TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Indonesia Targetkan 2 Juta Wisatawan Dari China

Reporter: Farhan
Editor: AY selected
Senin, 26 Mei 2025 | 10:10 WIB
Turis China saat berada di Bali. Foto : Ist
Turis China saat berada di Bali. Foto : Ist

JAKARTA - Indonesia dan China sepakat memperkuat kerja sama di sektor pariwisata. Kesepakatan itu dituangkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan saat kunjungan resmi Perdana Menteri China Li Qiang ke Jakarta. Salah satu target besarnya, mendatangkan 2 juta wisatawan China ke Indonesia tahun ini.

 

Penandatangan MoU dilakukan saat kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) China Li Qiang ke Jakarta, Sabtu (24/5/2025). Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyambut baik penandatanganan MoU tersebut. Ia menilai kerja sama ini sebagai peluang strategis untuk memper­luas promosi destinasi wisata dan meningkatkan pertukaran wisatawan kedua negara.

 

“Kerja sama ini akan membuka lebih banyak akses pasar dan peluang promosi desti­nasi Indonesia ke pasar China, juga sebaliknya,” ujar Widi­yanti dalam keterangan persnya, Minggu (25/5/2025).

 

Dalam MoU itu, Indonesia dan China sepakat memperkuat hubungan kelembagaan antara kementerian dan pelaku usaha pariwisata. Bentuk konkretnya antara lain pertukaran informasi, peningkatan akses pasar wisata, hingga pelatihan SDM dan pembentukan kantor promosi pariwisata di masing-masing negara.

 

China bahkan menyampaikan keinginan membuka kantor promosi pariwisata resmi di Indonesia. Kementerian Pari­wisata merespons rencana itu dengan langkah serupa. Ke­menterian Pariwisata beren­cana membuka kantor promosi Indonesia di China, yang akan dikoordinasikan melalui Kemen­terian Luar Negeri.

 

China merupakan salah satu pasar terbesar wisatawan mancanegara bagi Indonesia. Pada 2024, dari total 13,9 juta kunjungan wisatawan asing, se­banyak 1,19 juta di antaranya berasal dari China. Jumlah terse­but naik 52 persen dibanding tahun 2023. Sementara pada kuartal pertama 2025, jumlah wisatawan China yang datang ke Indonesia tercatat sebanyak 279.040 orang. Sedikit meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 275.863 kunjungan.

 

Pemerintah menargetkan angka itu tembus dua juta kun­jungan pada 2025. Seiring meningkatnya frekuensi pener­bangan langsung antara kedua negara. “Kami optimistis tar­get ini tercapai, apalagi mi­nat wisatawan China terha­dap destinasi Indonesia masih sangat tinggi,” kata Duta Be­sar RI untuk China, Djauhari Oratmangun.

 

Ia juga menyebut, Indonesia baru saja menerima penghar­gaan Best Island Destination dari majalah Travel and Leisure edisi China. Hal ini menandakan reputasi destinasi wisata Indo­nesia di mata wisatawan China masih kuat.

 

Data mencatat kunjungan wisatawan asal China ke Indo­nesia sempat mencapai puncak pada 2018, yakni sebanyak 2.139.161 orang. Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Beijing Nur Evi Rahmawati menyebut capaian itu mencerminkan daya tarik Indonesia yang kuat.

 

Ini menunjukkan Indonesia masih sangat diminati wisatawan China,” ucapnya singkat.

 

 

Pelaku industri pariwisata juga melihat peluang posi­tif dari karakteristik wisa­tawan China yang cenderung menghabiskan lebih banyak dana selama liburan dibanding wisatawan dari negara Asia lainnya. Hal ini dinilai sebagai potensi signifikan bagi per­tumbuhan ekonomi pariwisata Indonesia.

 

Selain promosi bersama dan pembukaan kantor perwakilan, kerja sama antar negara juga diwujudkan lewat pelatihan sumber daya manusia (SDM). Salah satunya ialah pembe­rian pelatihan bahasa Man­darin dari Pemerintah China kepada mahasiswa Politeknik Pariwisata di bawah naungan Kementerian Pariwisata.

 

Terpisah, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas kunjungan PM Li Qiang dalam jamuan makan siang resmi di Istana Negara, Minggu (25/5/2025). “Kami optimistis kerja sama ini mem­bawa kebaikan bagi kedua bangsa,” kata Presiden.

 

Prabowo menilai pertemuan bilateral itu sangat produktif dan menghasilkan berbagai kesepakatan di bidang ekonomi, kesehatan, dan pariwisata. Dia menegaskan, hubungan erat Indonesia-China tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masing-masing negara, tetapi juga mendukung stabilitas kawasan.

 

Yang lebih penting, ini akan membawa kedamaian di Asia Tenggara dan Asia Pasifik,” ucapnya.

 

Presiden Prabowo juga mengajak seluruh delegasi kedua negara mengangkat gelas sebagai bentuk penghormatan atas kesehatan Presiden China Xi Jinping dan PM Li Qiang, sekaligus demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat China.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit