Indonesia Targetkan 2 Juta Wisatawan Dari China

JAKARTA - Indonesia dan China sepakat memperkuat kerja sama di sektor pariwisata. Kesepakatan itu dituangkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan saat kunjungan resmi Perdana Menteri China Li Qiang ke Jakarta. Salah satu target besarnya, mendatangkan 2 juta wisatawan China ke Indonesia tahun ini.
Penandatangan MoU dilakukan saat kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) China Li Qiang ke Jakarta, Sabtu (24/5/2025). Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menyambut baik penandatanganan MoU tersebut. Ia menilai kerja sama ini sebagai peluang strategis untuk memperluas promosi destinasi wisata dan meningkatkan pertukaran wisatawan kedua negara.
“Kerja sama ini akan membuka lebih banyak akses pasar dan peluang promosi destinasi Indonesia ke pasar China, juga sebaliknya,” ujar Widiyanti dalam keterangan persnya, Minggu (25/5/2025).
Dalam MoU itu, Indonesia dan China sepakat memperkuat hubungan kelembagaan antara kementerian dan pelaku usaha pariwisata. Bentuk konkretnya antara lain pertukaran informasi, peningkatan akses pasar wisata, hingga pelatihan SDM dan pembentukan kantor promosi pariwisata di masing-masing negara.
China bahkan menyampaikan keinginan membuka kantor promosi pariwisata resmi di Indonesia. Kementerian Pariwisata merespons rencana itu dengan langkah serupa. Kementerian Pariwisata berencana membuka kantor promosi Indonesia di China, yang akan dikoordinasikan melalui Kementerian Luar Negeri.
China merupakan salah satu pasar terbesar wisatawan mancanegara bagi Indonesia. Pada 2024, dari total 13,9 juta kunjungan wisatawan asing, sebanyak 1,19 juta di antaranya berasal dari China. Jumlah tersebut naik 52 persen dibanding tahun 2023. Sementara pada kuartal pertama 2025, jumlah wisatawan China yang datang ke Indonesia tercatat sebanyak 279.040 orang. Sedikit meningkat dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 275.863 kunjungan.
Pemerintah menargetkan angka itu tembus dua juta kunjungan pada 2025. Seiring meningkatnya frekuensi penerbangan langsung antara kedua negara. “Kami optimistis target ini tercapai, apalagi minat wisatawan China terhadap destinasi Indonesia masih sangat tinggi,” kata Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun.
Ia juga menyebut, Indonesia baru saja menerima penghargaan Best Island Destination dari majalah Travel and Leisure edisi China. Hal ini menandakan reputasi destinasi wisata Indonesia di mata wisatawan China masih kuat.
Data mencatat kunjungan wisatawan asal China ke Indonesia sempat mencapai puncak pada 2018, yakni sebanyak 2.139.161 orang. Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya KBRI Beijing Nur Evi Rahmawati menyebut capaian itu mencerminkan daya tarik Indonesia yang kuat.
Ini menunjukkan Indonesia masih sangat diminati wisatawan China,” ucapnya singkat.
Pelaku industri pariwisata juga melihat peluang positif dari karakteristik wisatawan China yang cenderung menghabiskan lebih banyak dana selama liburan dibanding wisatawan dari negara Asia lainnya. Hal ini dinilai sebagai potensi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi pariwisata Indonesia.
Selain promosi bersama dan pembukaan kantor perwakilan, kerja sama antar negara juga diwujudkan lewat pelatihan sumber daya manusia (SDM). Salah satunya ialah pemberian pelatihan bahasa Mandarin dari Pemerintah China kepada mahasiswa Politeknik Pariwisata di bawah naungan Kementerian Pariwisata.
Terpisah, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas kunjungan PM Li Qiang dalam jamuan makan siang resmi di Istana Negara, Minggu (25/5/2025). “Kami optimistis kerja sama ini membawa kebaikan bagi kedua bangsa,” kata Presiden.
Prabowo menilai pertemuan bilateral itu sangat produktif dan menghasilkan berbagai kesepakatan di bidang ekonomi, kesehatan, dan pariwisata. Dia menegaskan, hubungan erat Indonesia-China tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi masing-masing negara, tetapi juga mendukung stabilitas kawasan.
Yang lebih penting, ini akan membawa kedamaian di Asia Tenggara dan Asia Pasifik,” ucapnya.
Presiden Prabowo juga mengajak seluruh delegasi kedua negara mengangkat gelas sebagai bentuk penghormatan atas kesehatan Presiden China Xi Jinping dan PM Li Qiang, sekaligus demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat China.
TangselCity | 1 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 8 jam yang lalu