TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Tak Ketemu Di Rapat Dengan BPK

Andika-Dudung Jangan Digoreng-goreng

Laporan: AY
Kamis, 22 September 2022 | 08:36 WIB
Menham Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat rapat bersama BPK di kantor Kemenhan (kiri) sedangkan KASAD Jenderal Dudung sedang berada di Belanda. (Ist)
Menham Prabowo Subianto dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa saat rapat bersama BPK di kantor Kemenhan (kiri) sedangkan KASAD Jenderal Dudung sedang berada di Belanda. (Ist)

JAKARTA - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Dudung Abdurachman lagi-lagi memilih absen dalam acara yang dihadiri Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa. Kali ini, Dudung tidak hadir dalam rapat dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Meskipun sudah berulang-ulang tidak satu panggung, hubungan Andika-Dudung jangan digoreng-goreng, karena mereka sudah memastikan baik-baik saja.

Rapat bersama BPK itu, digelar di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, kemarin. Selaku tuan rumah, Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto hadir dan memimpin langsung rapat tersebut.

Selain Andika, rapat juga diikuti Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono. Sedangkan KSAD dan KSAU diwakili oleh wakilnya masing-masing. Sementara dari BPK diwakili Anggota I BPK, I Nyoman Adhi Suryadnyana.

Rapat tersebut bertajuk Entry Meeting/Taklimat Awal Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT). Di rapat tersebut, Prabowo meminta masukan BPK terkait kinerja kementerian yang dipimpinnya, dan TNI di bidang pertahanan. Ia juga meminta masukan BPK terkait pemanfaatan aset Barang Milik Negara di samping memberi nilai tambah terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)

"Saya berharap agar selalu memberi arahan, asistensi, dan bimbingannya sehingga ke depan Kemhan dan TNI akan semakin baik,” kata Prabowo, melalui keterangan tertulisnya, kemarin.

Ketua Umum Partai Gerindra itu berharap Kemenhan dan TNI dapat memperoleh masukan lain dari BPK, yang dapat berguna bagi peningkatan kinerja, khususnya bagi industri pertahanan dalam negeri.

 “Semoga Tuhan Yang Maha Besar selalu memberi petunjuk, kekuatan, dan perlindungan kepada kita sekalian, sehingga kita dapat melanjutkan pengabdian yang terbaik kepada bangsa dan negara Indonesia yang kita cintai,” ujar Prabowo.

Sementara itu, Nyoman Adhi menyatakan siap memberikan pandangan kepada Prabowo dkk, terkait pengelolaan keuangan dan tanggung jawab keuangan negara. Nyoman yakin, TNI memiliki kesungguhan dan semangat patriotisme dalam menjaga keamanan NKRI.

“Perkembangan dan tantangan ke depan menjadikan wilayah negara kita salah satu battle ground dari geopolitik dunia. Dan, untuk menjaga wilayah kepulauan NKRI bukan hal yang mudah,” tutur Nyoman.

Untuk diketahui, belakangan ini Andika-Dudung sudah beberapa kali tidak terlihat dalam 1 panggung. Hal ini yang akhirnya menimbulkan kecurigaan dari anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon bahwa Andika-Dudung sudah tidak harmonis. Kecurigaan Simbolon itu disampaikan saat rapat kerja di Komisi I DPR, Senin (5/9).

Namun, baik Andika maupun Dudung sama-sama membantah hubungannya sedang renggang. Meskipun terkadang ada perbedaan pendapat, keduanya memastikan itu hal lumrah dan biasa di internal prajurit. Lagian, keduanya mengaku masih tetap berkomunikasi lewat telepon.

Lantas kenapa Dudung absen rapat dengan BPK? Soal ini, Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Kolonel Arh Hamim Tohari buru-buru meluruskan. Dia bilang bosnya sedang tidak ada di dalam negeri. Mantan Pangkostrad itu sedang melakukan kunjungan kerja ke Eropa sejak Minggu (18/9).

“Bapak KSAD sejak hari minggu kemarin sedang ada agenda kunjungan kerja luar negeri di Eropa. Baru akan kembali hari Minggu besok,” jelas Hamim.

Pernyataan Hamin itu diperkuat dengan keterangan resmi yang diterbitkan TNI AD. Dalam keterangannya, Dudung dijelaskan mengawali kunjungan kehormatannya ke Eropa dengan menemui KSAD Belanda Lieutenant General Martin Wijnen di The Royal Netherland Army Headquarters, Utrecht Belanda, Senin (19/9).

Tujuan kunjungannya itu untuk meningkatkan profesionalisme serta kerja sama antara TNI AD dengan Angkatan Darat negara-negara di Eropa.

Pengamat militer dan pertahanan, Susaningtyas Nefo Kertapati berharap, isu disharmonis antara Andika-Dudung tidak perlu lagi dibesar-besarkan. Sebab, menggoreng-goreng isu kalau Andika-Dudung tidak kompak akan berdampak pada soliditas TNI.

Nuning-sapaannya memaklumi, bila Panglima dan KSAD tidak bisa selalu hadir bersama-sama. Mengingat, keduanya tentu punya kesibukan masing-masing. Sehingga, tidak bisa dengan mudah disimpulkan bila keduanya jarang bertemu, maka dianggap sedang tidak harmonis.

“Jika kita baca beritanya, KSAU pun tidak hadir. Jadi bukan hanya KSAD,” tukas Nuning saat dihubungi, kemarin.

Mantan anggota Komisi I DPR itu menilai, di masa kepemimpinan Andika, kerja kepala staf itu semakin cair. Tidak kaku. Jadi, bukan malah sebaliknya diartikan ada disharmonisasi.

"Justru bagus dong ini. Dinamika di Mabes TNI kan juga kadang sulit diseragamkan dengan 3 Matra TNI, khususnya yang bersifat protokoler,” tegasnya.

Untuk itu, Nuning berharap, isu adanya kerenggangan antara Andika-Dudung sebaiknya diakhiri. Menggoreng-goreng bahwa 2 jenderal sedang musuhan hanya akan merugikan soliditas TNI dan keutuhan bangsa Indonesia.

“Bagi kekuatan proxy negara lain, semakin kita tonjolkan ketidakharmonisan semakin mudah mereka memecah belah simpul-simpul ketahanan pertahanan negara,” pungkasnya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo