TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Jemaah Haji Tertua Mbah Sumbuk 109 Tahun Tiba di Tanah Suci

Reporter: Farhan
Editor: AY
Minggu, 18 Mei 2025 | 16:41 WIB
Nenek Sumbuk 109 tahun (korsi roda) beserta rombongan. Foto : Ist
Nenek Sumbuk 109 tahun (korsi roda) beserta rombongan. Foto : Ist

JEDDAH - Jemaah haji tertua Indonesia, Mbah Sumbuk (109 tahun) telah tiba di Arab Saudi. Nenek Sumbuk tiba pukul 07.25 Waktu Arab Saudi (WAS) di Bandara Internasional King Abdulaziz, Jeddah.

 

Mbah Sumbu berangkat bersama putri bungsunya Sukmi (56 tahun), menantunya M Marhamin (60 tahun), dan cucunya Muhammad Nurhasan Abdullah (35 tahun). Nenek Sumbuk dan keluarga masuk dalam Kelompok Terbang (Kloter) 33 Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS-33).

 

Mbah Sumbuk disambut dengan penuh kehangatan para petugas haji Indonesia yang sigap membantu. Meski menggunakan kursi roda, bicaranya masih jelas, meskipun sesekali terlontar dalam kelembutan bahasa Jawa.

 

Dengan mata berkaca-kaca, dari bibirnya yang bergetar perlahan terucap kalimat syukur yang begitu mendalam, “Alhamdulillah. Mbah tekan kéné (Alhamdulillah. Nenek sudah sampai sini)”.

 

Meski raga telah renta, semangatnya untuk memenuhi panggilan suci ke Baitullah tak sedikit pun pudar. Setibanya di terminal, dari atas kursi rodanya, Nenek Sumbuk memandang sekeliling dengan tatapan penuh rasa syukur. 

 

"Alhamdulillah, nembe kiye numpak pesawat, wis tua (Alhamdulillah, baru kali ini naik pesawat, sudah tua...),” ucapnya.

 

Kemudian, Nenek Sumbuk menoleh ke kanan dan kiri, lalu bertanya dengan suara lirih. “Ngendi lemeté, Le? Kowe ngerti ora, ana lemet ora neng kéné (Di mana lemetnya, Nak? Kamu tahu tidak, ada lemet tidak di sini)?” ucapnya. Lemet adalah makanan tradisional sederhana yang terbuat dari singkong parut dan gula jawa.

 

Bagi Nenek Sumbuk, lemet bukan sekadar makanan, namun juga representasi kerinduannya akan kampung halaman tercinta. Para petugas yang menyambutnya pun tersenyum haru, terhibur oleh kesederhanaan permintaan dari seorang jemaah istimewa ini.

 

Menurut penuturan Sukmi (56), selama kurang lebih sembilan jam penerbangan, Mbah Sumbuk enggan makan. Maka, tak mengherankan jika setibanya di Jeddah, kerinduan akan cita rasa kampung halaman langsung mendorong Mbah Sumbuk untuk mencari panganan favoritnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit