TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Meski Ada Efisiensi Anggaran, Pegawai BUMN Tak Akan Terdampak PHK

Reporter: Farhan
Editor: AY
Kamis, 13 Februari 2025 | 20:24 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto : Ist
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto : Ist

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa kebijakan efisiensi belanja di Kementerian BUMN tidak akan berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun pengurangan fasilitas kepegawaian.

 

“Pengurangan pegawai, itu belum ada sampai hari ini. Office boy, satpam juga kami coba jaga dengan budget yang ada,” kata Erick dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR, di Senayan, Jakarta, Kamis (15/2).

 

Selain memastikan tidak ada PHK, Erick juga menegaskan bahwa kementeriannya tetap melindungi fasilitas kesejahteraan pegawai, termasuk klinik kesehatan dan daycare.

 

Kami tetap proteksi yang namanya fasilitas kepegawaian, seperti klinik, daycare, dan lain-lainnya,” tegasnya.

 

Sebagai bagian dari efisiensi, Kementerian BUMN memotong sejumlah belanja non-esensial, seperti perjalanan dinas, fasilitas pimpinan, dan pengadaan suvenir untuk tamu negara.

 

Kalau kami kedatangan tamu dari luar negeri, biasanya kami suka tukeran suvenir yang kami beli dari UMKM. Ya, mohon maaf, saat ini kami coba mencari yang lebih affordable,” kata Erick.

 

Ia juga menyampaikan bahwa efisiensi perjalanan dinas telah diterapkan, termasuk menghadiri pertemuan Bank Pembangunan Asia (ADB) dan International Monetary Fund (IMF) secara daring. 

 

Bahkan, saat Emirat Arab (UEA) memberikan penghargaan atas keberhasilan proyek PLTS Cirata, Erick memilih untuk tidak menghadiri acara tersebut demi menekan pengeluaran.

 

“Mereka memberikan penghargaan ke BUMN, kami tidak bisa hadir. Kami hanya kirim surat untuk dibacakan,” ungkapnya.

 

Setelah dilakukan efisiensi belanja, Kementerian BUMN mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 161,9 miliar. Namun, Erick mengusulkan kepada Kementerian Keuangan agar anggaran kementeriannya tidak dipangkas lebih dari Rp 215 miliar, karena angka tersebut merupakan batas minimal agar operasional kementerian tetap berjalan efektif.

 

Menurutnya, anggaran Rp 215 miliar tersebut sudah mencakup pemotongan perjalanan dinas sebesar 54 persen, pemotongan biaya program pengawasan BUMN sebesar 50 persen, serta pemotongan biaya operasional lainnya.

Komentar:
ePaper Edisi 13 Juni 2025
Berita Populer
02
Ormas Dilarang Berseragam Ala TNI/Polri

Nasional | 1 hari yang lalu

03
Lokasi SIM Keliling Tangsel Jumat 13 Juni 2025

TangselCity | 2 hari yang lalu

06
Korban Penipuan RSUD Labuan Bertambah

Pos Banten | 2 hari yang lalu

08
Aprindo Gelar Holiday Sale 2025 di BSD City

Pos Tangerang | 2 hari yang lalu

10
Lokasi SIM Keliling Tangsel Sabtu 14 Juni 2025

TangselCity | 1 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit