TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Curah Hujan Diramal Ekstrem, Jabodetabek Rawan Banjir

Oleh: Farhan
Editor: admin
Kamis, 12 Desember 2024 | 10:17 WIB
Ilustrasi. Foto : Ist
Ilustrasi. Foto : Ist

JAKARTA - Curah hujan dengan intensitas ekstrem diramal bakal mengguyur wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek). Sejumlah wilayah langganan banjir di wilayah tersebut berpotensi kelelep alias alami banjir besar.

Curah hujan dengan intensitas ekstrem terjadi karena ada hem­busan angin dingin dari Siberia. Karena itu, butuh kerja ekstra keras untuk mencegah bencana banjir besar.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manu­sia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menyampaikan, Pemerintah telah menyiapkan berbagai langkah strategis untuk mengantisipasi potensi banjir di wilayah Jabodetabek, menyusul prediksi curah hujan tinggi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

“Sebagaimana telah disampai­kan kepada publik oleh BMKG bahwa curah hujan sangat tinggi akan terjadi di wilayah-wilayah mulai dari Sumatera, Jawa, sam­pai dengan NTT (Nusa Tenggara Timur), termasuk Jabodetabek. Dan kita antisipasi semua dae­rah itu,” ujar Pratikno usai me­mimpin Rapat Tingkat Menteri di Kantor Kemenko PMK, Ja­karta Pusat, Selasa (10/12/2024).

Langkah antisipasi itu, per­tama melakukan modifikasi cuaca secara berkesinambungan untuk mengurangi intensitas curah hujan yang tinggi. Dengan pendekatan ini, diharapkan dapat mengurangi volume hujan yang turun secara signifikan. Sehingga dampak terhadap infrastruktur pengelolaan air di wilayah Ja­bodetabek dapat diminimalkan.

“Modifikasi ini akan mengurangi curah hujan yang berlebihan. Tidak bisa meniadakan hujan. Itu tidak mungkin, tetapi dapat mengurangi. Dan itu mengurangi beban terhadap infrastruktur air yang ada di wilayah Jabodeta­bek,” ujar Pratikno.

Pemerintah juga akan melaku­kan optimalisasi infrastruktur melalui perbaikan, renovasi, dan pemeliharaan. Serta memastikan kesiapsiagaan petugas teknis di lapangan. Selain itu, apel siaga akan terus dilaksanakan secara rutin oleh pihak-pihak terkait untuk memastikan respons yang cepat dan efektif dalam mengha­dapi potensi bencana.

Pratikno mengungkapkan, rapat tersebut memutuskan membentuk Posko Bersama di Kantor BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sebagai pusat koordinasi untuk memantau situasi secara real-time. Langkah ini diambil untuk memastikan respons yang cepat dan terkoordinasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam penanganan potensi bencana.

“Melalui Posko Bersama ini, setiap unit pemerintahan mengirimkan wakilnya di BNPB agar mudah monitor dan koordinasi,” jelas Pratikno.

Lebih lanjut, Pemerintah telah menyiapkan langkah-langkah penanganan jika bencana banjir tidak dapat dihindari.

Kami siap-siaga untuk me­layani masyarakat. Titik-titik banjir sudah kami identifikasi secara jelas. Sehingga kami bisa meminimalisir beban masyara­kat seandainya banjir terjadi,” pungkas Pratikno.

Turut hadir dalam rapat terse­but, Kepala BNPB Suharyanto, Kepala Basarnas Kusworo, Ke­pala BMKG Dwikorita Kar­nawati, Pj. Gubernur DK Jakarta Teguh Setyabudi, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, ja­jaran bupati dan wali kota se Ja­bodetabek, dan perwakilan dari kementerian/lembaga terkait.

Kompak Hadapi Cuaca Ekstrem

Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Abdur­rahman Suhaimi meminta, Dinas Sumber Daya Air (SDA) dan Dinas Lingkungan Hidup (LH) kompak mengantisipasi potensi banjir. Kedua dinas tersebut harus kerja lebih ekstra untuk mengantisipasi segala kemung­kinan saat curah hujan tinggi mengguyur Jakarta.

“Sinergi antar dinas harus di­perkuat. Seperti SDA dan LH untuk antisipasi dan mengatasi apa yang terjadi. Bisa diturunkan kekuatan sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” ujar Suhaimi saat dihubungi, Selasa (10/12/2024).

Optimalisasi pengoperasian sarana dan prasarana pengendali banjir sangat diperlukan. Seperti siaga pompa stationer dan pompa mobile yang tersebar di banyak lokasi.

“Pompa-pompa harus diperik­sa jangan sampai tidak berfungsi. Kemudian sodetan-sodetan juga harus dipastikan berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Petugas-petugasnya juga harus standby,” tambah Suhaimi.

Selanjutnya, ia meminta Di­nas LH mengoptimalisasikan pembersihan saluran air yang tersumbat. Termasuk mengang­kut sampah yang menumpuk di sejumlah sungai.

Begitu pula dengan pengeru­kan sungai-sungai yang sudah dangkal. Sehingga mitigasi banjir di Jakarta dapat berjalan secara optimal.

Selain itu, ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk saling berpartisipasi terhadap keber­langsungan hidup di masing-masing lingkungan. Sehingga dapat terbangun rasa peduli antar sesama.

Komentar:
ePaper Edisi 30 April 2025
Berita Populer
03
Joan Garcia Kiper Pilihan MU

Olahraga | 21 jam yang lalu

07
Laga NBA 2024-2025

Olahraga | 1 hari yang lalu

08
Andra Soni Mulai Ngantor Di BLK Melati Mas

TangselCity | 1 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit