TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Nasib Ganjar Capres 2024

Pamornya Meninggi Peluangnya Rendah

Laporan: AY
Senin, 05 September 2022 | 08:38 WIB
Ganjar Pranowo saat menyapa warga Kabupaten Semarang saat menggelar acara Perempuan Berkebaya. (Ist)
Ganjar Pranowo saat menyapa warga Kabupaten Semarang saat menggelar acara Perempuan Berkebaya. (Ist)

JAKARTA - Nasib Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 ini, begitu berwarna. Dilihat dari pamornya, dia begitu meninggi. Namun, dilihat dari peluangnya jadi capres justru makin merendah.

Untuk maju sebagai capres, Ganjar sebenarnya punya modal politik yang cukup besar. Dalam sejumlah survei, elektabilitas Ganjar sebagai capres terus meroket. Gubernur 2 periode itu, selalu menempati posisi 3 teratas, bersaing dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Dalam survei terbaru yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI), Ganjar berada di posisi puncak, mengalahkan nama-nama besar lainnya, seperti Prabowo, Anies hingga Ridwan Kamil.

Survei LSI ini diselenggarakan 13-21 Agustus 2022. Sebanyak 1.220 responden dipilih secara acak dengan menggunakan metode multistage sampling dengan margin of error ±2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Dalam survei tersebut, Ganjar menempati posisi teratas dalam metode pertanyaan semi terbuka. Dari 19 nama yang muncul, Ganjar meraih 24,5 persen. Di bawahnya ada Prabowo dengan 21,3 persen dan Anies mendapat 19,3 persen. Sedangkan Puan Maharani, berada di posisi terbawah dengan elektabilitas di angka 1,3 persen.

“Kali ini kami masih menemukan pola yang sama dengan sebelumnya,” kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, saat memaparkan hasil surveinya, secara daring, kemarin.

Pada metode semi tertutup, posisi Ganjar tetap tak bergeming. Ganjar mendapat 24,9 persen, disusul Prabowo 22,9 persen, kemudian Anies 20,1 persen.

Bahkan, dalam simulasi 3 nama, Ganjar masih tetap unggul dari 2 pesaingnya. Ganjar mendapat 31,7 persen, Prabowo 30,1 persen, Anies 28,2 persen.

Meskipun menjadi tokoh yang dijagokan bakal menang bila diusung sebagai capres, hingga saat ini, Ganjar masih ‘dingin’. Ganjar belum senekat Sandiaga Uno yang bilang siap nyapres, di saat Prabowo sudah menggelar deklarasi. Ganjar beralasan, keputusan soal Pilpres ada di tangan Megawati.

Semua tegak lurus, dan itulah yang menjadi keputusan kongres. Itu prerogatif penuh Ibu ketua umum. Harus tegak lurus dengan ketum semua, tidak terkecuali, dan itulah kekuatan yang tadi disimpulkan dalam rapat,” jawab Ganjar, beberapa waktu lalu.

Beda dengan Ganjar, Puan justru saat ini sudah tidak sungkan-sungkan lagi membahas pencapresan. Puan yang lagi getol-getolnya turun ke bawah, sudah beberapa kali menyinggung soal pencapresan. Misalnya, pernyataan Puan bahwa 2024 akan ada capres dari perempuan.

Pernyataan itu, ditafsirkan bahwa kader yang kelak akan menerima tiket nyapres dari Mega adalah Puan. Apalagi, mayoritas kader banteng di tingkat pusat hingga daerah berkali-kali menyerukan ‘Puan Presiden 2024”.

Politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno mengapresiasi sikap Ganjar. Menurutnya, seluruh kader banteng selalu menghayati dan menjiwai makna perjuangan dan ideologi partai.

“Jadi tertib aturan dan tertib barisan sudah dipahami. Harapannya, ya tetap menjalankan tugas sebaik-baiknya. Membumikan cita-cita partai dalam krida-krida pembangunan, kerakyatan, dan keadilan,” pesan Hendrawan.

Direktur Eksekutif Indo Barometer, Muhammad Qodari tidak menampik, Ganjar memiliki elektabilitas yang sangat tinggi. Namun, peluang Ganjar untuk mendapat restu dari Mega, masih belum terlihat.

Hal inilah yang jadi penyebab, kenapa hingga saat ini Ganjar tidak berani berterus terang soal kesiapannya maju sebagai capres.

Kehati-hatian Ganjar ini, diakui Qodari, berbanding terbalik dengan sikap yang ditunjukkan Sandiaga Uno. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu, nekat mengutarakan keinginannya nyapres, di saat Prabowo baru saja menyatakan kesiapannya maju sebagai capres.

Apa pun yang diputuskan PDIP, Qodari yakin Ganjar bakal patuh. Mengingat di dunia politik, Ganjar sudah lama berkarir. Ini beda dengan Sandi yang berlatar belakang pengusaha dan terbilang baru terjun ke politik.

“Karena itu, secara ideologi dan ikatan emosional tidak sekuat Ganjar dengan PDIP dan ke Bu Mega. Jadi memang banting stirnya lebih memungkinkan Sandi dibandingkan Ganjar,” jelasnya. (rm id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo