Perdamaian Rusia Vs Ukraina Makin Nggak Jelas

TURKI - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak akan hadir dalam pembicaraan damai antara Rusia dan Ukraina di Istanbul, Turki, Kamis (15/5/2025). Padahal, sebelumnya Putin yang mengusulkan pertemuan langsung tersebut.
Sebagai gantinya, Rusia mengirim delegasi yang terdiri dari Penasihat Presiden Vladimir Medinsky dan Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin.
Sedangkan delegasi AS dipimpin Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio dan dua diplomat senior AS Steve Witkoff dan Keith Kellogg.
Trump sedang melakukan tur di Timur Tengah saat ini. Dia bersedia hadir dalam pertemuan perundingan di Turki, jika Putin datang. Sejak terpilih lagi menjadi Presiden AS, Trump bertekad menengahi konflik antara Rusia dan Ukraina.
“Saya tahu dia ingin saya hadir di sana, dan itu sebuah kemungkinan. Jika kita dapat mengakhiri perang, saya akan memikirkannya,” kata Trump, dilansir BBC.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menantang Putin hadir langsung. Dia sudah mempersiapkan diri untuk bertemu face to face dengan Pemimpin Kremlin tersebut.
Saya menunggu siapa yang akan datang dari Rusia dan saya akan memutuskan langkah apa yang harus diambil Ukraina. Sejauh ini, sinyal dari mereka di media tidak meyakinkan,” kata Zelensky dilansir BBC, Kamis (15/5/2025).
Absennya Putin dan Trump membuat Zelensky otomatis batal hadir langsung ke pertemuan perundingan dengan Rusia. Terakhir kali Putin dan Zelensky bertemu langsung pada Desember 2019.
Zelensky tetap akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan di Ankara, Turki. Dia menekankan bahwa Ukraina tidak akan menerima kesepakatan damai yang dibuat tanpa keterlibatan mereka langsung.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk mengadakan pembicaraan damai langsung antara Rusia dan Ukraina. Tujuan utamanya untuk mengakhiri perang, sejak invasi Rusia ke Ukraina pada Februari 2022.
Menlu Ukraina Andrii Sybiha telah bertemu Marco Rubio. Dua Menlu itu menyelaraskan posisi menjelang perundingan.
Rubio juga dijadwalkan menghadiri pertemuan dengan para menteri luar negeri yang tergabung dalam Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO).
Absennya Trump dan Putin ini menurunkan harapan akan tercapainya terobosan besar dalam perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.
Sebelumnya, Trump mengatakan, Rusia dan Ukraina sudah sangat dekat dengan kesepakatan.
Trump dan Zelensky sama-sama mendukung gencatan senjata selama 30 hari. Tetapi Putin ingin membahas detail gencatan senjata dulu dalam perundingan sebelum menyetujuinya.
Sementara, AS mengancam akan menjatuhkan sanksi tambahan. Termasuk sanksi sekunder, jika Rusia dianggap menghambat proses perdamaian.
Dilansir Reuters, pembicaraan damai terakhir antara Rusia dan Ukraina juga berlangsung di Istanbul pada Maret 2022. Saat itu, sempat ada rancangan kesepakatan yang mengusulkan Ukraina menjadi negara netral.
Ukraina akan mendapat jaminan keamanan dari anggota tetap Dewan Keamanan PBB, yakni Inggris, China, Prancis, Rusia dan Amerika Serikat, serta negara-negara lain termasuk Belarus, Kanada, Jerman, Israel, Polandia dan Turki,
Namun, Ukraina menegaskan bahwa status netral adalah batas yang tidak bisa dinegosiasikan.
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 4 jam yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Selebritis | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu