Segera Bangun Pos Damkar Di Setiap Kelurahan

JAKARTA - Upaya penanggulangan kebakaran (Damkar) di Jakarta semakin baik. Namun demikian, Pemerintah Provinsi (DKI) diharapkan mempercepat program Pembangunan Pos Damkar di setiap kelurahan, terutama di daerah padat penduduk.
Kebakaran merupakan salah satu bencana yang sering terjadi di Jakarta.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 1.810 kejadian bencana sepanjang 2024. Sebanyak 788 di antaranya adalah kebakaran. Itu artinya, dalam sehari terjadi lebih dari dua kebakaran di Jakarta.
Untuk menanggulangi kebakaran, Pemprov DKI Jakarta akan merekrut 1.000 petugas Damkar.
Bersamaan dengan itu, Gubernur Jakarta Pramono Anung juga mengeluarkan Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Gerakan Masyarakat Punya APAR (Gempar), untuk menyediakan alat pemadam api ringan (APAR) di wilayah-wilayah padat penduduk.
Langkah ini diapresiasi Anggota Komisi A Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta William Aditya Sarana. Namun, William mengingatkan agar Pemprov DKI tidak melupakan pekerjaan rumah (PR), yakni membangun Pos Damkar di setiap kelurahan.
William mengatakan, meski ada kemajuan penanggulangan kebakaran, pembangunan Pos Damkar di setiap kelurahan, masih belum diselesaikan juga hingga saat ini. “Membangun Pos Damkar di setiap kelurahan, untuk memastikan seluruh wilayah Jakarta berada di bawah payung pengamanan sistem Damkar,” ujarnya, Minggu (18/5/2025).
Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini menambahkan, Jakarta masih kekurangan Pos Damkar di beberapa tempat yang mengakibatkan wilayah-wilayah tersebut rentan dilahap si jago merah.
“Dari 267 kelurahan di Jakarta, baru 129 Pos Damkar yang beroperasi menjaga wilayahnya dari kebakaran. Artinya, hanya ada beberapa wilayah yang benar-benar terjaga dari kebakaran,” ujarnya.
Karena itu, dia mendorong Pemprov DKI menggencarkan pembangunan Pos Damkar untuk menjaga keselamatan seluruh warga. “Sehingga, sistem keamanan kebakaran Jakarta menjadi semakin kuat lagi dari hulu ke hilir,” tandasnya.
William menegaskan, kebakaran masih jadi momok warga Jakarta. Dia meminta Pemprov DKI menerapkan solusi yang komprehensif untuk mengatasinya.
Sebagai bentuk kesiapan penanggulangan kebakaran dan bencana, Pemprov DKI terus berupaya merealisasikan pembangunan pos Damkar di seluruh kelurahan. Tujuannya, jika terjadi kebakaran, api cepat dipadamkan. Sehingga, dampaknya tidak meluas dan tak menimbulkan banyak korban.
Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Saepuloh mengatakan, idealnya setiap kelurahan memiliki Pos Damkar untuk mempercepat waktu respons bencana. Sebab, kelurahan paling dekat dengan warga.
“Capaian layanan Damkar, begitu masyarakat telepon ada kebakaran, 15 menit kemudian kami harus sudah tiba di lokasi kejadian. Ini kemudian menjadi ketentuan,” kata Saepuloh, Jumat (16/5/2025).
Menurutnya, penempatan Pos Damkar dilakukan dengan mempertimbangkan karakter wilayah, seperti tingkat kepadatan pemukiman dan potensi risiko kebakaran. “Meskipun belum seluruh kelurahan memiliki pos, saat ini beberapa titik prioritas telah ditentukan berdasarkan rawan kebakaran,” ucapnya.
Tahun ini, lanjut Saepuloh, Dinas Gulkarmat DKI akan membangun empat Pos Damkar di tingkat kelurahan. Yakni, di Kelurahan Tegal Alur, Mangga Besar, Pulau Lancang dan Kelurahan Grogol Utara.
Selain itu, tiga pos baru di tingkat kecamatan (sektor). Yakni, Pos Kantor Sektor Kecamatan Tanjung Priok, Cilincing dan Pesanggrahan. Ditambah Pos Rumah Sakit Jenderal Sudirman. “Kami berharap, penambahan ini menjadi dorongan signifikan untuk menutup kekurangan pos yang masih belum terealisasi,” tandasnya.
Nasional | 8 jam yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 21 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 6 jam yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu