Siap-siap, Siswa Nakal di Banten Bakal Dikirim ke Barak Militer

SERANG - Siap-siap bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Banten yang terlibat tawuran bakal dikirim ke barak militer seperti yang dilakukan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Pasalnya, Wakil Gubernur Banten, Achmad Dimyati Natakusumah bakal menerapkan hal serupa bagi siswa nakal.
"Memang (siswa, red)yang tawuran-tawuran itu dah langsung aja, masukan asrama Kopassus atau Yonif Mekanis 320 Badak Putih, boleh langsung masukan saja. Tujuannya agar ke depan anak-anak ini bisa lebih berguna,” ujar Dimyati kepada tangselpos.id, saat ditemui di Pendopo Gubernur di KP3B, Kota Serang, Rabu (14/5/2025).
Menurut dia, perilaku anak yang nakal masih bisa dilakukan pembinaan, salah satunya dengan cara karatina di barak militer. Namun tentu bagi anak yang terlibat tindak pidana itu menjadi kewenangan aparat penegak hukum.
"Jangan sampai anak-anak itu liar. Maka, dari sekarang kita perhatikan semua jangan sampai dibiarkan, tidak boleh di kepemimpinan Andra-Dimyati di Banten ini ada tawuran. Saya marah besar," tukas mantan anggota DPR RI ini.
Dimyati juga menyampaikan, nantinya anak-anak ini akan dijarkan kedisiplinan serta bela negara oleh para pelatih yang ada di barak militer TNI, baik di Kopassus maupun di Yonif 320. "Anak yang betul-betul meresahkan, kurang ajar dan tidak bermoral masukan asrama, mereka kita tatar, kita maksimalkan agar mereka ke depan bisa menjadi pemimpin yang andal," ujarnya.
Agar kebijakan tersebut bisa berjalan, dalam waktu dekat pihaknya segera merancang anggaran untuk kebutuhan pendidikan anak-anak selama berada di barak militer TNI.
"Nanti kebutuhan untuk di asramanya kita bayar, maka akan kita didik mereka supaya mereka berguna bagi bangsa dan negara," ucap dia.
Dirinya berharap, anak-anak Banten bisa lebih menyibukan diri dengan kegiatan-kegiatan yang positif, dibanding melakukan tawuran yang sangat merugikan diri sendiri dan orang lain.
"Saya berharap anak-anak itu bisa menyibukan dirinya dengan kegiatan-kegiatan yang positif, ikut pendidikan budi pekerti yang baik, supaya mereka berguna bagi bangsa dan negara," pesan Dimyati.
Terpisah, Polres Pandeglang mengamankan, 47 siswa SMA yang melakukan konvoi kelulusan sambil membawa senjata tajam. Jumlah 47 siswa itu terdiri dari 42 siswa laki-laki dan 5 siswa perempuan.
Puluhan Siswa di Pandeglang Diamankan Polisi
Kapolres Pandeglang, AKBP Dhyno Indra Setyadi menjelaskan, dari 47 siswa terdapat tiga siswa yang dijadikan tersangka dengan sangkaan kepemilikan senjata tajam berupa celurit. Namun dari tiga siswa yang dijadikan tersangka, satu siswa masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). “Beberapa barang bukti yang kita amankan ada satu buah cerulit, 13 unit kendaraan roda dua dan seragam sekolah yang sudah dicoret-coret,” kata AKBP Dhyno.
Setelah para siswa itu dikumpulkan di halaman Mapolres Pandeglang, kata dia, kemudian mereka diberikan pembinaan dan membuat surat pernyataan untuk tidak melakukan hal tersebut.
“Para pelajar diberikan pembinaan berupa disiplin iman dan takwa selama 24 jam, mereka diwajibkan mengikuti kegiatan keagamaan maupun latihan kedisiplinan di Mapolres Pandeglang,” ungkap Dhyno.(rie)
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 10 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Selebritis | 19 jam yang lalu
Nasional | 15 jam yang lalu
TangselCity | 23 jam yang lalu