TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Sebelum Putuskan Maju Sebagai DKI-1

Ini Saran Buat Bang Zaki

Laporan: AY
Senin, 05 September 2022 | 08:40 WIB
Ketua DPD Golkar Provinsi DKI Ahmed Zaki Iskandar. (Ist)
Ketua DPD Golkar Provinsi DKI Ahmed Zaki Iskandar. (Ist)

JAKARTA - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar, disarankan berhati-hati memutuskan maju sebagai Calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta di Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Bila tidak memungkinkan, maju sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta bisa jadi alternatif.

Pengamat politik dari Univeraitas Islam Negeri (UIN) Jakarta, Luthfi Hasanal Bolqiah menilai, Partai Golkar memiliki pengalaman melahirkan figur yang punya potensi untuk dipilih di semua ajang pemilihan, baik nasional maupun daerah. Ia meyakini, pengalaman itu belum tergerus, termasuk untuk kontestasi Pilkada DKI Jakarta 2024 mendatang.

Menurutnya, munculnya nama Ketua DPD Partai Golkar Provinsi DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar di bursa Cagub DKI Jakarta, merupakan salah satu gambaran kepiawaian dan kekayaan pengalaman Partai Beringin dalam melahirkan figur potensial untuk di pilih oleh voters.

“Partai Golkar punya sejarah panjang dalam mengantarkan kadernya menduduki posisi strategis di republik ini, baik di level nasional maupun daerah. Munculnya dua nama kader Golkar yang akan berlaga di DKI dan Banten (Zaki dan Airin), saya melihat, keduanya mempunyai peluang untuk menang,” ujar Luthfi melalui keterangan tertulisnya, kemarin.

Namun begitu, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Jakarta ini meminta, Zaki tidak tergesa-gesa dalam membuat keputusan untuk maju sebagai Cagub DKI Jakarta.

Pasalnya, figur-figur potensial yang layak maju cukup banyak, mulai dari petahana, hingga capres dan caleg yang kalah dalam Pemilu, hingga para mantan menteri dan kepala daerah.

Jangan lupa, Pilkada digelar setelah Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres). Jadi, sangat mungkin figur-figur yang gagal di Pileg dan Pilpres, akan mengincar posisi Gubernur DKI,” jelas dia.

Atas dasar itu, Luthfi menilai, posisi Cawagub DKI Jakarta, bisa menjadi posisi alternatif bagi Zaki bila peta politik sangat ketat dan hasil survei tidak menunjukan hasil yang bagus. “Jika maju sebagai Cawagub, peluang Zaki pasti lebih besar,” cetusnya.

Berbeda dengan Zaki, ia menilai, peluang mantan Wali Kota Tanggerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, memiliki peluang lebih besar dalam Pilkada Provinsi Banten 2024.

Menurutnya, Airin merupakan tokoh perempuan yang dikenal publik mampu memimpin, dan telah terbukti selama 10 tahun memimpin Tangsel.

“Untuk Airin, kalau dukungan keluarganya solid, kemenangan itu tampak nyata di depan mata, bukan bayangan. Jadi, dukungan dari Andika Hazrumy jelas sangat diperlukan olehnya termasuk dukungan dari Ratu Tatu. Saya kira peluang menangnya cukup besar,” pungkasnya.

Terpisah, Ahmded Zaki Iskandar mengungkapkan, dia memiliki syarat untuk maju ke Pilkada DKI. Bupati Tangerang ini juga menegaskan, keputusan soal langkah politiknya di Pilkada harus sejalan dengan keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.

“Syaratnya, di Pileg nanti ada 12 kursi. Sekarang hanya 6 kursi,” ujarnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo