TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Earhouse Songwriting Club, Lahirkan Karya Baru Setiap Pekannya

Laporan: MG.i/RMN
Selasa, 20 September 2022 | 13:39 WIB
Earhouse Songwriting Club. (tangselpos.id/mg-1)
Earhouse Songwriting Club. (tangselpos.id/mg-1)

PAMULANG, Setiap hari Senin, mulai dari pukul 20.00 WIB, kafe yang bernama Earhouse milik pasangan suami istri Endah Widiastuti dan Rhesa Aditya ini, dipenuhi para penulis lagu dalam Earhouse Songwriting Club.

Sejak 2014, komunitas menulis lagu ini diinisiasi oleh duo musisi dari Endah N Rhesa. Tidak perlu membayar, datang dan pergi sesukanya, siapapun bisa belajar menulis lagu bersama seorang musisi ternama hanya dengan mendatangi kafe Earhouse di Pasar Kita, Pamulang, Tangerang Selatan.

Pada awalnya, komunitas menulis lagu ini dibentuk Endah untuk mengumpulkan teman-teman yang memiliki hobi dan minat yang sama, yaitu menulis lagu, seperti yang dijelaskan oleh dirinya. 

“Sebenernya kayak hobi kali ya ngumpulin temen-temen yang hobi nulis lagu gitu, sebenernya kayak klub motor atau mobil touring bareng, kalau kita mungkin nulis lagu bareng, jadi memang tujuannya adalah ngumpulin temen-temen yang punya hobi yang sama untuk berkarya, dalam arti nge-challenge, jadi produktif gitu,” kata Endah saat diwawancara, Senin (19/9/2022).

Melalui Earhouse Songwriting Club, Endah selalu mendorong teman-teman penulis lagu untuk menggali potensi yang dimiliki. Bahkan menurutnya, dunia musik ini tidak akan habis pembahasannya.

“Aku tuh selalu ngasih PR untuk mereka eksekusi, nah PR-nya itu tergantung setiap minggunya, apa kira-kira yang menarik, apa yang kira-kira diperlukan, aku ngasih challenge, sebenernya untuk membuka kemungkinan bahwa menulis lagu bisa banyak banget loh probability-nya, bisa dari tema, wah ini ada berita yang menarik, ada isu yang menarik,” jelasnya.

Tantangan yang diberikan pun tak menentu, para penulis lagu diberikan tantangan setiap minggunya untuk menulis lagu sesuai tema yang diberikan. Lagu yang sudah jadi tersebut, akan dibawakan dan dibahas untuk pertemuan selanjutnya.

“Misalnya jaman dulu tuh soal politik, itu kita pernah bikin lagu tentang politik pada saat itu Pilpres, masing-masing merespon keadaan politik sekarang, atau misalkan ada becana, kita bikin lagu soal itu kira-kira gimana, atau pas hari ibu bikin lagu soal ibu,” tutur Endah.

Meskipun tidak bersifat keanggotaan, Earhouse Songwriting Club kini memiliki 130 orang yang tergabung dalam grup mereka. 

Tidak hanya genre folk seperti lagu-lagu yang dibawakan Endah N Rhesa, para penulis lagu ini memiliki minat genre musik yang beragam, dan itu semua diwadahi oleh komunitas tersebut.

“Ada folk, ada yang hip hop, ada yang rap, ada yang emo, ada yang beatles-beatles rock and roll, macem-macem, memang ini tempat identik sama Endah N Rhesa, tapi aku gak mau mereka menjadi Endah N Rhesa, bahkan aku encourage mereka untuk mendengarkan lagu selain Endah N Rhesa, banyak banget lagu yang bagus, dan kalau memang mereka mau menjadi penulis lagu, referensinya harus banyak,” ucapnya. 

Para penulis lagu juga datang membawa masalah dan kendala yang beragam dalam menulis lagu, kebanyakan dari mereka merasa kesulitan dalam menulis lirik, melodi, dan kendala teknis. Namun dengan Earhouse Songwriting Club, hal-hal tersebut dapat diatasi.

Tak sedikit musisi matang yang dihasilkan dari Earhouse Songwriting Club ini. Bahkan, beberapa di antaranya sudah mulai dilirik oleh skena musik Indonesia dan sudah manggung sana-sini.

“Ada Bagus Bhaskara, ada Egi Virgiawan yang nanti main di MBloc, mereka juga diperhitungkan lah sama skena-skena, waktu itu di MBloc Wendi lumayan impress-lah, Kinar, Sekar, itu juga dari Songwiring membuat lagu untuk artist lah penyanyi, sebenernya pengusaha, tapi dia mini album, aku yang producerin, dia yang nulis lagunya, beberapa yang lain juga banyak yang release lagu atau album,” ungkapnya. 

Para penulis yang rutin belajar menulis lagu di Earhouse, datang dengan alasan yang beragam. Ivan Heri (23) yang sudah aktif dalam Earhouse Songwriting Club sejak 2019 lalu, mengatakan bahwa dirinya sempat jenuh memainkan lagu karya orang lain.

“Ikut Songwriting Club tuh karena pertama main musik merasa mentok ketika hanya main-mainin lagu oranng, terus akhirnya coba belajar nulis lagu, eh ternyata malah jadi ajang curhat, enak kan karena bebas buat bercerita,” ucap Ivan.

Tak tanggung-tanggung, tantangan yang diberikan oleh Endah pun membuahkan hasil, Ivan berhasil membuat sekitar 10 sampai 20 lagu selama tergabung dalam komunitas tersebut.

“Kebetulan di Songwriting tuh dikasih PR ya, jadi tiap minggu bikin PR, nah itu kayaknya lebih dari 10 - 20 ada kali, tiap minggu ada challenge dari Mbak Endah, dengan materi yang dia lemparkan random, kita harus bikin lagu dalam seminggu, nanti pertemuan selanjutnya dibawakan dan di-breakdown bareng-bareng,” jelasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo