prabowo. Sebab, Jokowi cuma percaya kepada Prabowo yang diyakininya bisa melanjutkan berbagai programnya.
"Karena itu dia ingin menggunakan kekuasaan dan pengaruhnya di akhir-akhir jabatannya ini untuk memper­lancar proses ini," sebut Kacung.

Direktur Eksekutif Akar Rumput Strategic Consulting (ARSC), Dimas Oky Nugroho menyatakan memang sudah menjadi tugas Presiden untuk membantu Presiden terpilih dalam melakukan akselerasi transisi peme­rintahan. Apalagi, Jokowi juga me­miliki kepentingan agar pemerintahan mendatang dapat menjalankan tugas­nya secara langsung. Tanpa hambatan atau proses adaptasi yang berlarut.
"Khususnya terkait keberlanju­tan sejumlah agenda krusial seperti pembangunan Ibu Kota baru, proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya, transisi energi, dan hilirisasi," urai Dimas.

Apalagi, jika dikaitkan dengan agen­da internasional. Di mana pemimpin baru Indonesia harus menghadiri agenda G20 dan APEC di November 2024 mendatang. Berbarengan dengan agenda Pilkada tahun ini.

"Artinya, sejak pelantikan bulan 10 maka pemerintahan Prabowo-Gibran sudah harus segera langsung dapat men­jalankan negara secara baik. Termasuk pula adanya urgensi pengawalan agenda ekonomi nasional yang harus juga dipas­tikan running well," sambung dia.
Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro menilai Jokowi merupakan sosok yang mampu mengkader pemimpin setelahnya seba­gai legacy. "Walaupun tipis bedanya dengan ingin terus menancapkan pe­ngaruh kuatnya di masa Prabowo, agar Presiden ke-8 itu tak 'meninggalkannya' begitu saja," pungkas Agung.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo