TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Soal Capres 2024, Relawan Jokowi Jangan Mbalelo

Laporan: AY
Minggu, 28 Agustus 2022 | 11:15 WIB
(Foto : Istimewa)
(Foto : Istimewa)

JAKARTA - Geliat dukung-mendukung capres, sudah marak terjadi. Tak hanya partai politik, kelompok yang mengatas namakan relawan juga lberlomba-lomba menggelar deklarasi. 

Presiden Jokowi yang memiliki banyak relawan pendukung saat di Pilpres, sampai berkali-kali ingatkan soal dukung-mendukung capres. Pesan Jokowi jelas, relawan jangan mbalelo, fokus ekonomi dulu, jangan tergesa-gesa.

Keseriusan Jokowi untuk tidak mau buru-buru terlibat dalam dukung-mendukung capres, sudah disampaikan berkali-kali. Bahkan, kemarin Jokowi sampai memposting lagi video lama saat dirinya berpidato dihadapan ribuan relawannya di Gelora 10 November Surabaya, pada 21 Agustus 2022 di akun media sosialnya.

Dalam video yang diposting itu, Jokowi mengaku kerap ditanya perihal sosok yang bakal didukungnya sebagai capres. “Banyak yang bisik-bisik ke saya. ‘Pak, niki ndukung sinten, nggih, pak?’ (Pak, ini dukung siapa, ya, pak?),” kata Jokowi melalui sebuah video yang diunggah melalui akun Instagramnya, kemarin.

Dukung sinten, nggih, pak? (Dukung siapa ya pak?),” tutur Jokowi.

Dengan gayanya yang santai, ia menjawab. “Sik... (sebentar) Jangan tergesa-gesa, jangan terburu-buru, ojo nganti keliru (jangan sampai salah),” katanya. “Leres mboten? (Bener enggak?),” sambungnya.

Jokowi kemudian meminta agar tidak terburu-buru dalam memutuskan siapa sosok yang akan diusung di Pilpres 2024. Sebab ia menganggap urusan ekonomi, saat ini lebih penting.

Kendati pesan Jokowi jelas, tetap saja para relawan pendukungnya masih ngebet ngebahas masalah Pilpres. Hari ini, gabungan dari Relawan Jokowi menggelar Musyawarah Rakyat (Musra) di Sport Center, Arcamanik, Kota Bandung, Jawa Barat. Ada 3 agenda utama dalam kegiatan tersebut, yakni membahas mengenai program pemerintah, kebangsaan dan e-voting capres dan cawapres dambaan.

Dari Kota Bandung, rencananya kegiatan Musra bakal diadakan di kabupaten dan kota lainnya di Indonesia. Musra bakal berakhir bulan Maret 2023 mendatang. Nantinya, hasil dari Musra bakal disampaikan langsung kepada Jokowi dan juga jadi sebagai dasar bagi relawan Jokowi untuk menentukan pilihannya.

Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan, saat ini ada dua arus yang bergerak bersamaan: arus bawah dan elit. Arus bawah, berkumpul, berteriak lepas. Sedangkan para elit, ramai bernegosiasi mencari kompromi.

Sebab ada dua panggung politik. Panggung depan terasa tenang dan banyak kesepakatan. Sementara panggung belakang bersitegang, saling mengajukan jagoannya.

“Jadi kesimpulan kita: ojo kesusu. Susu itu menyehatkan, kesusu itu menyesatkan,” pesan Hendrawan.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menyebut, bisa saja relawan mbalelo. Karena orientasi mereka bukan kebangsaan, melainkan profesional kerja. Sehingga kegiatan yang terkesan mendesak tentu ditujukan untuk mendapat pekerjaan.

“Dan itu lumrah bagi sistem demokrasi elektoral semacam kita ini. Namun, ketika sudah jelas kelompok itu relawan presiden, seharusnya tidak berpikir politis, tetapi lebih pada mendukung presiden dalam bekerja,” kritik Dedi.

Menurutnya, Jokowi perlu memisahkan diri dari relawan ini. Karena berpotensi merusak sistem politik Indonesia. Publik akan kesulitan memilah, mana kolusi, mana yang bukan, lantaran adanya relawan yang diakui dan dipelihara presiden.

Meski begitu, memang diakui Dedi, Jokowi punya pengaruh besar pada Pilpres 2024, tapi terbatas. Artinya pengaruh Jokowi hanya akan besar di lingkarannya saja, PDIP atau sebatas relawannya saja.

"Hanya itu. Di publik terbuka yang tidak terafiliasi pada dua hal itu, pengaruh Jokowi tidak signifikan,” pungkasnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo